buku, resensi

REVIEW Cinta/Pergi

cinta pergi

“Kamu sendirilah yang nentuin kapan kamu siap untuk pergi. Bukan aku. Bukan orang tuaku.” (hlm. 145)

Rei. Terkenal sebagai berandalan sekolah. Di rumah memiliki masalah hubungan dengan ayahnya. Karena alasan itulah Florina menjadikannya sebagai ‘kelinci percobaan’ dalam novel yang akan dibuatnya. Dia mengamati Rei di mana pun dan kapan pun. Awalnya Rei merasa risih karena di mana-mana perempuan itu seakan ‘membuntutinya’.

“Aku lagi bikin novel, dan rencananya mau bikin tokoh utama seorang berandalan. Karena itu, kamu mau, ya, jadi subjek pengamatanku? Mau ya? Harus?” (hlm. 5)

Florina selalu bisa menemukan Rei, seolah ia memiliki radar di dalam kepalanya yang bisa menemukan keberadaannya . Meskipun sudah bersembunyi di mana pun, tapi ia selalu saja gagal. Mereka ibarat seperti bermain petak umpet, hanya saja Rei selalu berperan sebagai pesakitan, dan Florina sebagai penjaga handal yang selalu bisa menemukan korbannya.

Jadi, lima hari setelah pertemuan pertama mereka, Rei memutuskan untuk berdamai dengan Florina. Dia bersedia menjadi objek pengamatan Florina dan boleh mengamatinya hingga batas waktu tertentu.

“Setelah semua selesai, aku ingin kamu pergi dari hidupku. Hilang. Lenyap.” (hlm. 13)

Banyak selipan quotes dari tokoh ternama ataupun buku:

  1. Jangan berhenti tersenyum, bahkan ketika kau sedang sedih sekalipun, seseorang bisa saja jatuh cinta pada senyumanmu. (hlm. 1)
  2. Lagi pula, kita tahu bahwa petak umpet bisa jadi permainan yang mengerikan, terutama jika kau tidak ingin ditemukan. (hlm. 9)
  3. Selalu ada kegilaan dalam cinta, tapi juga selalu ada dalih dalam kegilaan. (hlm. 31)
  4. Raihlah cahaya untuk menggapai bintang, keluarlah dari kegelapan dan temukan siapa dirimu. (hlm. 41)
  5. Sometimes, home is a person. (hlm. 52)
  6. Sebuah pertemuan, walaupun hanya sementara, adalah awal dari pelbagai kemungkinan. (hlm. 63)
  7. Sebuah harapan adalah hal yang teramat kuat, terutama jika harapan itu datang dari hatimu. (hlm. 81)
  8. Ke mana pun kau pergi, kita akan melihat langit yang sama. (hlm. 97)
  9. Sedikit demi sedikit, kelak seseorang akan pergi sangat jauh. (hlm. 109)
  10. Maaf bukanlah perasaan. Lebih dari itu, maaf adalah keputusan. (hlm. 117)
  11. Di hari-hari terkelam, Tuhan meletakkan orang-orang terbaik dalam hidupmu. (hlm. 131)
  12.  Hidup penuh dengan kecantikan yang tak bisa diterka dan kejutan yang aneh. (hlm. 147)
  13.  Apa yang orang-orang tulis di surat adalah apa yang tidak bisa mereka katakan secara langsung. (hlm. 161)
  14. Kehidupan adalah pulau di tengah samudera kesendirian, sebuah pulau yang batunya adalah harapan, pohonnya adalah impian dan anginnya adalah kedahagaan. (hlm. 177)

Beberapa sindiran halus dalam novel ini:

  1. Lelaki jantan adalah yang bisa komitmen pada perkataannya. (hlm. 14)
  2. Padahal kalau di film, berandalan itu punya motor atau mobil keren. (hlm. 26)
  3. Paling tidak, masih ada langit yang tidak pernah meninggalkan kita. (hlm. 40)
  4. Ide-ide aneh sering muncul saat seseorang berada dalam keadaan takut atau khawatir. (hlm. 171)

Ada filosofi menarik yang diselipkan dalam novel ini:

  1. Masa remaja itu singkat. Seperti halnya bunga Wijaya Kusuma yang hanya mekar sebentar saja. Dan pada masa yang singkat itu, kita sering menemukan diri kita berjalan tanpa arah. (hlm. 49)
  2. Umur itu seperti kembang api; usia akan selalu berkurang, tapi setidaknya, di usia yang pendek tersebut, manusia harus bisa bersinar seterang mungkin, bahkan di kegelapan. (hlm. 89)

Sangat disayangkan typo-nya lumayan parah:

–          dan,aku (harusnya di spasi); beurusan (harusnya berurusan) hlm. 18

–          kalimat di baris ke empat dari bawah nyaris tanpa spasi antar kata hlm. 20

–          tanda petik di kalimat baris kesebelas tanpa spasi hlm. 23

–          tersenyum.”kalau (harusnya di spasi) hlm. 36

–          menyruput (harusnya menyeruput); sejenak,”kamu (harusnya di spasi); bersuara,”kurasa (harusnya di spasi) hlm. 46

–          kecilnya Kurasa (harusnya huruf ‘K’ tidak kapital) hlm. 47

–          kita!Bunda (harusnya di spasi) hlm. 57

–          perempintaan (harusnya permintaan) hlm. 65

–          arahku,”aku (harusnya di spasi) hlm. 68

–          kepala.”Tapi (harusnya di spasi) hlm. 100

–          kin (harusnya kini) hlm. 146

Buku ini adalah novel perdana yang ditulis oleh Herjuno Tisnoaji. Dari segi cover, suka ama warnanya yang warna-warni. Kebetulan ada murid yang punya tas yang warnanya senada ama novel ini. Lihat deh… bisa mirip gitu warnanya :p

cinta pergi 1

Tokoh utama dalam novel ini Rei, merupakan representasi para ababil yang umumnya sedang mencari jati diri dan melampiaskannya dengan hal-hal yang terkadang di luar keinginan orang tua. Sebenarnya, orang tua pun sebaiknya jangan melulu selalu menyalahkan sang anak, bisa jadi mereka butuh perhatian lebih. Hal yang terlupakan di zaman era digital ini, ketika orangtua banyak yang bersusah payah banting tulang untuk mendapatkan rezeki yang berlimpah, terkadang mereka meremehkan sesuatu yang lebih penting, yaitu kasih sayang.

Keterangan Buku:

Judul                                     : Cinta/Pergi

Penulis                                 : Herjuno Tisnoaji

Penyunting                         : Dedik  Priyanto

Pendesain sampul           : Henz Sinelir

Penyelaras akhir               : Dea Anugrah

Penata letak                       : Lu’lu’a LB

Penerbit                              : Moka Media

Terbit                                    : 2014

Tebal                                     : 181 hlm.

ISBN                                      : 978-979-795-864-0

Indonesian Romance Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/01/indonesian-romance-reading-challenge-2014/

Young Adult Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/07/young-adult-reading-challenge-2014/

New Authors Reading Challenge 2014

https://luckty.wordpress.com/2014/01/02/new-authors-reading-challenge-2014/

24 thoughts on “REVIEW Cinta/Pergi”

  1. ceritanya menarik juga. Ini penulisnya masih baru yah? wah penasaran nih sama gaya penulisannya. Eh, perasaan tokoh si Rei ini melakukan prinsip let it go ya?
    uppps #kebanyakannontonfrozen
    Pengen bukunya mbaakk….

  2. Jadi tertarik deh baca reviewnya Kak Luckty. Idenya bukan ide yang ‘wah’ banget, tapi jadi penasaran aja gimana cara penulis mengeksekusi ide itu.
    Dari quote-quote yang ditulis Kak Luckty juga kayaknya gaya penulisannya asyik. Cuma, sayang banget ya liat list typo-nya.
    Typo dari penulis asli (yang lalu diabaikan sama penerbit) atau typo dari penerbitnya ya? Yang mana pun, semoga bisa jadi masukan buat keduanya, jangan sampai begitu lag.

  3. Aaaa….. Tasnya bagus *salah fokus. Wow, novel debutan! Covernya unyu, kalau ceritanya kayaknya keren. Belum pernah baca novel yang tokohnya lagi bikin novel. Kalau soal menguntit sih banyaaak…

  4. Satu-satunya yang jadi perhatianku adalah karena ini novel debut. ahh aku berharap beberapa bulan kedepan ada email masuk dan itu kabar gembira. sebuah novel debut dan langsung menarik baca peminat dan mejeng di toko buku itu adalah cita-cita terbesarku. karena itu keren.
    Kalo untuk typo-typo enggak banyak komentar, karena kau juga masih sering typo. Tapi semoga pihak editor dan self editor lebih semangat buat metak-in satu-satu.

  5. waw…mbak teliti juga ya…eh tapi kalau typo-nya sebanyak itu juga kelihatan banget 😀 bagus mbak, bahasanya rada berat sih, tapi seru buat dibaca 🙂

    Salam.

  6. Setelah membaca reviewnya, ada rasa terdorong untuk membaca novelnya. Quotesnya menarik dan untuk typo dalam sebuah bacaan saya kurang memperhatikan. Yang paling utama biasanya adalah alur dan penokohan cerita itu sendiri. Semoga bisa memiliki bukunya 🙂
    senang bisa berpartisipasi.

  7. tertarik membaca novel ini karena penulisnya member Kemudian. sempat ilfil saat baca2 di Goodreads. tapi setelah baca review ini, saya jadi tertarik lagi, malah lebih tertarik 🙂
    Memang typo-nya ya yg jadi kekurangan paling gengges. tapi kayaknya masih bisa ditoleransi

  8. Menarik sih Kak. Untuk novel debut, novel ini termasuk kategori yang pengin aku baca. Masalah typo sih, biasa menurut aku. Mungkin saja salah percetakannya atau ada yang terlewatkan (editor dan penulis sendiri). Kakak benar-benar jeli. Semoga novel debut ini laris dan memberikan warna baru bagi genre romance. 🙂

  9. aku ngincer novel ini ditwtter waktu ada kuis yang menghadiahi novel ini hihihi tapi gagal 2x 😦 tapi ga patah semangat buat ngedapetin lagi dari kuis lain hahaha, bukan pelit buat beli tapi jauh banget tokbuknya 2jam dari rumah harus limpah 3x angkutan 😦
    meski banyak typo tapi saya suka ceritanya, maybe aku banget hahahah *curcol

  10. Aku suka quote2nya bagus,ceritanya juga menarik untuk dibaca kisah cinta romantis para remaja yg pas banget buat dibaca disaat waktu senggang,tapi apakah mereka akan bersatu?

  11. Covernya lucu, eye catching. Sayang banyak typo, but dari segi cerita ini ga biasa. Jarang ada novel yang ngulas ‘mau bikin novel’ 🙂 Penasaran juga akhirnya si cewek berhasil ga bikin novelnya 😀

  12. Covernya cantik 😉 Yang bikin tertarik aku sih soal ceritanya. Florina (tokoh utama wanita) menjadikan Rei (tokoh utama pria) sebagai objek ‘penelitian’ untuk novelnya.
    Ngomong-ngomong typo-nya banyak juga 😀

  13. Pertama kali liat buku ini di book fair jogja, tertarik untuk membeli tapi kalah sama Lovhobia. Setelah baca reviewnya jadi pengin, kalaupun ngga dapet buku ini dari GA semoga ada rejeki lebih buat beli.

  14. Setelah baca reviewnya huftt keren bgt, apalagi ceritanya ttg cinta/pergi cocok bgt buat pelajaran dikalangan remaja, bikin penasaran jg sm ga muluk2 nih pengen bgt menanginn give away inii hihihi

  15. ceritanya sangat remaja ya, wah banyak quote cantik bertebaran disini. Dan typo-nya membuatku berfikir kembali dalam menulis cerita. Ternyata menulis juga harus sungguh sungguh dan menggunakan ilmu ya, biar nggak banyak typo-nya. Reviewnya membuatku penasaran dgn ending cerita Rei dan Florina.
    Nice!!!

  16. baca reviewnya jadi sedikit tau arah ceritanya, dari detail reviewnya, kak luckty jadi keliatan lebih teliti dibanding editornya? *soktau* tapi so far, suka gaya reviewnya, apalagi bagian quotesnya, soalnya aku suka banget nyatetin quotes dari novel, film, atau dari apapun yang ada kata-kata yang aku suka. pengen bukunya kak 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s