buku

GIVEAWAY Katastrofa

Giveaway kali ini berduet langsung dengan penulisnya. Bakal ada lima eksemplar yang akan dibagikan! Dijamin ngiler! 😀

MAUUU?!?! 😀

Simak syaratnya:

1. Peserta tinggal di Indonesia

2. Follow akun twitter @lucktygs, @Mistchegeo, dan @mokabuku. Jangan lupa share dengan hestek #GAKatastrofa dan mention via twitter.

3. Follow blog ini, bisa via wordpress atau email.

4. Jawab pertanyaan di kolom komentar di bawah, plus nama, akun twitter, dan kota tinggal. Pertanyaannya adalah apa upayamu dalam menghadapi global warming? Gak usah muluk-muluk, yang penting wujud nyata ya 😉

5. Tuliskan komentar tentang REVIEW Katasrofa, di link ini:

https://luckty.wordpress.com/2014/11/19/review-katasrofa/

6. Giveaway ini juga boleh di share via blog, facebook, dan sosmed lainnya. Jangan lupa sertakan hestek #GAKatastrofa yaaa… 😉

Event ini gak pake helikopter, eh Rafflecofter yang ribet itu. Jadi pemenang ditentukan dari segi jawabannya yaaa… ( ‘⌣’)人(‘⌣’ )

#GAKatastrofa ini berlangsung sepuluh hari saja: 20-29 November 2014. Pemenang akan diumumkan tanggal 30 November 2014.

Akan ada lima pemenang yang masing-masing akan mendapatkan buku ini. Hadiah akan langsung dikirimkan oleh penulisnya ;)

Silahkan tebar garam keberuntungan dan merapal jampi-jampi buntelan yaaa… ‎(ʃƪ´▽`) (´▽`ʃƪ)!

-@lucktygs-

PicsArt_06_11_2014_10_40_38[2]PicsArt_04_11_2014_11_53_56[1]

 

51 thoughts on “GIVEAWAY Katastrofa”

  1. @chi_yennesy #Padang aku punya pohon Seri(kersen), ditanam di dalam drum walaupun gak punya tanah. Pohon itu aku ambil dari pinggir jalan pas masih kecil sekarang tingginya udah 1,5 meter. DIrumah juga ada banyak bunga dan daun2an dalam pot, soalnya lantai rumah udah keramik semua. Begitulah aku menghijaukan bumi dimulai dengan menghijaukan rumah. Kalau bunga/daun dirumah diminta tetangga/orang lewat dengan senang hati aku kasih. Dan aku punya mimpi, nanti pas nilah sovenir pernikahannya adalah tanaman 🙂 supaya orang yang menerima ikut menanam dan mencegah global warming.

  2. Tutus / @happytuaffi / Nganjuk – Jawa Timur

    Jawab : Bersepeda kemanapun. Misalnya saat pergi belanja ke pasar atau keperluan lain yang tidak terlalu jauh. Selain mengurangi penggunaan bahan bakar, hemat pengeluaran (kan BBM naik. 😀 ), juga buat badan sehat. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

  3. nama : shofiullah
    twitter : @esfiu
    kota tinggal : jakarta

    JAwaban : upaya saya, ya mulai dari dri sendri, untuk menghijaukan lingkungan rumah, dan hemat energi listrik baik siang ataupun malam, setelah itu sebisa mungkin utk sosialisasi dari tetangga ke tetangga, hingga terbentuklah komunitas peduli global warming.

  4. Nama: Fania Handiyani
    Twitter: @funnieyayaya
    Kota. : Jakarta

    Upaya untuk mengurangi global warming adalah dari diri sendiri dan keluarga terdekat, baru setelah itu lingkungan sekitar. Bermula dari rumah, karena rumah merupakan tempat pertama kali kita tinggal. 1. Bila di rumah ada AC, maka gunakan seperlunya, kalau saya cukup pada waktu tidur malam hari saja, selebihnya pada pagi hingga sore hari cukup dengan memakai kipas angin. Selain mengurangi pemakaian listrik, jg mengurangi gloal warming. Tidak hanya AC, perabotan lainnya yang memicu global warming juga digunakan sehemat dan seminim mungkin seperti kulkas jangan terlalu sering membuka kulkas terlalu lama, karena akan memakan daya listrik yang besar,
    2. Menanam minimal satu buah pepohonan besar, sebagai penampung mata air di dalam rumah, sehingga ketersediaan air tidak cpt habis,dan perindang rumah. Di rumah, saya tanam pohon mangga dan jambu air, selain menghasilkan buah jg mengurangi global warming. Tidak hanya itu, saya juga meletakkan tanaman beserta pot-potnya di halaman rumah, agar rumah tambah cantik dan adem.
    3. Mengurangi penggunaan plastik dalam rumah dan sehari-hari. Bila ingin berbelanja ke pasar ataupun ke mall, cukup membaca tas sendiri yang terbuat dari bahan yg mudah didaur ulang, seperti tas kertas/karton. Karena bila kita sering memakai plastik, palstik akan menumpuk sebagai sampah yaang memerlukan penguraian dalam waktu yang cukup lama sehingga bisa menyebabkan gloal warming

  5. Nama : Anisa Fitri
    Twitter : @anisa_ainunf3
    Kota : Tangerang Selatan

    Upaya yang bisa di lakukan kalau saya pribadi mungkin mengurangi pemakaian kendaraan berpolusi (motor) dengan kendaraan sehat (Sepeda) ketika jalan-jalan pagi atau weekend, menanam pohon di sekitar rumah pakai pot-pot plastik kecil (biar ada udara segar nya), dan terakhir yang paling penting di mulai dari diri kita sendiri adalah meminimalisir pemakaian listrik di siang hari, khususnya lampu dan televisi.

  6. Nama : Melani Ika Savitri
    Twitter: @aii_vitri
    Kota. : Situbondo

    Di rumah, kami sama sekali nggak pakai pendingin ruangan (AC) meskipun bisa beli. Paling banter pakai kipas angin, itu pun dipakai hanya waktu-waktu tertenti, nggak sepanjang hari. Begitu juga semua alat elektonik, cari yang hemat listrik. Sampah selalu dibuang ke tempatnya dan ada petugas yang rutin mengangkut kes TPS. Saya pribadi kalau sedang di jalan lebih memilih nyimpan sampah di tas sampai lihat tempat sampah ketimbang dibuang di jalan.

  7. Upaya mengatasinya cukup simpel dan dapat dilakukan sehari-hari : 1. Di pagi hari Pake sepeda keliling rumah (memanfaatkan car free day). 2. Matikan air Kran jika bak sdh penuh. 3. Pakailah listrik seperlunya (pilih perabot RT yg hemat energi). 4. Tanam min 1 tanaman di teras (cth: lidah buaya / kaktus). 5. Buat kegiatan rutin di kampung ( kerja bakti, bersihkan selokan, cabut tanaman liar, organisasi recycle sampah, penyemprotan serangga, msg2 rumah 1 tong sampah (pisahkan organik / kompos dan non organik). 6. Jika musim hujan buat kolam / tadah hujan utk menyiram tanaman / kebutuhan lainnya. 7. Buat stiker bertuliskan ‘pakai air / listrik secukupnya ‘ , ‘selamatkan generasi anak & cucu kita’…..

    Sekian. Semoga bermanfaat. (Hidayah | AYS8 | Surabaya )

  8. -menanam pohon didepan rumh
    -mengurangi pemakaian bahan2 yg mengeluarkan gas2 yg berbahaya sprti asap kendaraan bermotor
    -hemat energi misalnya menyalakan AC seperlunya
    dimulai dr diri sndiri baru memberikan contoh ke teman2 + orng laen
    melinda
    @lindalindashen
    surabaya

  9. Kalau aku masih kecil-kecilan sih kak, seperti hemat kertas, dengan hemat kertas dan merasakan apabila pohon punya perasaan waktu dijadiin kan, jadi ga buang-buang kertas. Terus hemat air tentunya, kadang kalo lagi pake mandi suka mikir ‘ih besok aku masih ketemu air nggak ya, kok serem’. Aku juga masih suka pake sepeda kalo pergi ketempat yang deket, hemat dan juga sehat. Kalo tentang CFC, rumahku ga pake AC dong, masih alami hehe. Iya, sumpah deh. Kita kudu ngelindungin tempat yang kita tinggalin. Nanti kalo udah gedean dikit *sekarang juga udah gede* pengin bikin organisasi Penyelamat Bumi! Aamiin.

    Nama : Umi Marfa
    Twitter : @umimarfa
    Domisili : Banyumas, Purwokerto

  10. Nama: Silvi Salsabil
    Twitter: @shelv_25
    Kota: Tangerang Selatan

    apa upaya aku dalam menghadapi global warming?
    hal yang aku udah lakukan…
    1. menanam tanaman hijau di sekitar rumah 😀 (aku nanam berbagai jenis buah sama bunga mawar lho kak :P)
    2. aku lebih seneng enggak pake motor kalo ke kampus (karena membantu mengurangi polusi)
    3. aku enggak mmbuang buang sampah yang bisa di daur ulang, seperti plastik makanan dan minuman kaleng , melainkan aku bikin ‘sesuatu’ yg kreatif dan bermanfaat dri benda itu + enggak buang sampah sembarangan, selalu pada tempatnya 😀
    4. selalu mengingatkan semua temanku dan org lain agar ikut menjaga bumi ini, sekaligus mengurangi penyebab global warming.

  11. Nama: Adinda Putri Citradewi
    Kota tinggal: Cerme, Gresik, Jatim
    Twitter: @Adindaputri29D

    apa upayamu dalam menghadapi global warming?
    Aduh, kok pertanyaannya kayak soal ulangan PLH ya?? hehehe :p
    Sesuai dengan yg tercatat di dalam buku pelajaran PLH, aku akan membiasakan diri untuk mulai menghemat energi listrik dan tetap menjaga kebersihan lingkungan di sekitarku seperti rumah sebagai awalannya. Tidak sering2 menggunakan barang yang berbahan baku plastik dan bahan2 kimia lainnya yg sangat mencemari lingkungan.Juga yg paling penting tidak membuang sampah di sembarang tempat dan tetap mengikuti anjuran untuk membuangnya di tempat yang seharusnya.
    Terakhir, menanam berbagai pepohonan untuk mengurangi gas2 karbon yang selama ini menyebabkan pemanasan global.
    Pokoknya ya melakukan segala upaya untuk mengurangi pemanasan global yang membuat perubahan iklim tidak menentu, sebagai contoh: saat ini sudah masuk musim hujan, tetapi hujannya tidak terlalu sering (atau mungkin cuma di daerahku saja ya? :p)

  12. Nama : Lusi Gusma Ningsi
    Kota : Padang
    Twitter : @uchylusiy

    apa upayamu dalam menghadapi global warming? Gak usah muluk-muluk, yang penting wujud nyata ::

    aku palingan cuma ajarin adek2, dan anak tetangga buat tanam pohon, biar mereka pada suka itu yaa aku ajarin buat tanam pohon yg bisa menghasilkan buah.
    manfaat nya juga pasti bakalan mereka rasain 10 tahun kedepan pas mereka udah pada gede.
    selain bisa menghadapi global warming, mereka juga bakalan dapatin hasil dari yg mereka tanam hari ini.
    adek aku udah tanam pohon mangga lho.. 😀

  13. Nama : sandra febry adriani
    Akun twitter : @sandra12999os
    Kota asal : pariaman

    upayamu dalam menghadapi global warming?

    Untuk menghindari global warming hal yang paling ku utamakan selalu buang sampah pada tempatnya ,, juga menanam tanaman 🙂 karena aku suka pohon 🙂 😀

  14. Nama: M. Nikmal A. M. L.
    Twitter: @_nikmal
    Kota. : Medan

    Upaya saya untuk menghindari global warming ialah dengan melarang kakak saya menggunakan hair dryer yang bisa menyebabkan pemanasan global.

    Buat apa sibuk-sibuk ngurusin hal yang berada di luar rumah, kalau di dalam rumah sendiri belum beres? Jadi, sekarang kakak udah ngeringin rambutnya pakai handuk aja. 😀

  15. Nama : Annisa Novianti
    Akun twitter : @nisadnovi38
    Kota asal : Ungaran, Jawa tengah

    apa upayamu dalam menghadapi global warming?

    Gampang! tanam pohon banyak-banyak! terserah itu mau bunga, pohon buah, tanaman hias, (asal jangan tanaman beracun kayak poison ivy 🙂 ) di sekitar rumah, gedung-gedung, ato tempat-tempat lain yang biasanya penuh sesak dengan orang-orang. Soalnya, tanaman itu kan penghasil oksigen, jadi jika banyak tanaman disekitar tempat padat itu, orang-orang ga perlu yang namanya kepanasan, sumpek, sampe bikin mangkel, ato bikin orang marah-marah ga jelas. dan tentunya bikin adem dan tentram.. ehehehe..

    selain itu pula, dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya, tentunya kita jadi mengurangi penggunaan AC yang menjadi salah satu penyumbang perusak lapisan ozon di bumi.

    hal gampang ini ga akan jadi segampang yang kita kira kalau nggak kita mulai dari diri kita sendiri. kita harus konsisten melindungi bumi. jadi jangan cuma tanam doang, trus ga pernah di rawat tanamannya, sampe mati kekeringan. atau menanam pohon, tapi sukanya membuang putung rokok sembarangan, jadinya kebakaran hutan. Jangan! kita mulai aja dari pekarangan belakang rumah kita, tanam pohonnya, trus kita tanam sampai besar. dijamin, bukan cuma rasa adem dan rindang aja, tapi juga manfaat-manfaat lain yang bisa kita rasakan sendiri. 🙂

  16. Nama : Ratnaning Ekawati Oktaviana
    Twitter : @ratnaoktaviiana
    Kota Asal : Jember, Jawa Timur..

    upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah global warming itu dimulai dari hal paling kecil, dimulai dari diri sendiri, dan dimulai saat ini juga. kalau saya sih upaya untuk pencegahan,
    1. pertama adalah menyadarkan diri sendiri dulu tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan bahaya global warming. kesadaran diri sendiri itu adalah hal yang paling mendasar, karena jika tindakan bukan karena kesadaran diri sendiri atau karena sebuah paksaan untuk menjaga lingkungan, maka tindakan itu tidak bertahan lama.
    2.jika kesadaran diri sendiri sudah dipunyai, maka yang kedua adalah tindakan. tindakan yang saya lakukan:
    a. membuang sampah pada tempatnya, tindakan ini sudah orang tua saya ajarkan sejak saya masih kecil. sampai sekarangpun saya berusaha untuk mencari tempat sampah untuk membuang sampah. gak jarang negur teman yg seenaknya buang sampah. suka sebel sih sama orang yang buang sampah sembarangan, tapi mukanya tanpa rasa bersalah. iihhh gregetan..
    b. menanam tanaman. hobi saya dan ayah memang berkebun, saya suka menanam bunga, menurut saya tanah yang tandus itu tidak enak dipandang, maka dari itu saya suka menanam, tapi sampai saat ini saya belum menanam pohon disekitar rumah, dikarenakan tidak ada lahan, mengingat rumah saya terletak pada perumahan yang lahannya sempit. tapi setiap tanaman yang saya tanam, saya foto dan upload ke jejaring sosial, hasilnya temen2 saya juga pada ngikut..
    c. mengajak teman untuk reboisasi atau penghijauan. kegiatan reboisasi ini saya laksanakan beberapa waktu lalu, karena memang saya tergabung pada anggota pecinta alam. saya mempunyai inisiatif untuk reboisasi, karena kota saya terlihat sangat mengenaskan. banyak lahan yang dialih fungsikan menjadi perumahan dan bangunan tinggi. maka saat rapat agenda, saya mengusulkan untuk adanya reboisasi.
    d. pakai motor sih masih, tapi untuk jarak yang lumayan jauh ditempuhnya. kalo deket2 aja sih biasanya pake sepeda. apalgi kalo uda hari minggu, seperti anti motor. dikota saya malah kalau hari minggu , daerah alun-alun dan sekitarnya bebas motor, hari minggu dibuat hari olahraga, jadi isinya cuma orang joging, senam ataupun bersepeda 🙂

  17. Nama : Sofhy Haisyah
    Twitter : @Sofhy_Haisyah
    Kota : Makassar

    Aku ceritain 5 poin aja (takut bosan ngebacanya) upaya aku mencegah Global Warming dan udah aku lakuin dalam bentuk nyata :
    ~ Kalo ke kampus bawa bekal makanan dan minuman sendiri.. Gak beli makanan & minuman bungkusan plastik lagi, cuma bawa roti selai buatan sendiri dengan air minum di tumbler sendiri.
    ~ Dah gak pake tissue lagi sejak bulan Agustus lalu. Sekarang aku doyannya pake sapu tangan. Gara-gara Ibu beli sapu tangan gambar kartun buat aku, Lucu !
    ~ Bolak-balik kampus ke kost-an, walaupun jauh tetap andalin kedua kaki. Puji syukur juga sih, kampusku lumayan adem karena banyak pohon. Jadi, biar jalan kaki yaa keringatnya gak sampe seember kok.
    ~ Sekarang aku cuci bajunya gak pake sabun sampai yang berbusa-busa. Cukup rendam aja dengan air sabun, terus di kucek sedikit, baru deh pake pewangi sekali bilas. Hemat detergen dan air.
    ~ Paling penting dan yang paling mudah. Buang sampah pada tempatnya ! Kalo gak ada tempat sampah, yaa masukin dulu di dalam tas sampe ketemu sampah, terus buang deh.. 🙂

  18. Nama: Endah Nur Fajriyah
    akun twitter: @enndh
    kota asal: Tangerang

    Pertama, bisa dengan menanam pohon. Kebetulan perkarangan rumah aku kan cukup luas, jadi ada bagian yang bisa ditanami pepohonan dan mama aku tuh sukanya tanam tanaman yang bisa berbuah. Misalnya, ada pohon mangga, jambu, dan belimbing dan manfaatnya itu banyak, selain bisa bikin rumah jadi lebih sejuk, buah-buahannya pun bisa di konsumsi.

    Terus gunakan lampu hemat energi. Emang sih, harganya lebih mahal. Tapi, lebih hemat energi + tahan lama daripada lampu biasa.
    Dan jangan lupa buat matikan lampu yang ga terpakai. Baik siang maupun malam hari. Apa lagi kalau lagi tidur, biasakan untuk matiin lampunya. Karena tidur dengan lampu menyala juga ga baik buat kesehatan.

    Ga hanya lampu aja, barang-barang elektronik lainnya juga harus diperhatikan. Misalnya kulkas, TV, terutama AC. Oya masalah nge-charger hp atau laptop jg jangan lupa. Kalau udah penuh langsung cabut kabel dari stop kontak.

  19. Raafi – @raafian – Tangerang

    Hal kecil saja: Tidak memakai terlalu banyak tisu. Kalian tahu, tisu dibuat dari bubur kertas yang diendapkan. Kertas memang terbuat dari kulit pohon yang secara teratur direboisasi untuk kepentingan finansial. Tapi, kalau terus-terusan digunakan, akan menciptakan gaya hidup boros dan menggunakan lebih banyak kulit kayu lagi. Jadi, hal kecil yang pertama dilakukan adalah kurangi penggunaan tisu, terutama untuk para wanita nih ya. Solusinya bisa mengganti tisu dengan sapu tangan atau handuk. Aku juga sedang belajar melakukannya. Keep our earth green!

    https://twitter.com/raafian/status/535576835484971008

  20. Nama: Habib Asyrafy
    Kota tinggal: Medan Kota
    Twitter: @HabibThink

    Saya memarahi semua orang yang sepele yang suka buang sampah tidak pada tempatnya, baik di mobil, sungai, tempat rekreasi, sekolah atau kantor tanpa peduli umurnya karena perbuatan bodoh bernama anggap remeh dan apatisme itulah yang selama ini membuat kita tidak sadar-sadar untuk berubah. Dengan itu mdah-mudahan budaya malu mereka tumbuh.

  21. Nama : Reka Amalia Rizky
    Akun twitter : @avalia_kitty
    Kota : Surabaya >_<

    Upaya ku untuk menghadapi global warming udah dulu-dulu banget jalannya kak. Kebetulan satu keluarga suka tanam pohon di pekarangan rumah yang bisa dibilang lumayan luas. Jadi , dirumah ku ada banyak banget pohon-pohon rimbun dan adem jadinya. Dan di jalanan kampung aja, udah di adain penghijauan.

    Sekarang, setiap harinya selama bekerja , aku tak memakai sepeda motor. melainkan sepeda kayuh 🙂
    kebetulan karena jarak rumah ke kantor lumayan dekat, aku memutuskan untuk naik sepeda. Selain ramah lingkungan, bisa irit uang gajian daripada di buat beli bensin 😀 .
    Tapi, aku ingin menanam bunga-bunga an untuk halaman ku, itu salah satunya .

    Lebih beruntungnya, papa ku ngga merokok. Jadinya ngga mencemari lingkungan di sekitar rumah. serta turut andil dalam menjaga lingkungan agar tetap seimbang dan terjaga keasriannya ^^

  22. Nama : Rina Eko Wati
    Akun : @HikariMio
    Kota : Tulungagung, Jawa Timur
    wujud nyata dalam menghadapi global warming klo untuk saya adalah hemat listrik. Cukup simple and easy tapi berdampak besar buat pengurangi penggunaan energi fosil. Jangan menggunakan listrik di siang hari. Dan karena saya tidak pernah nonton tv -karena kurang suka dengan sinetron, jadi secara tidak langsung saya ikut mengurangi global warming.

  23. Nama : Diana Florentina
    Twitter : @flodiana2
    Kota : Cilacap, Jawa Tengah
    Jawaban :
    Kalo cara aku menghadapi global warming itu dengan tidak menggunakan spray parfume. Kata guru aku, pemakaian spray parfume itu berbahaya karena dapat mebuat lapisan ozon menipis yang nanatinya akan mengakibatkan global warming. sejak saat itu, aku yang biasanya menggunakan spray parfume bergani menggunakan splash parfume atau parfum gel. Langkah kecil yang aku harapkan dapat mengurangi global warming.

  24. Nama : Aanisa Natasya
    Akun Twitter : @aanisanatasya
    Kota : Tangerang Selatan.

    Upaya dalam mencegah global warming?
    Niat dulu yang utama niat yang lahir dari diri sendiri, lalu tindakannya misal dirumahku itu gak ada ruangan yang pake AC jadi bisa ngurangin kan? Terus rumahku juga banyak tumbuhan selain mengurangi panas yg masuk juga mempercantik rumah. Buang sampah pada tempatnya itu pasti deh dari dulu kita udah harus kayak gitu. Sampah daun-daun atau tumbuhan yang bertebaran biasanya dibuat pupuk sama keluargaku.
    Hemat listrik dan juga air. Kalo udah gak nonton, ngecharge atau yang lainnya kita cabut kabel dari stop kontak, kalo tidur lampu kita matiin atau gak nyalain aja lampu seperlunya.
    Kalo dirumahku masih jarang sih cuma kita ngelakuin kadang-kadang yaitu misahin sampah kalo masih bisa didaur ulang kenapa kita gak daur ulang? Kalo kemana-mana jalan kaki ya tergantung sih kalo jauh ya mau diapain lagi tapi kalo deket paling gak jalan kaki atau naik sepeda aku suka sih.

  25. Nama : Ipeh Alena
    Akun Twitter : @ipehalena
    Kota : Kota Bekasi

    Wujud nyata ya Mbak, yang sudah saya lakukan dalam menjaga agar bumi tetap seimbang ya mbak. Gini loh mbak, sudah tiga tahun ini saya menjalani beberapa hal yang berbeda. Ada yang komitmen tinggi banget mbak, sampai high alert. Ada juga yang masih swing-swing macem layangan mbak, masih kadang-kadang. Ndak apa-apa ya mba, tak jelaskan sedikit.

    1. Diet kantong plastik. Low alert.
    Masih sering kelupaan sayanya mba, kalau jajan gorengan atau siomay. Apalagi kalau sudah disenyumin abang-abangnya, lah lali tenan saya mau bawa tumbler dari rumah.

    Tapi kalau belanja bulanan, saya ndak pakai plastik lagi mba. Kadang bawa bag canvas dari rumah. Kadang saya menggunakan kardua mba. Jadi nanti kalau ditanya tetangga yang punya warung, saya jawabnya. Habis kulakan nang suwalayan.

    2. Jalan kaki. Medium alert.

    Statusnya medium mbak. Soalnya masih sering numpak sepeda motor ndewean. Ya kalau memang buru-buru juga. Kalau ndak kesusu, biasanya saya jalan kaki mbak. Apalagi rumah saya jauh. Kalau pulang malam dan kehabisan angkot, karena angkotnya sudah pulang semua mbak bukan saya usir-usirin, jadilah saya pulang ke rumah jalan kaki. Dengan total waktu kurang lebih 2 jam mbak sampai ke rumah dengan kecepatan konstan seorang pejalan kaki. Berapakah jarak yang ditempuh? #lah

    3. Buang sampah di tempatnya. High Alert.

    Nah kebiasaan ini, yang paling lama saya sudah terapkan. Dari tahun 2006 mbak, gara-gara awalnya malu mbak. Sama dai cilik yang pas waktu itu, ceramah tentang orang yang suka buang sampah sembarangan.

    Jadilah akhirnya tas saya selalu jadi tempat pembuangan sampah sementara. Dan saya bangga mbak, soalnya kebiasaan baik itu ndak bisa jadi kebiasaan kalau ndak dipaksa.

    4. Hemat energi. Low Alert.

    Nah, hemat energi ini masih biasa mbak standarnya. Soalnya saya ndak mau bohong, kalau saya masih pakai AC. Lah piye ya mbak. Rumah saya di Bekasi mba, yang katanya dalam tata surya, Bekasi iki cedak’e matahari. Dadi panas nemen mbak.

    Nah, cara saya berhemat energi masih simple mba. Saya seneng nyabutin colokan yang nganggur dan ndak kepake sari sakelarnya. Sama penggunaan lampu juga jarang. Kalaupun masan lampu, saya pakai yang LED, karena ramah lingkungan. Kalau gelap-gelapan ndak iso moco buku saya laan.

    5. Pemisahan sampah. Medium alert.

    Maksud saya dipisah tuh, bukan karena ndak cinta mbak. Eh , ngene maksudnya mbak. Dipisah itu jadi sampah basah sama kering tak pisah tempatnya mbak. Mana sampah daur ulang. Sama sampah yang non organik. Ngono mba maksud saya.

    Awalnya masih suka kebolak saya mbak. Sama tempat sampah yang saya buat sendiri. Tapi karena sudah terbiasa jadi ndak lali lagi.

    Kekurangan saya, kalau di luar rumah. Ndak bisa buang sampah sesuai pemisahan ini mbak. Soalnya kadang nyari tempat aja susah. Kadang kalau sudah ketemu tempat sampah, kaya ketemu temen lama mba. Sueneng banget, lah gimana lagi ya mba, tasnya sudah penuh sama sampah. Hehehe

    Yang terakhir ini ndak saya kasih nomor mba. Karena sifatnya masih temporari mba. Saya itu seneng buang-buang air. Lah bukan buang air di kakus mba. Tapi buang air buat nyiramin tanaman dimana pun saya melihat tanaman. Kecuali di Mall sih mbak. Soalnya kadang pohonnya bohongan mba. Saya ndak mau jadi korban PHP. #eh

    Nah, itu aja mba, wujud nyata yang memang sudah dan sedang saya lakukan. Ngetiknya jujur laan, semoga saja mbaknya ndak pusing baca tulisa saya ya mba.

    Terima kasih

    Ipeh alena

  26. Nama : Mita Andriana
    Twitter : @mita_andriana
    Kota : Surabaya

    Upaya saya untuk Global Warming ‘menurut pemikiran saya’ : Alangkah baiknya, untuk menuju kelestarian serta pencegahan untuk Global Warming, diperlukan adanya keseragaman tujuan, lestari secara holistik, bukan sekedar ekonomi, sosial, atau aspek lainnya. Ada baiknya kita mulai dari yang namanya pendidikan. Lihat dan analisa sendiri pengalaman kita dalam berpendidikan dasar di Indonesia, sangat nyata pendoktrinan dalam penciptaan robot-robot guna memenuhi SDM bermental pekerja, bukan pengelola. Coba kita bisa meniru negara-negara yang telah maju seperti Jepang, Jerman, dan lainnya. Bahkan untuk staf pengajar di Taman Kanak-kanak (TK) saja mereka menyediakan profesor-profesor untuk menanamkan nilai kelestarian.
    Pemilahan limbah serta pemanfaatannya yang sangat efektif, transportasi massal yang memadai kebutuhan masyarakatnya, kualitas air dan lingkungan yang optimal, dan banyak hal lainnya yang sulit disebutkan melalui tekstual. Semuanya itu berawal dari pendidikan paling dasar, yakni dari keluarga dan taman kanak-kanak. Pendidikan yang berperan penting dalam pembentukan kesadaran (awareness) akan kelestarian. Untuk meningkatkan kesadaran ini, juga tak luput dari peranan media, kompasiana misalnya.
    Jadi, disini saya menekankan adanya pendidikan dan penanaman nilai moral bagi anak-anak bangsa agar terekam dan tertancap di pikiran serta lubuk hati mereka bahwa pentingnya menjaga lingkungan dari yang namanya ‘global warming’ sama pentingnya menjaga kehormatan dan harga diri mereka agar tetap bersih, teratur, dan terkoordinasi setiap saat. 🙂 Terima kasih.

  27. Nama : Mita Oktavia
    Twitter : @Oktaviamithaa
    Domisili : Bogor, Jawa Barat
    Share : https://twitter.com/OktaviaMithaa/status/536670833209380864

    Mungkin ini hal kecil, tapi sering terabaikan oleh kita.
    Aku itu, sebisa mungkin kalau abis makan permen, snack, atau apapun yang kering sampahnya itu pasti selalu aku kumpulin dan taruh ke tas. Sebisa mungkin, kalau memang nggak menemukan tempat sampah selalu aku kumpulin dulu. Kadang, saking seringnya terus lupa tahu-tahu pas buka tas isinya sampah semua XD
    Tapi, aku senang, setidaknya aku tidak membuang sampah sembarangan. Terus kalo ada temenku yang berniat akan buang sampah sembarangan selalu aku ingetin “jangan buang sampah sembarangan, kantongin aja dulu. Entar kalo udah nemu tempat sampah baru boleh buang.”

    Terus juga, aku lagi berusaha untuk “selalu bawa minum dengan tumbler”. Jadi tidak perlu beli-beli air mineral yang botol bekasnya akan menggunung sekali di TPA. Ya, meskipun bisa menjadi lahan rejeki bagi pemulung sih tapi tetep aja kan merusak lingkungan 😐

    Dan ah iya, di rumah kalo lagi nonton tv terus acaranya sama biasanya cuma nyalain tv satu aja. Di rumah kalau malem. Lampu-lampu yang sudah tidak digunakan selalu dimatiin. Dan lampu kamar juga kalau aku mau tidur selalu aku matiin.
    Ya meski nggak banyak, tapi hemat energi juga 😀

    Kalo lagi belanja ke supermarket, terus selagi masih bisa masuk ke tas, aku selalu nolak buat dikasih plastik. Wong cuma aku belanja satu, dua atau tiga barang aja terus dikasih plastik kan gimana gitu. Meskipun plastik yang ada di supermarket sekarang-sekarang itu katanya plastik yang mudah hancur tapi tetep aja.

    Terus juga daripada pakai kendaraan sendiri buat ke kampus atau ke kantor, cari temen yang searah terus jadi nebengers. Selain bisa menghemat pengeluaran juga bisa mengurangi polusi dan macet.
    Bisa saling share bensin juga jadi hemat energi dan bahan bakar.

    Andaikan saja Indonesia bisa seramah di luar negeri, mungkin penggunanaan sepeda bakalan lebih booming. Soalnya jalanan di Indonesia kurang ramah, lebih banyak kendaraan bermotor yang pengemudinya suka nggak sabaran. Pasti kalo ada yang naik sepeda yang ada malah kena diklaksonin mulu karena dianggap ngagokin jalan.
    Harusnya sih, harusnya loh, ada jalur-jalur khusus buat sepeda di jalan raya, sehingga pengendara kendaraan juga nggak merasa risih apalagi pengguna sepedanya juga bisa nyaman bersepeda tanpa harus merasa jengkel terhadap pengguna kendaraan pribadi.

    Dan yang terakhir, (Ini saran ter-sesat) Mandilah secukupnya, sehari sekali juga nggak apa-apa, supaya hemat air #eh

    Terima kasih! ^^

  28. Nama : Fita
    Twitter : @fitania_mlg
    Kota : Malang

    Upaya ku yang secara real aku lakukan adalah menanam beberapa jenis TOGA dan tumbuhan penghasil buah seperti alpukat & mangga,walau di rumahku tak tersedia cukup tanah yang lapang,aku menggunakan media pot dan polybag.Selain itu ada satu jenis tanaman bernama Lidah Mertua yang ampuh sekali menyerap gas berbahaya dr asap rokok.Tak sekedar itu,aku juga lebih memilih untuk berjalan kaki ketika berangkat/pulang kerja.Jika mau berselancar ke pasar atau tempat lainnya aku memilih angkutan becak (bukan becak motor, becak alami dg tenaga kayuh), selain nyaman, becak jg memberikan AC alami selama perjalanan dan secara gak langsung saya masih ingin melestarikan alat transportasi kuno yg skg uda mulai sedikit demi sedikit tergeser transportasi modern. Lalu aku juga mulai membiasakan diri menggunakan kantong plastik yg bisa di daur ulang.Dan tak kalah pentingnya, di rumah tiap kali mau tidur semua lampu dimatikan, kecuali lampu kamar mandi dan keponakan ku pun sudah menerapkan hal ini saat masih umur 1,5 tahun.^^

  29. Nama:rizky
    Twitter: @qq_nduth
    Kota :jogjA

    Jawaban: pemisahan sampah, jgn bakar sampah, mengolah sampah,contoh nih yaa,, q buat figura dr mjlh bekas/koran, bikin tempat sepatu ato tempat2 apa aja dr plastik bekas, daun2 dijadiin pupuk, menanam tanaman perindang, tanaman hias, atau toga juga boleh, biar rumah kelihatan asri, sejuk, coba bayangkan, setiap rumah melakukan itu, pasti suasanany sejuk kaannn.. 🙂 #GAKatastrofa

  30. Nama: Insan Gumelar Citaning Gusti
    Akun: @san_fairydevil
    Kota: Jember, Jatim.

    Jawaban: Ngerawat tanaman yang ada di rumah. Biar rumah kelihatan adem gitu. Terus kalo tidur diusahain enggak usah pake lampu yang terang. Cukup lampu kuning 5 watt atau dimatikan sekalian.

  31. Nama: Dimas Rizky Prasetio
    Akun: @dimasrizkyp
    Kota: Purwakarta, Jawa barat

    kalau ditanya soal menghadapi global warming, yah setidaknya saya tidak pernah pake parfum setiap hari, juga walaupun cuaca purwakarta panas, saya tetap pakai hihid (bahasa sunda untuk kipas yang digerakan oleh tangan).

  32. Jawaban: Yang bisa saya lakukan untuk menghadapi global warming adalah meminimalkan penggunaan air conditioner dan mengaturnya pada suhu yang tidak rendah pada saat digunakan.

    Selain itu, sejak saya TK sampai kuliah sekarang, saya sangat jarang menaiki kendaraan pribadi untuk transportasi, karena saya lebih sering menggunakan kendaraan umum. Waktu TK-SMP, saya naik mobil antar jemput, sehingga saya juga mendapat banyak teman yang menjadi langganan mobil-mobil tersebut. Saat SMA, saya naik angkutan kota. Sekarang, saya naik bus antarkota untuk berangkat ke kampus. Hal itu juga dikarenakan saya masih belum bisa mengendarai sepeda motor sampai sekarang… :’D

    Nama: Fembi Rekrisna Grandea Putra
    Akun Twitter: @fembi_rekrisna
    Kota tinggal: Karanganyar

  33. Nama: Cahyaningrum
    Akun Twitter: @brighhtt
    Kota Tinggal: Palembang

    1. hemat listrik. mematikan lampu pada siang hari dan lebih memanfaatkan pencahayaan dari sinar matahari langsung, menggunakan lampu seperlunya pada ruang tertentu misalnya pada gudang dan kamar mandi lampunya dihidupkan ketika diperlukan saja, mencabut semua kabel ketika alat elektronik tidak sedang digunakan.

    2. meminimalisir penggunaan plastik sebagai wadah makanan misalnya plastik bening atau kresek dan streofoam yang tidak bisa didaur ulang. membiasakan diri menggunakan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang-ulang sehingga tidak menambah tumpukan sampah.

    3. saya suka menanam pohon buah nona atau lazimnya dikenal buah srikaya. pohon buah ini tidak sulit tumbuh. tinggal lempar saja biji buahnya ke tanah bahkan tanpa harus dikubur pun pohonnya bisa tumbuh sendiri. dulu pohon ini tumbuh di halaman rumah saya karena saya yang tidak sengaja membuang bijinya ke tanah depan rumah. pohon buah ini tidak mudah mati meski di musim kemarau. apalagi pohon buah ini sudah jarang ditemukan, orang-orang sering mencarinya untuk obat. pohon buah ini cukup baik menyerap air. tidak rugi jika menanamnya karena rasa buahnya pun enak.

    4. hemat air. salah satu bentuk nyata di rumah kami adalah mengganti bak kamar mandi dengan menggunakan shower. hitungannya mandi dengan shower itu lebih hemat ketimbang nyedok air pakai gayung. memang sih nggak selega mandi jebar-jebur kayak pakai gayung, tapi yang penting kan mandi bersih dan bisa berhemat. selain menjaga lingkungan, sekaligus menghemat biaya air ledeng. 🙂

    5. selalu buang sampah pada tempatnya. inilah yang selalu saya tanamkan sejak saya masih kecil. ada rasa malu kalau secara sengaja membuang sampah sembarangan apalagi kalau kelihatan orang lain. bahkan sampah kecil seperti bungkus permen dan cokelat pun saya bela-belain simpan dulu di dalam tas kalau lagi nggak nemu kotak sampah, sampai-sampai tas saya udah disemutin duluan setelah sampai di rumah. 😀

  34. Assalamualaikum, salam kenal saya ikutan GA nya 
    Nama : Fenny Sugih Hastini
    Twitter : @fennyfefew
    Domisili : Tasikmalaya

    Global warming kian akrab dalam kehidupan kita, seiring dengan kemajuan arus globalisasi. Semakin majunya perindustrian, ilmu pengetahuan dan tekhnologi menyebabkan berbagai dampak positif dan negatif. Dampak negatif tersebut diantaranya adalah global warming atau pemanasan global.
    Upaya sederhana yang bisa kita lakukan kita bagi 2 yakni penanggulangan dan pencegahan, sebagai berikut:

    Supaya lebih mudah mengingat dengan rumus 3NO 2 YA

    1. PENANGGULANGAN
    a. NO PLASTIK!
    Kurangi penggunaan plastik, karena bahan plastik susah untuk terdekomposisi atau proses daur ulang yang memakan waktu cukup lama. Contoh jika pergi keluar membawa tas sendiri supaya mengurangi penggunaan plastik.
    b. NO LISTRIK BERLEBIHAN
    Pemakaian listrik digunakan sesuai kebutuhan, jika sudah memakai alat elektronik segera cabut/hentikan. Matikan lampu jika tidak dipakai. AC sebisa mungkin tidak digunakan, lebih baik menggunakan kipas angin untuk mengurangi dampak pemanasan global, menjemur pakaian di bawah sinar matahari lebih baik dibandingkan menggunakan drying atau mesin pengering, jangan membuka kulkas terlalu lama
    c. NO POLUSI
    Mengurangi polusi. Contoh dengan naik kendaraan umum, atau menggunakan kendaraan pribadi dengan mengajak teman-teman agar mengurangi polusi udara, dan stop merokok.

    2. Pencegahan
    a. YA Menanam pohon
    Yu kita menanam pohon, saya dan ibu saya senang sekali memelihara pohon dan tanaman bunga di sekitar rumah. Kalau semua rumah melakukan hal sama, tentu efek pemanasan global akan sedikit demi sedikit teratasi. Lebih diutamakan pohon-pohon besar supaya lebih banyak menghasilkan O2 dan meminimalkan CO2
    Kebetulan saya baru saja tergabung dalam organisasi PRKT (Pergerakan Relawan Kemanusiaan Tasikmalaya) yang insya Alloh pada tanggal 3 Desember nanti akan diupayakan menanam 1000 pohon. Bagi warga Tasikmalaya, dengan senang hati boleh bergabung dengan kita. Kita sama-sama jaga lingkungan hidup di sekitar kita.
    b. YA SEBARKAN
    Sebarkan semua yang telah kamu lakukan tersebut pada orang-orang disekitarmu.

  35. Nama: Isna Farhatina
    ID Twitter: @isnastarr
    Domisili: Pekalongan

    Mengatasi global warming yg telah saya lakukan:
    1. Berhubung aku masuk komunitas The Greeners Pekalongan, pastinya aku udah tanam berbagai macam tanaman dipekarangan rumah, seperti buah-buahan, bunga-bunga, maupun tanaman perdu yg berbatang besar. Pengen nge-share foto taman keciku, tapi kok ga bisa ya kak? 😦
    2. Cara ke dua yg telah aku lakukan yaitu aku suka milah-milah sampah berdasarkan jenis. Sebagai anggota The Greeners Pekalongan, aku diajarkan untuk membuat pupuk kompos. Biarpun baunya gak enak, tapi aku senang bisa menghasilkan kompos buatan sendiri dan hemat uang xDD
    3. Lalu, didepan rumahku ada stiker “Anda Memasuki Kawasan Tanpa Asap Rokok”. Waktu itu ada tamu ayahku yg marah-marah waktu baca itu xD tapi aku tetep bersikukuh gak ngebolehin siapapun orang yg merokok masuk rumahku. biarpun itu masih didepan gerbang xD pokoknya rokok harus mati dulu dan gak berasap lalu boleh masuk 😀 heheheh
    Itulah 3 cara yg sudah aku lakukan untuk mencegah global warming. tetap sayangi bumi kita. salam hijau teman-teman^^

  36. Ada beberapa hal kecil yg bsa dilakukan : 1. Di tengah rumah ada taman tdk dirawat banyak rumput liar tumbuh, dirapikan.kemudian, setiap habis makan buah, bijinya ditanam ,, sebelum itu tanah dicangkul spy ada peremajaan tanah ,,, setelah ditanam bijinya dikasih kompos (daun yg kering, dihancurkan), disiram rutin. Jika, tanaman butuh panas maka, diatur suhu panasnya (di halaman terbuka)..Intinya,, disesuaikan SMA keadaan tanahnya… Ex: Aloe Vera, Lidah mertua & jenis kaktus lainnya….2.Kerja bakti : membersihkan selokan yg penuh sampah, kemudian dipisah…Sampah anorganik diberikan ke perajin recycle … Sampah organik,, dibuat kompos…(pupuk urea)…3.Tong sampah hrs sedia di depan rumah….4.Pake air seperlunya, di musim hujan spt ini sebaiknya berhati-hati di genangan air (air yg keruh tempat berkembangbiaknya nyamuk,Waspada,,,,DBD / penyakit lainnya)…5.Hindari pembakaran sampah… Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Hidayah |AYS8 |Surabaya

  37. Nama : Yurissa
    Akun twitter : @chayurissa
    Kota tinggal : Bandung

    Cara mengatasi global warming :

    Udah sering sih denger kata global warming, tapi belum gitu ngerti definisinya secara umum. Yang aku tahu global warming ini erat kaitannya sama alam. Yang efeknya justru merugikan makhluk yang hidup di dalamnya.

    Dan yang aku lakukan untuk mengatasinya, aku ambil dari hal-hal kecil/sederhana. Misalnya :
    1. Pemakaian listrik
    Dengan banyaknya gadget yang kita punya sekarang otomatis kebutuhan listrik pun bertambah. Sebisa mungkin aku akan mengurangi pemakaian gadget yang butuh banyak daya listrik.

    2. Mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia
    Contohnya pupuk yang terbuat dari bahan kimia yang tidak alami. Karena banyak dampak negatifnya terhadap global warming. Kalo mau berkebun atau nanem sayuran/buah aku pake cara organik. Selain lebih sehat hasilnya, juga tidak merugikan makhluk hidup dan mengurangi dampak negatif dari global warming.

    3. Pemakain sepeda
    Sekarang kan lagi digalakkan kembali tuh pemakain sepeda, apalagi ada even Car Free Day hampir setiap minggunya. Ini juga jadi salah satu cara paling gampang dalam mengurangi dampak negatif global warming. Apalagi kalo pergi jarak deket mah pake sepeda aja gak usah pake motor segala. Selain lebih sehat, kita juga bisa bantu alam/bumi tempat kita hidup bebas dari polusi kan.

    4. Buah sampah di tempatnya
    Katanya yang dibuang di sembarang tempat mah mantan aja jangan sampah. Hahaha 😀 So’ kalo lagi di mana-mana, aku selalu ngebiasain buang sampah di tempatnya. Bandung tempat aku tinggal pernah jadi lautan sampah loh, nggak lagi-lagi deh liat Bandung dilautin sampah lagi.

    Gak heran kalo anak kecil cepet kena penyakit, kalo alam tempat kita tinggal secara gratis ini nggak kita jaga. Apa yang kita berikan pada alam, akan dibalas kembali oleh alam 🙂

  38. Nama: Ardhani D. Kinasih
    Twitter: @ni_nok
    Domisili: Malang

    Mencegah global warming dimulai dari diri sendiri bisa dilakukan dengan berbagai hal-hal kecil. Menurut yang sudah aku terapkan selama ini, yaitu :
    1. Kalau ada keperluan pergi yang tidak terlalu hjauh sih aku memilih jalan kaki atau naik sepeda. Selain mengurangi polusi juga bisa bikin badan sehat, hitung-hitung buat olahraga.
    2. Menanam tanaman di rumah, jadi sediakan taman di area rumah untuk menanam berbagai tumbuhan. Selain bisa membuat rumah semakin tampak asri juga rumah semakin segar. Bisa juga tanam sayur dan buah yang bisa di panen kemudian hari, seperti cabe dan tomat. Bisa menghemat belanjaan karena harga cabe yang suka naik turun kan.
    3. Tidak menggunakan AC secara terus menerus. Kalau di rumah aku sendiri sebenarnya malah tidak memasang AC. Selain karena tinggal di Kota yang dulu terbilang sejuk tapi 1 tahun terakhir makin berubah jadi panas. Tapi aku tetap menyarankan kepada orang tuaku agar tidak perlu membeli AC. Cukup kipas angin atau sering membuka jendela untuk sirkulasi udara. Karena nantinya selain dapat menjadi penyumbang efek global warming juga menambah pengeluaran.
    4. Menggunakan alat elektronik yang hemat energi atau mematikan alat elektronik (lampu, tv, komputer) yang tidak sedang digunakan. Sekarang kan sudah banyak alat elektronik yang ramah lingkungan.
    Kalau kita sayangi alam maka kita juga yang akan mendapat berkahnya, makanya mulai dari diri sendiri 🙂

  39. Yang aku lakuin sederhana aja sih tapi semoga bisa turut membantu dalam mengatasi global warming. Itung2 turut berpartisipasi.
    Satu.
    Mengurangi penggunaan AC di kantor. Terutama dimalam hari. Buka Jendela n pintu, dah seger kok. Rumah ga ada AC, jadi udara alami trus hehehe…
    Dua.
    Aktif dalam kegiatan penghijauan. Salah satunya ikut serta dan aktif sebagai donatur program WWF untuk penanaman pohon, juga penyelamatan flora dan fauna Indonesia.
    Tiga.
    Penghematan kertas. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong, sehingga tidak terbuang secara sia-sia.
    Empat.
    Membaca buku ditempat yang diterangi sinar matahari disiang hari, kan klo tempatnya gelap jadi butuh penerangan lampu. Siang2 kan sayang kalo nyalain lampu.
    Lima.
    Ikut dalam acara Car Free Day.

    Nama: Edy Minaryanto
    Twitter: @woodeiy
    Kota: Malang

    Terima kasih

  40. Gadis Athifah / @GadisAthifah / Kendari – Sulawesi Tenggara
    Jangan asal nebang pohon, hemat listrik, ngelakuin penghijauan, ngadain lomba antar desa “lomba lingkungan yang asri, nyaman, dan tentram”, hemat air. Intinya, jagalah BUMI Kita dengan sebaik-baiknya, seperti kita menjaga dan merawat diri kita sendiri. 🙂
    Yuk lakukan mulai dari sekarang, besok, dan selamatnya.
    TERIMA KASIH 🙂

  41. Ternyata penggunaan kertas berlebihan jg krg bagus, mengingat kertas sendiri dari pohon. Artinya, eksploitasi penebangan pohon sgt byk… Beralih ke lesspaper.. Bersepeda lebih baik mengingat CO2 yg dikeluarkan polusi dari kendaraan bermotor dapat menyebabkan ‘bolong’ O3 di atmosfer, selain sehat jg bgs menambah O2… Menanam budaya 3R : Reduce, Recycle, Reboisasi. Hidayah | AYS8 | Surabaya

  42. nama :riska
    twitter: @sheieka
    alamat: payakumbuh

    jawaban
    1. pakai sepeda sehingga kurangi bahan bakar
    2. menerapkan prinsip 3 r dalam hidup
    3. tidak banyak menngunakan kertas
    4. mematikan listrik jika tidak digunakan

  43. Nama : Diah
    Twitter : @noe_dee
    Alamat: Purworejo, Jwa Tengah

    Upaya yang telah saya lakukan dalam menghadapi global warming:
    1. Melakukan penghijauan dengan menanam pohon dan bunga di pekarangan rumah.
    2. Mematikan listrik dan keran air apabila tidak digunakan, dan juga menggunakan seperlunya saja.
    3. Berjalan kaki dan atau bersepeda ke tempat yg dekat
    4. Saya terbiasa menggunakan kendaraan umum jika hendak ke tempat yang jauh, sehingga mengurangi polusi yg dikeluarkan kendaraan pribadi/motor.
    5. Saya biasa mencuci jika baju sudah menumpuk banyak, hal ini dilakukan untuk menghemat air.
    6. Saya juga selalu membuang sampah pada tempatnya, dan di rumah juga disediakan tempat sampah organik dan anorganik. Jika tidak menemukan tempat sampah ketika saya bepergian, maka sampah itu akan saya simpan terlebih dulu di dalam tas, dan baru dibuang jika sudah menemukan tempat sampah.

  44. Nama : Haeruddin
    Alamat : Cirebon, Jawa Barat
    Twitter : @Heruka131

    Sejak isu global warming pertama kali mencuat dan booming di Indonesia–kalau tidak salah–pada awal 2008, saya langsung tertarik. Saya ingat betul, status pertama saya di akun friendster saat itu adalah “Do something and stop global warming,” yang bertahan sampai sebulan lebih. Saat itu saya memang masih polos. Belum begitu paham isu lingkungan seperti ini. Mungkin bisa dibilang ikut-ikutan. Tapi lama-kelamaan, saya makin penasaran dan banyak menggali segala sesuatunya yang berhubungan dengan global warming, dari mulai kenapa hal ini bisa terjadi, apa saja penyebabnya, kapan hal ini pertama kali mulai terjadi, apa dampak buruknya untuk peradaban dunia di masa mendatang dan apa hal-hal yang bisa mencegahnya. Saya mencari itu semua dari mulai artikel-artikel yang tersebar di internet sampi artikel dari majalah. Sampai-sampai, di binder saya waktu SMA, ada satu rubrik khusus yang isinya tulisan sendiri yang saya buat berdasarkan sumber dari artikel-artikel yang saya baca. Dan ada satu catatan yang paling menarik saat itu. Saya mengumpulkan poin-poin kecil tentang “cara sederhana untuk mengurangi pemanasan global. Dan tulisan itu juga saya pasang di mading sekolah. Kurang lebih isinya hal-hal sederhana seperti; efektifitas penggunaan listrik, penggunaan pensil dan tisyu yang tepat guna, pemakaian sabun mandi, penggunaan kendaraan pribadi seperlunya, buang sampah pada tempatnya, pengurangan pemakaian tas plastik, dan hal-hal kecil lainnya. Dari situ, saya mulai terapin satu persatu walaupun tak semuanya saya lakukan dengan konsisten. Ada kalanya saya sendiri melanggar apa yang sebelumnya ingin saya terapin secara terus menerus. Tapi untungnya, saya selalu bisa membuatnya kembali seperti sedia kala. Adapun beberapa hal kecil yang saya lakukan, seperti: saya berusaha untuk selalu mencabut charger HP, Laptop dan lain-lain dari stopkontak, menggunakan tisyu seperlunya, menggunakan kendaraan bermotor hanya unyuk keperluan jarak tempu cukup jauh (meskipun kadang, kalau sedang malas, saya tetap menggunakannya untuk jarak dekat), menghemat air, mengumpulkan plastik dari supermarket untuk kemudian saya gunakan berkali-kali ke tempat semula agar tidak borors plastik (meskipun seringkali saya pun lupa membawanya), dan pastinya mencintai lingkungan. Saya juga sedikit-sedikit ikut berkampanye lewat tulisan di blog dan status media sosial namun dengan cara agar tidak menggurui. Intinya, saya ingin lingkungan kita tetap hijau. Sampai kapan pun. Sampai yang benar-benar berhak atas semua ciptaan ini menghancurkannya.

  45. Nama: Rahimah
    Twitter: @rahiey_Mah
    Alamat: Aceh

    Upaya mencegah Global warming yang paling utama yang udah aku lakuin adalah mempelajari hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan Global Warming tersebut. karena sebelum kita melakukan tindakan langsung untuk mencegahnya, kan harus dipelajari dulu apa-apa saja penyebabnya baru langkah selanjutnya melakun tindakan. karena, terkadang bayak orang suka banget *maaf* berkoar-koar mengatakan nggak boleh inilah-itulah, eh, tau-taunya dia sendiri yang ngelakuin duluan. ya, itu karena dia belum mempelajari sendiri apa-apa saja yang menjadi penyebab global Warming.

    Kalo untuk tindakan nyatanya -aku nggak tau ini siapa yang lakuin, yang jelas ini terjadi dikeluargaku- dari sejak aku terlahir dan tau keadaan rumahku, sampai sekarang aku nggak pernah liat yang namanya AC dirumah. Oke, mungkin orangtuaku bulum punya cukup uang untuk membelinya atau bagaimana, yang jelas aku sering alergi kalo masuk ruangan ber-AC. kalo udah masuk pasti ujung-ujung bersin-bersin, muka jadi panas, dan akhirnya demam gitu. Mungkin itu hanya nasibku saja yang begitu, tapi seenggaknya aku udah sedikit mengurangi Global Warming. Thanks 🙂

  46. Putri Maharani
    @PutriMahhh
    Surabaya, Jawa Timur

    Karena aku sekolah di sekolah yang hampir tiap tahunnya menang lomba eco school. Aku selalu diajarkan untuk membawa tepak makan (dan makanannya) sama botol minuman juga. Akhirnya sampai sekarang kebiasaan selalu bawa itu semua kemana-kemana. Hitung-hitung buat ngurangin sampah plastik yg susah diuraikan.
    Tambahan juga dari aku. Yang paling penting itu mengajak orang-orang untuk peduli pada lingkungan sekitar dan tidak merusak lingkungan. Dan gak lupa juga, kita juga harus peduli dengan lingkungan.

  47. Saya mulai dari diri saya sendiri. Seperti:
    1. Menggunakan sepeda atau jalan kaki, ketika pergi, bila memungkinkan. Saya tidak bisa menghentikan global warming, tapi setidaknya tidak memperparah.
    2. Menggunakan kertas-kertas bekas yang masih ada ruang kosong untuk melakukan tulis-menulis, menghitung, dsb. Sisa kertas itung-itungan ujian matematika, aku bawa pulang. Buat bikin hitung-hitungan lagi, nulis sesuatu dll. Kadang kertas itung2an punya teman (terutama yg males ngitung dan mengandalkan teman lainnya) aku ambil, aku bawa pulang 😀
    Dari pada sisa ruang yg belum terpakai tdk digunakan. Kan kasian; penggunaan tidak maksiamal, penebangan tidak berkurang.

  48. Nurahmadi Mukti Hudoyo
    @mangdodoyeuy
    Kediri, Jawa Timur

    Saya mulai dari diri saya sendiri. Seperti:
    1. Menggunakan sepeda atau jalan kaki, ketika pergi, bila memungkinkan. Saya tidak bisa menghentikan global warming, tapi setidaknya tidak memperparah.
    2. Menggunakan kertas-kertas bekas yang masih ada ruang kosong untuk melakukan tulis-menulis, menghitung, dsb. Sisa kertas itung-itungan ujian matematika, aku bawa pulang. Buat bikin hitung-hitungan lagi, nulis sesuatu dll. Kadang kertas itung2an punya teman (terutama yg males ngitung dan mengandalkan teman lainnya) aku ambil, aku bawa pulang 😀
    Dari pada sisa ruang yg belum terpakai tdk digunakan. Kan kasian; penggunaan tidak maksiamal, penebangan tidak berkurang.

Leave a reply to fita nia Cancel reply