buku, resensi

REVIEW Dear Umbrella

dear umbrella

Jika kamu merasa tak adil, naiklah komidi putar. Lihatlah tiap derajat putran yang kamu lalui, selalu ada pemandangan yang berbeda. Itulah hidup. Tak selamanya adil itu sama. (hlm. 22)

Dalam hidup, manusia punya orang yang disayangi untuk bersemangat dengan hidup. Jika benda mati, apakah kamu punya benda yang memiliki keterikatan dengan benda tersebut? Benda yang seolah-olah memberikan letupan semangat di saat kita dalam kondisi apa pun? Raline mengalaminya. Raline memiliki benda kesayangan; sebuah payung yang diberikan oleh orang yang disayanginya; Zidan. Sayangnya, Zidan menghilang begitu saja dalam kehidupan Raline. Dan seolah payung itulah pengganti kehadiran Zidan dan setiap aktivitas yang dilakukan Raline.

Sebenarnya banyak juga manusia yang sentimentil atau keterikatan yang agak berlebihan dengan sebuah benda. Dulu saya punya selimut bermotif penuh tweety, si burung kenari kecil berwarna kuning yang nge-hits tahun 90-an. Selimut ini hasil jernih payah dari keringat sendiri, lebih tepatnya hasil dari dapet beasiswa jaman SD. Selimutnya sampai kucel dan sobek di berbagai sisi, maklum lumayan sering dicuci. Sampai kuliah akhirnya selimut itu dimuseumkan karena sudah amat sangat tidak layak untuk dipakai. Perlahan, akhirnya saya bisa tidur tanpa selimut tweety yang unyu namun kucel itu, gyahahaha… x)

Nah, lewat buku ini kita bisa menyimak perjalanan sebuah payung dalam kehidupan Raline yang mengalami pasang surut kehidupan maupun cintanya.

Beberapa kalimat favorit:

  1. Tiap orang pasti akan merindukan saat-saat indah pada masa lalu. Dengan melakukan hal menyenangkan yang pernah kita lakukan di masa lalu, kita bisa tersenyum bahagia. (hlm. 25)
  2. Kamu harus punya keberanian, dan kegigihan. Dua hal itu akan membuatmu lebih baik. (hlm. 72)
  3. Salah satu hal berat yang ada dalam kehidupan adalah menerima apa pun yang terjadi, termasuk menerima maaf, lalu memaafkan. (hlm. 227)
  4. Enggak ada tempat buat lo sembunyi dari hati lo. (hlm. 238)
  5. Seandainya kehidupan adalah hujan, maukah kamu membagi satu tempat di bawah payungmu agar kita senantiasa bisa melalui hujan bersama? (hlm. 305)

Poin lebih dari buku ini:

  1. Selain mahluk hidup, dari judulnya kita bisa menebak bahwa ada benda mati yang juga dijadikan tokoh dalam buku ini.
  2. Novel yang quote-able
  3. Suka ama pemilihan diksinya.
  4. Buat ukuran tulisan cowok, penulisnya mampu merangkai dengan manis tanpa terkesan menye-menye
  5. Aman dari typo 😀
  6. Khas teen@noura, selalu ada selipan ilustrasi unyunya 😉
  7. Suka ama pemilihan font ama jarak antar paragraf. Bikin nyaman untuk membacanya.
  8. Covernya merepresentasikan isi bukunya; wahana bianglala yang penuh kenangan, payung yang bakal menjadi saksi hidup Raline dan sepucuk amplop.
  9. Untuk sebuah buku perdana, penulisnya patut diacungi jempol. Wajar jika menjadi salah satu pemenang Juara Noura Books Academy. Prediksi saya, penulisnya bakal melahirkan buku-buku yang lebih keren di buku berikutnya.

Yang nggak suka dari buku ini:

  1. Gemes ama tokoh Raline yang terkesan plin-plan.
  2. Gemes ama tokoh-tokoh yang sekedar numpang lewat. Salah satunya ada Dhaka.
  3. Gemes ama tokoh Elbert yang terlalu bikin kepincut pembaca (termasuk salah) malah di ending hilang di telan bumi. #MalahSpoiler
  4. Gemes ama endingnya. Pas abis rasanya cuma pengen bilang; ‘Udah gitu aja tamatnya?!?’ x)
  5. Gemes pengen getok Raline, kenapa juga malah pilih cowok yang nggak jelas #AduhSpoilerLagi

Keterangan Buku:

Judul                                     : Dear Umbrella

Penulis                                 : Alfian Daniear

Penyunting                         : Ida Wajdi

Penyelaras aksara            : Putri Rosdiana, @kaguralian

Penata aksara                    : @nunu_129

Penata sampul                  : Oktarina Lukitasari

Ilustrasi isi                           : Aryka Setyawati

Penerbit                              : teen@noura – Noura Books

Terbit                                    : Mei 2013

Tebal                                     : 310 hlm.

ISBN                                      : 978-602-7816-40-4

Indonesian Romance Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/01/indonesian-romance-reading-challenge-2014/

Young Adult Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/07/young-adult-reading-challenge-2014/

2 thoughts on “REVIEW Dear Umbrella”

  1. Jujur, aku nggak kuat baca ini. Dipinjemin sama temen, tapi cuma bertahan beberapa bab. Mungkin bukan karena ceritanya nggak bagus. Entah, namanya aku nggak baca sampe abis kan nggak tau.
    Cuma betul-betul ‘not my cup of tea’. Romens bangeeeet. Melow. Alur lambat dengan untaian kata-kata indah. Aaaaaah. Aku paling nggak tahan baca yang kayak gini. Nggak betah. Hahaha….

    Tapi kalo yang suka cerita romantis, melow, dengan kata-kata indah mungkin bakal suka novel ini ya. Hehe…

Leave a comment