
Untuk mendapatkan sekuntum bunga mawar yang cantik, kita harus rela tertusuk durinya. Demikianlah pengorbanan dan kerja keras dimaknai dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak faktor dalam hidup kita yang berpengaruh terhadap pencapaian kesuksesan di usia muda, mulai dari keluarga, sekolah, lingkaran pergaulan, hingga role model yang menginspirasi. Peristiwa yang kita lalui sehari-hari juga menjadi salah satu penentu keberhasilan yang akan kita capai kelak.
Tidak ada orang yang suka dengan kegagalan, tapi hal ini menjadi sesuatu yang kita perlukan sepanjang jalan menuju sukses. Mengingat, dengan kegagalan, akan membuat kita menjadi semakin matang dalam menempuh jalan menuju kesuksesan. Ibarat permainan sepakbola, satu-satunya cara menghadapi kegagalan adalah menerima kenyataan bahwa tembakan kita melesat dari gawang, lalu mundur dan mengatur barisan sehingga kita bisa coba menembakkan gol lagi. Fighting spirit adalah tekad baja yang harus dimiliki untuk melakukan itu semua.
Saat kita menghadapi situasi sulit, rasanya seolah-olah dunia mau runtuh. Kecewa, marah, dan emosi negatif lain bisa mengambil alih pikiran yang semestinya jernih. Berbagai dalih untuk mengeluh akan selalu muncul demi membenarkan kenyamanan semu yang kita alami saat menenggelamkan diri dalam kekecewaan. Tapi waktu tak mengenal kata berhenti, dan nantinya kita akan rugi sendiri kalau tak segera bangkit lagi.
Kalau kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, dalam setiap kegagalan selalu ada pelajaran yang akan membuat kita bisa ‘naik kelas’. Kita tak akan menyangka sejauh apa daya tahan, kreativitas, dan kegigihan kita ditempa. Kegagalan kadang merupakan langkah mundur yang perlu kita alami untuk menata lagi segala sesuatu dan menetapkan langkah yang lebih baik. Kegagalan adalah peluang tak tergantikan untuk berinteropeksi dan mengatur strategi. Kita harus mengidentifikasi apa yang membuat kita gagal, meninggalkan hal tersebut, dan mencari cara untuk memperbaiki diri serta memacu semangat.
Kegagalan bisa terjadi kapan saja, tapi hal itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Yang harus kita garis bawahi adalah saat kita gagal, kita tidak boleh melarutkan diri dalam penyesalan dan kekecewaan. Kemampuan dan kekuatan adalah hal yang penting.
BAB paling favorit adalah TALENT, PASSION, LIFE INTEREST.Talent adalah sebuah komponen, baik mental maupun fisik, dalam kompetensi untuk melakukan sesuatu jenis kerja. Passion berarti sebuah semangat yg disertai emosi kuat; hasrat membara yg dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Life interest adalah minat yg membawa kita untuk menekuni suatu bidang tertentu. Passion itu tidak harus sesuatu yang muluk-muluk. Passion itu apa yg kita suka. Jadi, pilih PASSION sesuai TALENT dan LIFE INTEREST. BAB ini cucok buat murid unyu yg galau memilih jurusan 🙂
Ini passionku 😀
Passion yg kupilih adalah sebagai manusia berlabel PUSTAKAWAN. Cerita lengkapnya ada di sini:
- Label Pustakawan 2011 https://luckty.wordpress.com/2012/01/14/label-pustakawan-dan-aroma-buku-di-2011/
- Label Pustakawan 2012 https://luckty.wordpress.com/2012/12/31/aroma-buku-di-2012/
- Label Pustakawan 2013 (Part 1) https://luckty.wordpress.com/2013/07/05/label-pustakawan/
- Label Pustakawan 2013 (Part 2) https://luckty.wordpress.com/2014/01/09/label-pustakawan-2013-part-2/
Saat memasuki gerbang dunia kerja. Jangan kaget, bak terjun payung, tapi jangan lupa pakai parasut 😀
Dunia kerja tak segampang teori saat kuliah ~~~(/´▽`)/
Bekerja di perpus sekolah membawa saya keluar dari comfort zone. Comfort Zone juga diulas dalam buku ini:
Free-rider dan office politics juga dibahas. Buat yang masuk dunia kerja, perlu tahu dua hal ini. Diulas lengkap dalam BAB THE HURLY-BURLY OF OFFICE POLITICS.
Banyak sindiran halus dalam buku ini:
- Tidak jarang, anak-anak yang tinggal terpisah dari orangtua memilih untuk bandel, menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang saja tanpa mempersiapkan masa depan. (hlm. 13)
- Terkadang, seseorang bisa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati kecilnya hanya supaya dapat diterima dalam suatu kelompok. (hlm. 16)
- Keberhasilan tidak akan berarti banyak jika dicapai dengan jalan yang curang. (hlm. 53)
- Kalau kita sampai merasa nyaman pada suatu kondisi, dampaknya kita akan lambat untuk berkembang. Kenyamanan, tanpa kita sadari, akan membuat kita kurang waspada dan malas untuk meningkatkan kompetensi. (hlm. 60)
- Ego kadang bisa berbahaya. Demi kepuasan ego, seseorang bisa menghalalkan segala cara dalam mengejar prsetise dan mengalahkan para pesaing. (hlm. 75)
- Dunia kerja adalah dunia orang dewasa yang sesungguhnya. (hlm. 89)
- Secara alami, pada umumnya orang nyaman dengan kerapian dan kebersihan. Akan sangat berguna bagi kita untuk berpenampilan baik dan sesuai rencana. (hlm. 97)
- Ketika memasuki dunia kerja, kita akan menjumpai tingkat keragaman individu yang lebih tinggi lagi. (hlm. 100)
- Di dunia kerja, taruhannya bukan hanya IPK, melainkan karier yang dibangun seseorang dengan susah payah. (hlm. 119)
- Semakin tinggi kedudukan karier seseorang, semakin besar pula risikonya untuk terpapar office politics yang semakin rumit. (hlm. 120)
- Nilai pribadilah yang menentukan apakah seseorang mau mengorbankan orang lain demi meraih tujuannya atau tidak. (hlm. 123)
Dikemas ringan, memotivasi buat yang masih kuliah dan memasuki gerbang dunia kerja. Ditambah lagi ada banyak selipan ilustrasi unyu, meski ada beberapa ilustrasi yang berulang. Warna merah yang mendominasi buku ini merepresentasikan semangat membara penulisnya dalam menjalani hidup; semangat dan semangat 😉
Judul : Career First
Penulis : Maya Arvini
Co-writer : Ninus D. Andarnuswari
Penyunting : Jumali Ariadinata & Patresia Kirnandita
Proofreader : Yuke Ratna P
Layout : Erina Puspitasari
Penyelaras layout : Landi A. Handwiko
Desainer sampul : Siska Felicia & Jeffri Fernando
Ilustrasi cover & isi : Siska Felicia
Penerbit : GagasMedia
Terbit : 2014
Tebal : 204 hlm.
ISBN : 979-780-723-1
Ehem, udah matching belum?!? 😀
buku yang menarik…apalagi saat ini aku juga udah masuk dunia kerja..benar praktik saat bekerja beda dengan teorinya ^^
masuk dunia kerja kayak terjun payung, tapi jangan lupa pakai parasut… 😀
Aku suka banget buku ini mba, walau belum selesai bacanya..hehehe. Buku ini memberikan gambaran riil tentang dunia kerja profesional 😀
jangan lupa diselesaikan bacanya… 😀
senang bisa nyasar ke blog mbak.
buku career first bisa jadi the next must have itemku :DDD
segera berburu bukunya yaaa… 😀