Jika kedewasaan sama artinya dengan merampas satu-satunya hal yang bermakna dalam kehidupan, mana ada orang yang mendambakan kedewasaan? (hlm. 21)
Adalah Tripp Broody yang selalu menyendiri. Gitar adalah sahabat sejatinya. Sayangnya, ibunya menyita gitar kesayangannya karena dia tidak mau bergaul seperti teman-temannya yang lain. Ditambah lagi nilai-nilainya yang menurun drastis. Menyita gitarnya adalah satu-satunya cara pikir Ibunya agar Tripp mau berubah.
Beda lagi dengan Lyla Marks, gadis manis yang diatur sedemikian rupa untuk bermain selo. Ayahnya sangat ketat menjaganya. Sebenarnya itu adalah bukti cinta ayah kepadanya. Tapi hati Lyla berkata lain.
“Aku tidak yakin ingin orang-orang iri padaku. Apa menurutmu kita punya semacam reputasi sebagai murid yang sempurna?” (hlm. 59)
Di sekolah, mereka memiliki ruangan latihan khusus musik. Guru musik mereka, Pak Jacoby mengatur jadwal untuk mereka. Di ruang B, Lyla kebagian setiap tanggal genap. Sedangkan Tripp kebagian tanggal ganjil. Mereka menggunakan ruangan itu secara bergantian. Mereka tidak pernah bertemu, tapi malah berkomunikasi hanya lewat sebuah catatan yang berganti setiap harinya. Nona Genap julukan bagi Lyla yang terlihat sempurna, dan Tuan Ganjil diperuntukkan bagi Tripp yang ganjil atau bisa dikatakan sedikit aneh.
…aku bukanlah musisi tulen karena aku bukan anak band atau orkestra. Tapi menurutku, musisi tulen adalah seseorang yang betul-betul bermain dari hati. (hlm. 93)
“Kurasa aku ingin tahu, apakah bermain selo seperti itu membuatmu bahagia?” (hlm. 84)
Kisah Lyla yang terpaksa memainkan selo ini mengingatkan saya akan kisah Jac, sahabat Kat dalam serial Suddenly Supernatural. Di buku ini, Jac terpaksa berlatih keras memainkan selo secara sempurna demi obsesi ibunya yang ingin menjadikannya pemain selo ternama. Begitu juga dengan Lyla di buku ini. orangtua terkadang lupa bahwa keinginan mereka tidak selalu yang terbaik untuk anak-anaknya. Bisa jadi justru anak-anak mereka tersiksa lahir batin atas obsesi orang tua. Itulah yang sering terjadi juga di kehidupan nyata.
Para ibu yang beranggapan bahwa mereka tahu apa yang terbaik untuk anak mereka pasti tidak beres. (hlm. 103)
Yup, tidak ada orangtua yang sempurna. Mereka juga manusia. Begitu pula dengan Bu Broody, Ibu Tripp yang perfeksionis dalam mengatur hidup Tripp. Padahal itu bentuk cintanya terhadap Tripp.
“Ibu sadar tidak, kalau ibu juga rayap.” (hlm. 19)
Entah kenapa, saya suka bagian-bagian dimana Tripp bertengkar konyol dengan ibunya:
- Gitar VS Kopi. Ketika Ibu menyita gitar kesayangannya gegara nilai-nilai di sekolahnya anjlok, Tripp mengganti stok bubuk kopi kesukaan ibunya dengan gumpalan tanah
- Buku tabungan Tripp vs buku tabungan ibunya. Tripp berniat mengambil uang tabungannya untuk membeli gitar baru tapi gagal total, ibu telah membekukan tabungannya. Sebagai balasan kekesalannya, dia membekukan buku tabungan ibunya di freezer, di bawah sekantong besar kacang polong beku.
Bagian paling mengharukan adalah ketika Tripp menceritakan plectrum kesayangannya. Ada nilai sejarah bersama ayahnya di sana.Begitu pula dengan kisah Lyla dan selo yang semua orang mengira bagian dari hidupnya. Ibu Lyla kecelakaan saat melakukan perjalanan udara, saat itu ibunya membawa selo, dan dulu Lyla menganggap selo itu harus dimainkannya. Mereka punya banyak kesamaan. Satu hari Lyla kehilangan ibunya. Sedangkan Tripp kehilangan ayahnya.
Setiap jiwa memiliki suara khasnya sendiri. Dan jiwa kita ingin merasakan getaran suara tersebut. Menurutku, getaran jiwaku dan getaran gitar selaras satu sama lain. Itulah sebabnya aku merasa bermain gitar memang cocok untukku. (hlm. 104)
Coba main-main ke http://thrumsociety.com/atau lebih lengkapnya https://soundcloud.com/mary-amato-author/ cocok banget didengerin sambil baca buku ini. Favorit saya adalah lagu ‘Lucky Me’ ♫♪
Tangga nada memang bagus, tapi mungkin kau perlu memetik gitar dan mencoba bereksperimen. Mulailah dengan satu not dan biarkan jemarimu menemukan melodi yang ingin dituju. Kalau kau suka melodi itu, ulangi terus sampai jemarimu menginginkan tujuan baru, lalu ikuti, sekalipun kau akhirnya jadi genjrang-genjreng tak tentu arah. (hlm. 104)
Suka, berharap tahun 2014, Noura Books maskin banyak menerbitkan buku unyu macam ini. Manis tapi tidak menye-menye. Suka juga ama ilustrasinya yang ditampilkan. Poin plusnya lagi adalah dibagian belakang ada lampiran lagu-lagu yang dinyanyikan Tripp dan Lyla.
Keterangan Buku:
Judulbuku : Guitar Notes
Penulis : Mary Amato
Penerjemah : Reni Indardini
Penyunting : @putronugroho
Penyelarasaksara : Fakhri Fauzi, @kaguralian
Penataaksara : Abdul Wahab
Perancangsampul : Fahmi Ilmansyah
Penggambarilustrasi : Ehyu Cirle
Penerbit : Noura Books
Terbit : Agustus 2013
Tebal : 353 hlm.
ISBN : 978-602-7816-44-2
Cover asli:
Indonesia versi terjemahan yang kedua, keren ya:
Di setiap pojok bab, ada gambar GITAR dan SELO yang muncul secara bergantian.
Merepresentasikan TRIPP dan LYLA
Difollow ama penulisnya, Mary Amato 😀
Young Adult Reading Challenge 2014
https://luckty.wordpress.com/2014/01/07/young-adult-reading-challenge-2014/
2014 TBBR Pile – A Reading Challenge
https://luckty.wordpress.com/2014/01/02/2014-tbbr-pile-a-reading-challenge/
New Authors Reading Challenge 2014
https://luckty.wordpress.com/2014/01/02/new-authors-reading-challenge-2014/
Orangtua yang memaksakan kehendak kepada anaknya adalah realita yang sudah mendarah daging menurutku . karena orang tua sudah ngerasain ‘ manis asin ‘ nya kehidupan + alasannya yang terbaik buat anak mereka . but, bertolak belakang dengan minat dan kesukaan anaknya .
Seperti yang digambarin buku ini, kakak bilang juga bakal ada adegan tripp yang kehilangan ayah dan lyra kehilangan ibu .. sedih banget pasti ini ..
Terus aku juga suka nih , sama gambar” ilustrasi yang kakak fotoin .. baik banget ! banyak gambaran deh buat baca lengkap bukunya . nice review :3
setuju, terkadang orangtua memaksakan pilihannya yang tidak sejalan dengan anaknya… :’)
Ibu Tripp mungkin masih mempunyai pikiran klasik tentang musisi. Siapa yang suka dipaksa melakukan hal yang tidak disuka? Siapa yang suka dilarang melakukan hal yang di suka?
Kalau saya baca dari review ini, ceritanya bittersweet. Ada ilustrasinya pula.
Review ini sama dengan teaser buat saya *senyam-senym penuh arti*
wah, jadi penasaran ama senyum-senyum yang penuh arti itu… :))
Kirain buku not gitar, loh. Hihi …
Bagus nih, kisah bagaimana orang tua dalam mendidik anaknya bisa dipelajari dalam novel ini. Kebanyakan bila tentang musik, memang orangtua ada yg mendukung tapi banyak yg tidak mndukung karena dianggap mengganggu pelajaran.
Dari foto isi novel yg kamu berikan, sepertinya novel ini lebih mengarah ke semacam buku harian ya?
Suasana resensi dan novel ini jadi makin pas karena kamu jg menyisipkan link musik, lengkap! Selengkap isi buku ini yg kamu kupas dengan menyisipkan contoh ilustrasi dan not lagu …
notes atau catatan gak semua halaman kok, hanya beberapa, percakapan awal antara Tripp dan Lyla :))
Sebagian “orang tua” memang kurang setuju jika anaknya fokus sama musik, padahal bakat anak harus di dukung ya 🙂
Saya suka sama gambar gitarnya hehe
iya, sayang ya bakat musik selalu dianggap sepele. padahal di luaran sana banyak yang mempunyai bakat ini melejit hebat… :))
Bagus mba?
Saya punya novel ini ditimbunan, namun saat satu halaman mata saya perih baca translatenya 😦
Entah emang belum terbiasa baca terjemahan atau gimana
Suatu saat saya pengen baca novel dari timbunan saya..
Tq review cantiknya 😀
Disertakan ilustrasi bikin uggghh makin keren
aku kok nyaman aja dengan bahasa terjemahannya… :))
Orang tua terkadang lupa bahwa anak-anak memiliki keingingan sendiri, punya kehidupan sendiri. Banyak orang tua yang tanpa sengaja merebut kebahagiaan anak2nya dengan memaksakan kehendak/keinginan mereka terhadap anak2nya.
BTW itu ilustrasi ada di dalam novelnya ya? Wah keren… aku tuh punya novel ini tapi belum sempat baca.
Makasih banget sharingnya… jadi pengen buru2 baca nih,
wahhh..pada di timbun yaa…hehehe… x)
Wah ilustrasi dalam novel ini keren.
Tampaknya novel ini asik. Mengangkat tema yang kadang jarang dilirik banyak orang. Orang tua memang melakukan hal tersebut karena selalu menganggap bahwa itulah yang terbaik untuk anaknya, beliau yang melihirkan, beliau yang membesarkan telah membuat beliau berpikir bahwa beliaulah yang tahu tentang segala apapun mengenai anaknya. Padahal ada yang orang tua keliru, bahwa seorang anak juga memiliki keyakinan dan keinginan yang memang terkadang tidak sepaham dengan orang tuanya.
orangtua juga manusia, tidak selalu sempurna… :))
Yang satu dilarang bermusik karena kurang bergaul & nilainya merosot
Yang satu lagi tidak ingin bermain musik tapi dipaksakan oleh sang ayah
wah benar-benar berbeda terbalik yah.
Memang kadang ada orang tua yang seperti itu, tapi semata-mata hanya ingin anaknya bahagia,walau anak jadi merasa terkekang 😦
dari cara penyampaian cerita di bukunya, buku ini buat saya sangat penasaran.
yup, gak sedikit orang tua ‘keliru’ membahagiakan anaknya.. x)
Ohh, pantesan nama tokoh utamanya unik, ternyata ini novel terjemahan *sempat ngira ini buku karya penulis lokal* 😆
aku awalnya juga ngira ini buku lokal… 😀
aku kira ini seri s-club, ternyata bukan XD
teen noura makin unyu aja, novel – novelnya banyak ilustrasinya
kalau sudah 3 bahasa terjemahan semoga bisa ada filmnya XD
Rada agak ksal sama Ibunya Trip:/ Kenapa kebanyakan Ibu tidak mau anaknya berperan di bidang seni ya?-_-Toh tidak semua seniman melarattt/Duh bahasanya/.Jadi karena kekesalanku kepada Ibu Trip,Aku tertawa riang ketika Mba luc menjelaskan bagian konyol dimana Tripp menukar serbuk kopi dengan tanah.Hahaha;D Good JobxD
Tangga nada memang bagus, tapi mungkin kau perlu memetik gitar dan mencoba bereksperimen. Mulailah dengan satu not dan biarkan jemarimu menemukan melodi yang ingin dituju. Kalau kau suka melodi itu, ulangi terus sampai jemarimu menginginkan tujuan baru, lalu ikuti, sekalipun kau akhirnya jadi genjrang-genjreng tak tentu arah.
ngena banget quotenya >.< betewe gambarnya keren eui! 😀