buku, resensi

REVIEW The Jacatra Secret

 the jacatra secret

Sebuah novel kadangkala lebih jujur bertutur tentang sejarah ketimbang buku-buku teks di sekolah-sekolah resmi. (hlm. 42)

Sejarah umat manusia adalah sejarah peperangan antara kebenaran dan kejahatan. (hlm. 84)

Sejarah adalah sekarang dan masa depan. (hlm. 330)

Monumen Nasional atau biasa disebut Monas. Ini bangunan baru, bukan dibangun oleh VOC. Walaupun begitu, punya makna simbolis yang erat dengannya. Maknanya serupa dengan The Washington Monument –obelisk asli dari Mesir Kuno yang berdiri di depan Gedung Capitol. Monas adalah obelisk setinggi 128,70 meter yang dibangun pada 1961, tetapi baru diresmikan tujuh tahun berikutnya. Sebuah sayembara saat itu digelar oleh Soekarno untuk mencari lambang yang paling bagus buat ikon ibu kota negaranya. Presiden pertama republik ini jatuh hati pada konsep obelisk yang dirancang Friederich Silaban. Namun, saat pembangunannya, Soekarno agaknya kurang puas dengan Silaban dan kemudian menggantinya dengan seorang arsitek Jawa bernama Raden Mas Soedarsono. Soekarno yang juga seorang insinyur mendiktekan keinginannya kepada Soedarsono dan jadilah Tugu Monas seperti sekarang yang kita lihat. Pembangunan Monas dilakukan pada tengah krisis keuangan yang hebat. Soekarno, ketika itu harus memilih; merampungkan pembangunan Monas atau Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara yang tidak jauh dari Monas. Dan Soekarno lebih memilih menyelesaikan Monas ketimbang rumah Tuhan itu walaupun pada kenyataannya Monas baru sungguh-sungguh selesai setelah Soekarno tumbang.

Gedung Bappenas. Di utaranya terhampar Taman Suropati yang seperti ladam kuda. Di mulai dari sisi barat Jalan Untung Suropati yang mengelilingi Taman Suropati, lalu Jalan Taman Sunda Kelapa yang mengelilingi Gedung Bappenas di selatannya, kemudian terus ke Jalan Madiun dan Jalan Banyumas, lalu Jalan Subang dan Jalan Cimahi. Empat ruas jalan terakhir ini bertemu dengan Jalan Laturharhari di selatannya. Ketika kita akan menarik garis dari peta tempat-tempat tersebut akan terlihat jelas simbol kepala hewan bertanduk. Mirip dengan kepala kambing, sapi, atau banteng. Bentuknya presisi. Dalam dunia simbol, kepala binatang punya beberapa nama. Yang paling ppuler; kepala Baphomet, The Devil Goat. Baphomet adalah anak dari perkawinan Lucifer dengan Lilith. Sejak Menteng dibangun, tak seorang pun menyadari bahwa Gedung Adhucstat berdiri di tengah simbol Kambing Iblis!

the jacatra secret 1 

 

Dua paragraf di atas jelas bikin penasaran donk. Itu adalah sekelumit rahasia yang akan diungkap dalam buku ini. Adalah Doktor John Grant, seorang simbolog terkemuka dari Amerika yang datang ke Indonesia sebagai pembicara dalam sebuah pertemuan komunitas penggemar teori konspirasi. Malangnya, Dokter Grant malah terjebak dalam labirin kasus yang memakan korban satu per satu. Selain itu, bakal terkuak rahasia besar Jakarta yang selama ini tertutup bagi orang awam.

 

the jacatra secret 2

Beberapa kalimat favorit:

  1. Betapa dahsyatnya nilai sebuah buku. Sebuah ilmu pengetahuan. (hlm. 20)
  2. Bagi banyak orang, menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan. (hlm. 59)
  3. Semakin kita mempelajari sejarah, akan kian banyak kesamaan yang akan kita dapati, dan makin banyak pula yang membuat kita bertanya-tanya. (hlm. 149)
  4. Dunia terus berputar dan peradaban bangsa-bangsa timbul dan tenggelam. (hlm. 150)
  5. Urusan perempuan bisa dijadikan motif yang murahan, tetapi juga bisa diperlebar dengan menjadikannya skandal tingkat tinggi. (hlm. 172)
  6. Tidak sepenuhnya gosip politik itu murahan dan bohong. Bahkan, sebaliknya, ada begitu banyak berita resmi di media-media besar yang sesungguhnya tidak benar, atau minimal, telah dimanipulasi. (hlm. 184)
  7. Kekuasaan, di mana pun, bisa berbuat bebas dengan apa pun. (hlm. 248)
  8. Hidup cuma sekali, janganlah kau isi dengan kesia-siaan. (hlm. 299)
  9. Tidak ada yang lebih misterius ketimbang sejarah. (hlm. 311)

Ada beberapa pengetahuan umum yang didapatkan dari novel ini:

  1. Sebuah telepon selular yang sudah disadap tetap bisa diikuti keberadaan si pemilik walaupun dimatikan. Kecuali, baterainya dicopot, demikian juga simcardnya. (hlm. 219)
  2. Simbol Microsoft Windows. Resminya diterjemahkan sebagai jendela, sebuah benda yang memiliki fungsi bagi kita untuk melihat ke luar. Jendela adalah alat yang digunakan oleh orang dalam untuk memantau keadaan di luar rumah. Sebenarnya, kata ini punya makna yang lebih dalam dari itu. Secara sederhana bisa kita artikan sebagai ‘watching’ atau memata-matai. Fungsinya sama seperti simbol mata Horus di puncak Piramida. All Seing Eyes. (hlm. 255)
  3. Dalam setiap barcode terdapat garis yang sama di tempat-tempat itu. Paling kiri, paling kanan, dan tengah. Dua garis itu tipis dan agak panjang dibanding garis lainnya. Dalam kamus barcode, garis itu mewakili angka 6. Setiap barcode menyisipkan simbol 666 di dalamnya. (hlm. 259)
  4. Simbol 666 juga disisipkan secara cerdik dalam berbagai logo perusahaan terkenal dunia; Cadbury’s, Coca-cola, Pepsi Cola, dan lainnya. Angka 6 sendiri, dalam alfabet Yunani, mengadopsi huruf W dalam tulisan Phoenician, yang dibaca sama persis dengan huruf Arab ‘waw’. Sekarang, kita mengenal WWW atau World Wide Web sebagai satu hal yang wajib dalam alamat situs di internet. Ini pun merupakan penyisipan dari 666. (hlm. 264-265)

Mari kita bedah novel ini:

  1. Judulnya; sampai review ini ditulis saya masih belum menemukan dari mana kata ‘jacatra’, bahkan saat membawa buku ini ke sekolah, seorang guru pernah menanyakannya ke saya, apa arti ‘jacatra’ tersebut.
  2. Isinya ‘terlalu gemuk’ untuk ukuran cerita yang ber-setting hanya beberapa hari saja.
  3. Sangat disayangkan tokoh utamanya adalah orang asing, bukan orang Indonesia.
  4. Alur cerita yang kaku, cocoknya ini dijadikan buku non fiksi.

Waktu liat buku ini, ekspetasi saya memang cukup tinggi. Minimal bisa disandingkan dengan Adriana yang juga mengupas Jakarta. Bedanya, Adriana dikemas ringan dan dibuat penasaran dengan balutan teka-tekinya, di novel ini alurnya hampir sama banget dengan gaya kepenulisan Dan Brown. Lebih keren lagi jika ceritanya mengulas hanya simbol-simbol khusus yang tersebar di Jakarta. Tidak perlu terlalu detail mengulas freemason dan sebagainya karena kita sebagai pembaca akan terlalu dicekoki banyak pengetahuan.

Butuh waktu yang lumayan lama untuk membaca buku ini, hampir dua mingguan dengan diselingi membaca buku lainnya. Ada banyak informasi rahasia tentang seputaran sejarah Indonesia terutama Jakarta yang diulas dalam buku ini, meski diantaranya sudah saya dapatkan (lagi-lagi) di novel Adriana. Meski dari kemasan cerita lebih menarik Adriana, tapi dari segi sisi isi berupa rahasia Jakarta lebih detail di novel ini.

Terlepas dari itu, saya suka tipe-tipe buku macam ini meski buku-buku genre hisrom biasanya agak lama membacanya dibandingkan buku unyu yang cenderung cepat selesai membacanya.

Sangat salut sekali dengan penulisnya, pasti butuh riset panjang untuk menghasilkan karya ‘berisi’ seperti ini. Nggak salah beli buku ini, sangat menambah referensi sejarah negara kita sendiri 😉

Keterangan Buku:

Judul                                     : The Jacatra Secret

Penulis                                 : Rizki Ridyasmara

Penyunting                         : Mahfud Ikhwan

Percancang sampul         : Tyo

Pemeriksa aksara             : Pritameani & Intari Dyah P.

Penata aksara                    : BASBAK_Binangkit & Gabriel

Penerbit                              : Bentang

Terbit                                    : Juli 2013

Tebal                                     : 438 hlm.

ISBN                                      : 978-602-7888-46-3

 

Sebagai perbandingan, inilah novel Adriana versi cover dan penerbit lama:

https://luckty.wordpress.com/2013/11/14/5bukudalamhidupku-adriana-labirin-cinta-di-kilometer-nol/

Indonesian Romance Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/01/indonesian-romance-reading-challenge-2014/

New Authors Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/02/new-authors-reading-challenge-2014/

41 thoughts on “REVIEW The Jacatra Secret”

  1. Sepertinya memang cocok jadi cerita non fiksi ya.

    Btw, ak jg pernah membaca buku yang ‘terlalu gemuk’ dan rasanya….eerrr…ya terlalu gemuk lah *plaak*

    Tapi sepertinya buku ini keren deh, jadi pengen baca juga *nambahdaftarwishlist*

  2. Lah, iya, kirain TJS ini nonfiksi… Aku nggak terlalu suka buku-buku yg ngebahas simbol-simbol sih, apalagi kalau udah dihubungin sama 666, ‘seeing eyes’, atau apalah itu… Tapi fakta-fakta sejarahnya lumayan menarik ya 🙂

  3. Kenapa ya penulis menggunakan tokoh orang Amerika? *malah lebih penasaran sama yang ini 😆

    Kok lama kak, bacanya? Pas baca bukunya Dan Brown selama ini nggak? Kalau lama, berarti unsur suspensenya kurang dong? ._.

  4. Aku pengen lho nonton Adriana. Katanya filmnya bagus, walau biasanya kalo film adaptasi buku tuh kalah keren dari bukunya..
    The Jacatra Secret agak mengingatkan sama National Treasure-nya Nicholas Cage.

  5. Kayaknya lebih banyak membahas pakai teori konspirasi (teori yang pembuktian kebenarannya masih terus dipertanyakan). Hm..informasi2 ini pernah saya baca duluuu sekali dari buku lain yang non-fiksi tapi saya lupa namanya.
    He.he..ini malah menumbangkan niat saya memiliki buku ini (>_<)

  6. hhmm… penuturannya jadi kaya’ non fiksi yaa… tadinya tertarik baca buku ini, tapi ada beberapa review yang bilang kurang OK… jadinya… kaya’nya jadi tambah gak pengen…

    btw, kalo Rahasia Meede itu… keren! dan harus dibaca 😉

Leave a reply to funnie Cancel reply