Tuhan punya banyak cara buat ngajarin kita tentang kehidupan. Tuhan itu Maha Kreatif, tinggal kita aja bisa atau nggak ngambil pelajaran dari setiap cobaan-Nya. (hlm. 59)
Adalah Iris dan Bara, dua anak yang tidak memperoleh kasih sayang yang cukup dari orangtua masing-masing, tidak butuh waktu yang lama untuk menjalin persahabatan. Dan tanpa terasa, persahabatan itu telah mereka jalani selama 12 tahun,sampai kini keduanya remaja.
Bara ingin sekali menyalahkan waktu. Kartena laju waktu, ia perlahan-lahan menyayangi Iris. Dan karena waktu pulalah ia ingin Iris menjadi lebih dari sekadar sahabatnya. Ia ingin Iris mencintainya sebagaimana ia mencintai gadis itu. Tapi bagaimanakah seandainya persahabatan yang terjalin selama 12 tahun ini justru terbakar habis oleh penolakan? Sebaliknya, sampai kapan ia sanggup menyembunyikan gelegak perasaan itu di rongga dadanya? Hati Bara disesaki keraguan. Ia tak tahu keputusan seperti apa yang mesti diambil, lebih-lebih masa depan yang menanti.
Kekecewaan menggelembung di rongga dadanya. Apa yang harus kau lakukan jika perempuan yang kau cintai ternyata memilih laki-laki lain yang kau anggap melebihi dirimu dalam segala hal?
Setidaknya Bara harus mengakui satu hal, Hilman adalah leaki idaman bagi sebagian besar gadis remaja masa kini. Wajahnya tampan, prestasi akademisnya bagus, cara bicaranya memukau. Dan kokon, ia juga jago kelahi.
Tetapi bukan kelebihan-kelebihan itu benar yang membuat Bara khawatir, melainkan reputasi buruk Hilman dalam hal percintaan. Di kalangan siswa SMAN 3 Tangerang, nama Hilman nyaris bersinonim denganistilah playboy. Iris mestinya juga mengetahui hal itu. Tapi begitulah Iris, tak peduli ada yang bilang Hilman jelmaan Jin Botol, kalau ia sendiri suka, ya suka.
Kabarnya Hilma pernah memacari seorang bintang iklan sabun mandi. Dan seperti yang sudah-sudah, cerita itu berakhir dengan Hilman yang mengandeng teman kencan baru. Bara tidak ingin Iris mengalami hal yang sama.
Banyak kalimat favorit yang bertebaran dalam novel ini:
- Pas kita ada di masa lalu, kita nggak sabar pengen lihat masa depan. Eh, pas udah di masa depan, kita bakal rindu sama masa lalu kita. (hlm. 9)
- Apalah yang lebih menyenangkan selain beroleh perhatian dan orang yang disayangi? (hlm. 18)
- Nggak semua cinta itu harus diungkapin. Nggak semua cinta itu harus dimiliki. Dan nggak semua cinta itu harus diumbar. (hlm. 26)
- Cinta itu sabar dan tanggung jawab. Jangan coba-coba nyatain cinta kalo masih takut nggak bisa jaga perasaan dan jaga komitmen. (hlm. 26)
- Ada tawa yang hilang, ada senyuman yang punah. Ada harapan yang kian lama kian pudar, menua, dan pada akhirnya mati. (hlm. 30)
- Kita semua membuat pilihan. Bagian tersulit adalah hidup bersama pilihan itu. (hlm. 33)
- Hidup ini nggak melulu soal kesedihan, kok. (hlm. 48)
- Namanya juga hidup, kalau terus sama berarti nggak ada perubahan dan pelajaran yang bakal kita dapet. (hlm. 59)
- Setiap manusia bisa mengambil pilihan, namun tak semua orang sanggup hidup bersama pilihan yang telah diambilnya. (hlm. 120)
- Segalanya tumbuh dan berkembang karena kerja. (hlm. 120)
Banyak juga kutipan dari orang-orang terkenal:
- Hidup telah mengajarkan kita bahwa cinta bukanlah tentang saling memandang, melainkan melihat ke arah yang sama. -Antoine de Saint-Exupery- (hlm. 2)
- Hidup tanpa cinta ibarat pohon tanpa bunga dan buah. –Khalil Gibran- (hlm. 12)
- Sangat tidak mungkin mencintai sekaligus menjadi bijaksana. –Francis Bacan- (hlm. 40)
- Hal terpenting di dunia ini adalah mendapat makan, minum, dan menemukan seseorang yang mencintai. –Brendan Behan-(hlm. 44)
- Kematian tidaklah melenyapkan cahaya; ia sekadar memadamkan lampu karena subuh telah datang. –Rabindranath Tagore- (hlm. 52)
- Bila tak menyelami hidup, bagaimana mungkin memahami maut. –Konfusius- (hlm. 58)
- Kita mesti belajar mencurigai satu sama lain. Itulah satu-satunya pertahanan kita terhadap pengkhianatan. –Tenneesee Williams-(hlm. 62)
- Dalam mimpi dan cinta, tidak ada ketidakmungkinan. –Janos Arany- (hlm. 86)
- Mencintai dan dicintai itu sifat manusia, tapi mencintai demi mencintai itu sifat malaikat. –Alphonse de Lemartine- (hlm. 104)
- Jalan menuju cinta sejati tidak akan pernah mulus. –William Shakepeare- (hlm. 110)
- Hal-hal terbaik dan terindah di dunia ini tidak bisa dilihat atau disentuh, melainkan harus dirasakan dengan hati. –Hellen Keller- (hlm. 116)
Ada juga beberapa sindiran halus:
- Nggak ada yang lebih tolol daripada manusia yang hanya bertindak dengan emosinya. (hlm. 6)
- Pantesan dari tahun ke tahun sekolah ini nggak pernah menang, sistemnya hancur-lebur begini. (hlm. 17)
- Cinta harus tegas dan jujur. Kalo nggak bisa ngungkapin karena kekurangan dua hal itu, tetaplah jadi pengecut yang memendam cinta terus-menerus. (hlm. 26)
- Sahabat macam apa yang bersenang-senang sendirian. (hlm. 43)
- Kita laki-laki. Kitalah yang semestinya paling mengerti tentang kerasnya hidup. (hlm. 55)
- Adakalanya menemani dalam diam lebih baik ketimbang berbicara sebanyak apapun. (hlm. 73)
- Mata dibalas mata hanya akan bikin seluruh dunia buta. (hlm. 83)
- Bagaimanapun, siswa yang berlaku keliru mesti dihukum. Namun oleh sekolah selaku lembaga yang memegang otoritas, tentunya, bukan oleh sesama murid atau pihak-pihak yang lain. (hlm. 85)
- Para pengecut mati seribu kali, tapi pemberani hanya sekali. (hlm. 125)
Penulis menyelipkan beberapa film kece diantaranya adalah film Casino besutan Martin Scorsese di halaman 12, film The Godfather di halaman 25, film The Words garapan Brian Klugman dan Lee Sternthal di halaman 32. Tampak luas juga referensi buku yang dibaca penulis, terlihat dari selipan judul buku dan puisi dalam novel ini. Diantaranya adalah ada saduran Chairil Anwar yang diambil dari puisi John Cornford dalam kutipan Huesca di halaman 32, ada The Healing Touch of Aslepius di halaman 81, kemudian ada buku yang pernah dilarang beredar yaitu The Catcher in the Rye di halaman 95, dan novel A Farewell to Arms karya Ernest Hemingway di halaman 124.
Kisah Bara dan Iris ini mengingatkan saya akan murid-murid unyu dengan segala permasalahannya. Yup, masa-masa SMA memang masa-masa penuh cerita; cinta dan persahabatan.
Satu lagi, novel ini mengangkat tema tentang keluarga. Ketika kita memiliki segalanya, belumlah lengkap jika tidak memiliki kasih sayang dari keluarga, terutama orangtua.
Bagian di halaman 54-55 bikin mata berkaca-kaca. Kenapa? Karena saya pernah mengalaminya:
“Bara terhuyung-huyung masuk ke rumah, bajunya berantakan, matanya sembab. Dan ketika dilihatnya ibu yang sangat disayanginya terbujur kaku berbalut kain kafan, airmatanya mengalir sederas-derasnya. Ia menjerit dan meratap. Ia menangis seolah-olah esok tak ada lagi yang perlu ditangisi.” (hlm. 54-55)
Penulisnya masih unyu banget. Baru lulus dari bangku putih abu-abu. Karyanya yang sudah terbit sebelumnya adalah Klise (Zettu, 2013). Bunga di Atas Batu adalah novel kedua yang dikhususkan untuk kota tempat tinggalnya.
Keterangan Buku:
Judul buku :Bunga di Atas Batu
Penulis : Aesna
Penyunting : Dea Anugrah
Perancang sampul : Fahmi Fauzi
Penyelaras akhir : Dedik Priyatno
Penata letak : Tri Indah Marty
Ilustrator : Fahmi Fauzi
Penerbit : Moka Media
Terbit : 2014
Tebal : 129 hlm.
ISBN : 979-795-842-6
Bocoran ilustrasi kece dalam buku ini:
Indonesian Romance Reading Challenge 2014
https://luckty.wordpress.com/2014/01/01/indonesian-romance-reading-challenge-2014/
Young Adult Reading Challenge 2014
https://luckty.wordpress.com/2014/01/07/young-adult-reading-challenge-2014/
New Authors Reading Challenge 2014
https://luckty.wordpress.com/2014/01/02/new-authors-reading-challenge-2014/
Haloo kak ^^
Setelah baca review ini jadi makin tertarik buat baca Bunga Diatas Batu , penasaraan sama akhir ceritanya. Gimana akhirnya si Bara menentukan keputusannya? Hmm.. semoga bisa membaca novel ini 😀
Terimakasih kak 🙂
apakah yang akan dilakukan jika terjebak dalam FRIENDZONE?!?
yakin tuh pertanyaan menjebak banget. gini, menurut gue, terjebak dalam friendzone itu sangat nggak bagus, menyebalkan, sering bikin makan ati mulu.
persahabatan yang udah terjalin lama dan malah suka, bahkan mencintainya, aada 2 kemungkinan yang terjadi.
beruntunglah yang saling suka, saling menyayangi. dan hubungan akan bertahan lama karena sudah kenal satu sama lain dengan baik. nah kalo yang satu suka yang satu enggak? malah berabe. persahabatan yang lama akan hancur gegara sebuah penolakan. yakan?
nah, yang akan gue lakuin kalo gue terjebak dalam friendzone, gue akan berusaha menahan gejolak hati dan bersikap biasa layak sebelum perasaan itu muncul.
ya walau menahan perasaan itu nggak gampang, ya mending di friendzone daripada menjauh gegara penolakan 🙂
//tebar jampi jampi biar menang//
Wah… Penulisnya masih muda banget Kak. Dia juga kayaknya suka banget sama dunia sastra. Dari review di atas sih yang aku tangkap adalah hidup itu penuh dengan masalah dan pilihan. Masalah keluarga terutama akan selalu ada di setiap kehidupan manusia. Mungkin yang berbeda hanya penyebabnya saja. Akibatnya rata-rata sama saja (kesedihan mendalam). Diri sendirilah yang menentukan akan move on atau tenggelam dalam depresi. Di novel ini ada dua tokoh Bara dan Iris. Kalau kataku yang disalahkan bukan sang waktu tapi kepedihan akan luka. Kadang kepedihan dapat disembuhkan oleh benih-benih cinta seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, Bara dihadapkan pada kenyataan harus memilih antara cinta dan persahabatan. Alur cerita inilah yang menarik dan juga permasalahan-permasalahan kehidupan yang mampu membangkitkan emosi. Thank you Kak reviewnya. 🙂
aku udah lama sih pengen buku ini, tapi belum kebeli juga 😀 wah baru tau kalau penulisnya baru lulus SMA lho! makin menginspirasi buat nulis nih ^^ senengnya novel ini karena konfliknya konflik remaja sehari-hari dan itu akal lebih dapet feelnya. apalagi kalau yg punya situasi yg sama kayak bara, duuuuh 2 jam juga tamat kayaknya 😀 mungkin bakal greget sendiri ama iris yg lebih milih cowok playboy dibanding bara yg selalu ada buat dia selama 12 tahun ini huhuhu
Hai, kak. Sejak baca sinopsisnya, kok kayaknya novel ini cocok sama aku ya. Hehhehee. Terus aku baca reviewnya dan ternyataaaaaaa emang cocok .-.
Jadi kangen masa SMA. Yah, waktu itu kan—– oke sekian .-.
Aaaarrrghhh,, reviewnya keren kak, penasaran deh pengen baca langsung 🙂 kisahnya remaja banget jadi inget saat masa” sekolah dulu, hahaha..
wahhhhh sepertinya bukunya kerennnnnnn!! pengen dong bukunya.. aku udah ikutin giveaway niiii pengin banget bukunya.. kepo 😐
aaaaaaakkkk
tapi emang bener banget, kalau dimasa kecil pengen gede, pas gede pengin kecil.
hah terkadang manusia memang begitu.. huhuwww
itu kutipan dari orang orang terkenal.
iya emang kalau udah bawaan emosi nggak ada baiknya. semuanya nggak akan selesai malah menjadi lebih buruk. menangin vina dong mbakkkkkkk lucktyyy 😀
REVIEWNYA KOMPLIIITT!!
Wah, penulis unyu lagi yahhh… awww tambah berkobar nih semangatku untuk jadi penulis. Ceritanya kok rada nyesek yahh….. hatiku tersentuh walaupun hanya review. Wow, aplause buat mbak Luckty dengan reviewnya.
Penasaran banget sama ceritanya si Bara sama Iris ini. Iris ternyata sukanya cowok ganteng yang bersimbol playboy yahh. Kasihan banget si Bara #pukpuk
Temanya sudah terlalu dikenal ditelingaku. Tentang sahabat yang memiliki perasaan jeduk jeduk terhadap sahabatnya dan ingin menjalin hubungan lebih dari sahabat.
Pingin bukunya…… Feelnya dapet banget. hiks hiks 😥
Pertama, aku suka kutipan pembuka Resensi ini. Kalimat yang punya makna dalam, di halaman 59.
Kedua, aku pikir awalnya novel ini “biasa”, cinta remaja dengan inti masalah friendzone.
Ketiga, setelah membaca habis resensi ini sepertinya aku salah. Banyak kutipan manis yang punya makna di buku ini. Dan jika benar ditulis anak yang baru lulus SMA, seharusnya aku yang lebih tua ini iri. Karena, masih jarang mampu melihat hidup dari kacamata “wise”, bahwa segala sesuatu itu pasti terjadi karena Tuhan punya maksud dan tujuan. Sepertinya akan suka buku ini.
@chi_yennesy
suka sama reviewnya. sukasukasuka^^
setelah baca review ini jadi makin tertarik buat baca tuh buku, penasaraan sama akhir ceritanya hihi. friendzone kan ya gitulah rasanya, tema juga tentang keluarga. jadi makin tertarik 😀
Widih… kayaknya bukunya keren nih, konflik remaja yang dibuat oleh seorang remaja, pasti feelnya makin dapet. Pengen banget 😀
Penulisnya mantap banget. Udah melahirkan 2 karya yang bagus. Tema ini sebenarnya lagi marak terjadi di kalangan remaja. Pas banget ya, novel ini mungkin akan menjadi jawaban buat semuanya. Goodluck Aesna!!
Reviewnya aja sedikit bikin sesak buat saya.. Apalagi isi keseluruhan novelnya.. Penulisnya masih unyu yaa ?.. Wuihh, keren !.. Iris dan Bara yaa, hmmm kayaknya sih ending-nya bakal jadian.. Walaupun Bara rada-rada playboy, tapi kan Iris tau tentang Bara (12 tahun berteman loh).. Tau ah, aku rada-rada sok tau banget yaa ^_^))>
I hope sih, aku kepilih jadi salah satu yang menang GA buku ini.. Biar sok tau-nya aku, terjawabkan !!
REVIEW nya bikin mengunggah Selera, yup! Kepingin baca Novelnya 🙂 aduh duh kalo bicara friendzone gak dah, haha :v udah gak mau inget. Semua hanya masalalu. asyik :v
walah kira2 udah ada ditokobuku blm yah?
REVIEW nya bikin mengunggah Selera, yup! Kepingin baca Novelnya 🙂 aduh duh kalo bicara friendzone gak dah, haha :v udah gak mau inget. Semua hanya masalalu. asyik :v
walah kira2 udah ada ditokobuku blm yah.?
-,- pengen bukunya :3 :3 reviewnya aja dah begini, gimana novelnya, kasian bener si iris kalo jadian sama hilman ,,
Omo! 😮 Penulisnya masih sangat amat teramat muda! Itu ada konflik dari keluarga juga toh. Tak kirain masalah cinta dan persahabatan aja. Ngomong itu kaya Refrain sama Langit Penuh Daya, tadinya sahabat jadi cinta 😀 . Kayaknya ngetren yah, cuma beda jalan ceritanya. Endingnya happy kah? Seperti Refrain dan Langit Penuh Daya? Satu kata, PENASARAN! 😀
review nya mbak luckty itu selalu ‘terselip’ kata-kata kutipan di novel yang di review tersebut. Pas liat covernya, aku nebak endingnya pasti salah satu tokohnya ada yg meninggal(?) entah kenapa gitu.-. berarti dikisah ini yg gak peka itu si iris(?) karena biasanya di realita itu cowok yg gak peka *eh-,- kasihan bara, udah nunggu 12th eh si iris malah ‘kepincut’ sama hilman *pukpuk. nah penasaran endingnya nanti si iris bakalan sama Bara atau sama Hilman? atau Bara akan menemukan cinta lainnya yg lebih rasional(?) entahlah. hanya Tuhan, penulis, dan orang yg sudah baca novel ini saja yg tahu.-. sekian thanks^^
“Nggak semua cinta itu harus diungkapin. Nggak semua cinta itu harus dimiliki. Dan nggak semua cinta itu harus diumbar. ”
iyyak. setuju!
paling suka sama kata-kata ini “Kita laki-laki. Kitalah yang semestinya paling mengerti tentang kerasnya hidup” entah kenapa -_- reviewnya bikin sedikit ngerti mb welldone 😀
Reviewnya makin bkin ngeces pengen baca bukunya 😀
Setelah baca review bukunya, semakin membuat penasaran untuk segera membacanya. Paket lengkap, ada cinta, keluarga, dan persahabatan, tigal hal yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Mengajarkan kita tentang ketegaran dan perjuangan mendapatkan cinta.
sebuah kondisi yang bikin serba salah. ibarat makan buah simalakama.
Nggak ada yang lebih tolol daripada manusia yang hanya bertindak dengan emosinya. (hlm. 6) —-> jadi inget dengan debuah kalimat, entah quote atau kalimat sindiran serupa…. “jangan memberikan nasihat kepada orang yang sedang jatuh cinta atau pendukung partai/capres-cawapres
Memang bikin gemes nih, belum lama lulus bangku SMA eh sudah menyelurkan dua karya begini ya. Hahaha nah gue? Berdoa aja kali ya. Well, Aku cukup lama tertahan dibagian ini: “Apa yang harus kau lakukan jika perempuan yang kau cintai ternyata memilih laki-laki lain yang kau anggap melebihi dirimu dalam segala hal?”
SEMOGA tidak semua perempuan begitu kalau jatuh cinta. Secara apa mungkin ada orang yang melebihi yang lainnya dalam segala hal? Hmmm….
dan adanya sindiran serta pencantuman nama sekolah (itu riil kan ada di tangerang?) adalah langkah kritis yang bagus. muga-muga pihak sekolahnya membaca. #Eh
Selebihnya, betapa kisah cinta di kalangan anak sekolah begitu kompleks kayak gitu ya. Ya inilah nasib aku yang nggak mengalami pacaran masa itu. Hahaha soalnya tinggalnya di asrama dan semuanya sejenis. Hoaaam…
Kutipan-kutipannya oke juga. Kalau dilihat dari reviewnya tipikal gaya menulisnya teen banget ya… Semoga novelisnya terus berkarya dan semakin berkembang kreativitasnya apalagi dibilang Tuhan itu Maha Kreatif. 🙂
Dan semoga nggak semua lelaki bicara buntu bahwa lelaki lain melebih dirinya dari segala hal. Biar fair #hehe
setuju nih XD walau saya cewek xD saya juga kasian ma orang-orang yang ngerendahin dirinya sendiri. Gak pede. padahal kalo dilihat-lihat, semua orang itu sama kadar kehebatannya. Tuhan kan Maha Adil 😀 saya ampe bilang ke temen yang pesimis, kalau dia itu uda hebat, harus semangat. Tapi namanya manusia, beda kadar keras kepalanya. uda dikasi tahu, dikasi motivasi, ada aja yang bikin mereka ngelak 😀
Wah, ripiunya lengkap banget. Jadi penasaran pengen baca lengkapnya kaya gimana. Ceritanya bener-bener ngena banget, sesuai sama yang ada di kehidupan nyata.
penasaran endingnya 😀
penulisnya masih remaja tapi udah punya 2 buku (jadi malu, udha setua ini belum punya buku)
Entah kenapa sehabis baca jadi deg2an =_= aku penasaran ama ceritanya Bara saat Ibunya meninggal. Aku… pengen tau gimana caranya menghadapi perasaannya disaat kalang kabut begitu. Dan juga penasaran ama cara penuturan penulis. Iya, cuma gara2 kutipan kalimat dr novel saat Bara mendapati ibunya meninggal itu. Pengen baca 😦
Nggak pernah bosen baca review mbak ini. Dengan membaca review ini sudah sangat menggambarkan isi dalam novel. Walau endingnya masih penasaran sih.. Antara Hilman dan Bara, yang mana yg Iris pilih? hehe
Suka deh sama buku yang menyelipkan sindiran halus. Semoga aja yang disindir baca dan nyadar *ups hehe
Ini salah dua novel yang membuat penasaran, sebelumnya Klise yang dibuat pertama kali oleh Aesna. Novel Bunga Di Atas Batu ini sangatlah menginspirasi disaat kegalauan melanda kalangan pelajar SMA terutama, karena pada kisah kali ini penulis sedikit mencantumkan beberapa suasana disekolahnya yang pada akhirnya membuat pembaca seakan berada pada suasana sekolah dulu. Sangat bagus, amat sangat ingin menjitak penulisnya ketika membaca bagian yang menceritakn sekolahnya itu.
Ih, nggak nyangka ya penulisnya masih unyu-unyu banget. padahal kalau baca review-nya Luckty, terutama bagian sindirian-sindiran nya, nggak nyangka banget lhoooo…
Baru kerasa SMA-nya pas penulis cerita tentang sekolahnya. SMA banget! hahaha…
Semoga bisa dapetin buku ini di GA-nya Luckty yg sekarang. Amiiin ^_^
Reviewnya nendang, soalnya hampir bisa membuat otak ini memutar pertanyaan. Seperti apakah ending dari cerita ini? Akankah si iris akan mendekam dalam pelukan sang playboy darat, dan akhirnya si bara hanya memendam rasa dan biar Tuhan, alam, pembaca dan dia yang tau? Ataukah si iris sadar tentang keberadaan cinta tulus itu dari seorang yang telah memberikan cinta dalam bentuk keihlasan pertemanan selama 12 tahun? Entah jawabannya apa, mungkin perkiraan saya diatas tidak ada yang benar, tanpa membaca buku itu. Jadi hope it, I can read it more than once. Kata-kata yang dituliskan pun tercium bau sastra, karea ada beberapa kata yang harus saya cerna dan lihat dalam kamus apa itu artinya.
Sebelumnya saya acungkan 2 jempol tangan saya dan mungkin saya bisa meminjam jempol para blogger (hihihi,,,wani piro??) untuk karya dari Aesna, yang baru melepas atribut putih-abu2nya mencetak 2 karya yang patut menganggukkan kepala untuk bilang “iya, bagus dan bikin penasaran tulisannya”.
Mengenai pertanyaan, bagaimana kalo terjebak dalam friendzone? aishhh, pertanyaan yang ini menjebak untuk kita yang mungkin pernah, atau sering mengalami hal seperti ini, buat curhat disini. xixixixi.. Jawabannya adalah Sebellll, kalo dia nggak tau bahwa kita orang naksir ama doi (ealah bahasanya doi). Baiklah, saya akan belajar menjadi orang ketiga dalam friendzone (orang sok bijak). Kalau kita sudah siap akan apa jadinya ntar dengan jawabannya, it’s oke buat kita ungkapin. Toh nggak ada salahnya, kita belajar menjadi orang jujur untuk diri kita sendiri. Jika pun jawabannya “tidak/mohon maaf belum bisa/kita lebih baik berteman saja ya/kita jadi kakak-adik aja ya/aku belum siap dengan perubahan status dari teman menjadi pacar/aku masih ingin fokus sekolah dulu ya,dan pertemanan ini menjadi jalan terbaik/jawaban lain yang bisa blogger cantumkan di kolom titik berikut …… (hahahaha)”. Namun kedewasaan dibutuhkan dalam hal ini, jadi jika terjadi penolakan setelahnya-kembalilah menjadi teman dan itu tidak akan merugikan siapapun.
Dan jika kita tidak siap dengan keadaaan itu, Please jangan pernah ungkapkan itu sampai dia benar2 sadar, kamulah yang terbaik dan terdekat untuk dia. Ehemmm deh,,sampai kapan? sampai kamu siap untuk menjadi dewasa dengan menerima apapun resikonya. Good luck yah, buat yang lagi di friendzone, cium kecil dulu buat penyemangat kalian yang lagi galau antara pertemanan dan rasa cinta. cieee,,ciee,,ciee,,yang lagi jatuh cinta
Salam kenal Kak, sebenarnya sudah lama tahu buku ini, tapi aku belum baca sinopsisnya. Pertama lihat cover-nya aku kira ini novel terjemahan, apalagi judulnya yang unik itu. Ternyata karya anak Indonesia dan ternyata masih sebaya sama aku. Kadang aku malu belum bisa berprestasi kayak anak-anak muda Indonesia yang masih unyu-unyu itu. Dan Alhamdulillah, akhirnya rasa penasaranku terbayarkan lewat review Kakak ini. Terima kasih sudah menyajikan review yang sangat menarik dan semakin menggugahku untuk membacanya. Hehehe…
Bunga di atas batu, judulnya unik banget. Aku sempat berimajinasi apa yang ingin disampaikan penulis lewat judul itu. Tapi, pikiranku gak sampai buat nebak arti judul itu. Dan setelah baca review Kakak aku sekarang sudah sedikit mengerti apa makna dari judul itu. Mungkin kurang lebih seperti ini. “Batu” itu diibaratkan sebagai hubungan yang kuat yaitu persahabatan antara Bara dan Iris. Dan “bunga” berarti cinta yang bersemi dalam hubungan yang kuat itu. Namun, bunga disini dapat merusak batu, jika bunga itu tumbuh liar dan akhirnya memecahkan batu sedikit demi sedikit. Sama halnya dengan persahabatan yang ternodai dengan keinginan untuk memiliki. Bunga itu sebenarnya juga bisa melindungi batu dari kehancuran, jika bunga tetap ada diatasnya. Mungkin dengan memendam rasa itu, persahabatan akan tetap berlanjut. Itu sih analisaku, gak tahu juga benar atau salah. Hehehe…
Sebenarnya aku juga belum pernah terjebak di friendzone, jadi aku bisa belajar tentang pengalaman Bara menghadapi friendzone lewat novel ini. Kayaknya friendzone itu nyesek banget, kayak makan buah simalakama. Sekian dariku, maaf kalau ada kata-kata yang kutang berkenan dan terima kasih.
friendzone sangatlah dekat dengan kehidupan remaja atau di bilang seseorang sudah tdk remaja. keluarga,persahabatan dan percintaan. novel bunga di atas batu ini cocok untuk pembaca yang mengaami masalah yang sama, mungkin dengan membaca ini dapat sedikit belajar dari kisah persahabatan Bara & Iris yang lambat laun berubah menjadi perasaan sayang,bukan sebagai sahabat melaikan lebih.
good luck ^^
Jika terjebak dalam friendzone..
Banyak teenagers skrg terjebak dlm friendzone, termasuk aku. Dulu kami sangat dekat, ku anggap dia sbg sahabat terbaik dan terkerenku, namun itu smua sirna setelah ia mengungkapkan prasaannya padaku. Aku jg menyayanginya tp nggk lbih dr seorg shbt. Eee, stelah itu dia mengaku jika HP nya di hack saudaranya. Benar2 tdk msk akal krna be2rapa hari sblm trjadi insiden ini ia menyebutkan satu per satu org yg prnh dekat denganku, hanya ia yg tau itu. Tak masuk akal kan kalau ini ulah saudaranya. Beberapa bln berlalu skrg kami tak ada komunikasi sama skali. Aku menyikapi hal ini dg santai. Pertamnya sih bergalau ria sambil nyetel lagu2 meloww krna kehilangan shbt yg sgt kusayangi. Tp klama-lamaan ia sdh menghilang dr pikiranku. Jadi, sikapku jka terjebak dlm friendzone harus bisa bersikap spt biasanya kepada dia, menyibukkan diri dengan hal2 yg bermanfaat dan tdk ada kata GALAU..
Nama : Zalfaa Azalia
Twitter : @ZalfaaAza
Kota : Boyolali
baca review nya kayanya seru nih novel.. Banyak kutipan2 kerennya, aslii..
Salah satu kutipan yg gue suka dr novel ini:
“Adakalanya menemani dalam diam lebih baik ketimbang berbicara sebanyak apapun.”
smga novelnya byk yg suka. Sukses slalu.. 🙂
-syiva-
Nggak semua cinta itu harus diungkapin. Nggak semua cinta itu harus dimiliki. Dan nggak semua cinta itu harus diumbar. (hlm. 26)
laik dis kuot 🙂
kayaknya ceritanya asik juga, dengan bahan dasar quote dari banyak orang ternama. penasaran juga, siapa yang akan dipilih Iris nanti. keren juga, penulisnya masih unyu ya *malupadaumurku*
Kan jadi kepo sama endingnya nih-,-
Pengen novelnyaaa! >.<