kuis, perpustakaan

[LOMBA BLOGGER ULF 2016] PERPUSTAKAAN UNSYIAH YANG MENGINSPIRASI

PERPUS UNSYIAH

Di zaman era digitalisasi seperti sekarang ini, perpustakaan harus melakukan perubahan agar tidak tergerus teknologi. Salah satu perpustakaan yang menerapkan teknologi dan terus melakukan perubahan adalah Pustaka Unsyiah yang lima tahun terakhir ini berkembang dengan pesat.

Sebelumnya, saya tidak mengetahui Perpustakaan Universitas Unsyiah Kuala ini. Di bulan November 2015, saya berkesempatan mengikuti SLIMS COMEET UP 2015, yang kali ini diselenggarakan di Malang, Jawa Timur. Acara yang bertema ‘Inovasi dan Kreatifitas Pustakawan melalui FOSS (Free Open Source Software)’ ini dihadiri oleh ratusan pegiat literasi, informasi dan perpustakaan mulai dari Aceh hingga Merauke. Acara yang berlangsung beberapa hari ini terdiri dari beberapa bahasan setiap harinya dengan pembicara yang berbeda. Dari sekian banyak pembicara yang dihadirkan, saya sangat antusias saat Bapak Taufik Abdul Gani, selaku Kepala Perpustakaan Unsyiah Kuala mempersentasikan perjuangan perpustakaannya hingga bisa sesukses sekarang ini.

me

Dalam persentasi tersebut, dibuka Bapak Taufik Abdul Gani menceritakan awal keresahannya terhadap kondisi perpustakaan tempatnya bekerja ini yang sering mendapatkan komplain baik dari pihak dosen maupun mahasiswa, mulai dari masalah koleksi, pelayanan, hingga kualitas SDM yang bekerja di perpustakaan.

Untuk melakukan suatu perubahan, tidak hanya dibutuhkan niat, tapi juga tindakan dan dukungan. Perpustakaan didukung langsung oleh pihak universitas untuk melakukan perubahan. Beberapa hal yang telah dijalankan perpustakaan untuk melakukan sesuatu yang tidak hanya sekedar berubah, tapi juga berubah ke arah yang lebih baik.

Pertama, koleksi. Ini menjadi poin utama dalam sebuah perpustakaan. Apalah artinya jika perpustakaannya bagus tapi koleksinya tidak mencukupi. Tahun 2014, total buku yang dimiliki perpustakaan Universitas Syiah Kuala ini mencapai 74.985 judul dengan jumlah eksemplar sebanyak 133.664. Sedangkan total mahasiswa yang terdaftar sebanyak 10.267 anggota.

Kedua, sumber daya manusia. Perlu dibedakan antara penjaga perpustakaan dan pustakawan. Tugas pustakawan tidak sekedar menjaga buku. Tugas seorang pustakawan bisa dikatakan berat, mulai meliputi pengadaan buku, pengolahan buku, pengembangan koleksi, sampai inventarisasi koleksi baik melalui konvensional maupun digital. Terbatasnya sumber daya manusia yang bekerja di perpustakaan, mahasiswa bisa dijadikan volunter di saat para pekerja perpustakaan sedang istirahat, jadi jam perpustakaan bisa selalu optimal tanpa terkendala waktu istirahat. Para pustakawan yang bekerja optimal layak diapreasiasi, salah satunya ada semacam penghargaan bagi mereka. Award semacam ini bisa dijadikan cambuk semangat dalam bekerja dan mengoptimalkan diri.

3

Selain itu, dalam upaya memperat kekompakan dan menjalin silaturahmi antar pekerja perpustakaan, diadakannya semacam family day untuk menguatkan hubungan internal dan sebagai wujud rasa terima kasih perpustakaan kepada berbagai pihak yang membantu perpustakaan menuju perubahan.

13

Ketiga, apresiasi bagi pemustaka. Untuk sebuah perpustakaan universitas, sasaran pemustaka di sini didominasi oleh mahasiswa di universitas tersebut. Award diberikan kepada mahasiswa dengan beberapa kategori penghargaan yang berdasarkan data peminjaman buku terbanyak untuk kalangan mahasiswa, dan partisipasi aktif dalam program Literasi Informasi untuk kalangan dosen. Award semacam ini memang menjadi magnet kuat dalam menarik pemustaka untuk datang ke perpustakaan.

6 7

Di perpustakaan saya bekerja juga menerapkan sistem reward seperti ini meski hanya skala kecil, setiap bulan perpustakaan memberikan reward bagi tiga siswa (masing-masing kelas X, XI, dan XII) berupa mug yang bergambar mereka. Harga mugnya memang tidak seberapa, tapi rasa kebanggan mereka terpilih sebagai pemustaka terbaik setiap bulannya mampu memicu siswa untuk rajin ke perpustakaan. Jika dulunya musti disuruh terlebih dahulu untuk mengisi buku kunjung perpustakaan, sejak ada reward tanpa diperintah pun mereka akan berebutan mengisi buku kunjung setiap datang ke perpustakaan.

reward 1 rewardKeempat, menjalankan fungsi perpustakaan sebagai tempat rekreasi. Sering kali terjadi perpustakaan hanya difokuskan sebagai tempat untuk membaca, membaca dan membaca. Berpusat pada kegiatan belajar mengajar. Padahal ada fungsi lain perpustakaan yang kerap diabaikan, yaitu sebagai tempat rekreasi. Selain menyajikan koleksi buku-buku, perpustakaan universitas memberikan apresiasi bagi mahasiswa berupa event dengan nama ‘Relax and Easy’. Acara ini tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa saja, tapi juga diperuntukkan bagi para dosen. Tujuan dari acara ini adalah menunjukkan kreativitas dan bakat yang selama ini mungkin belum tersalurkan, bisa berupa menyanyi, bermain alat musik, dan sebagainya. Wah, saya belum kepikiran membuat program seperti ini, terkendala tempat. Patut ditiru ya.

8

Kelima, pelayanan. Zaman makin berkembang, perpustakaan juga harus berubah. Terutama dalam hal pelayanan. Sistem peminjaman dan pengembalian buku tidak hanya terkomputerisasi, tapi juga harus cepat, tepat dan efisien. Perpustakaan Universitas Syaih Kuala ini juga melakukan beberapa perubahan dalam hal pelayanan. Salah satunya adalah dalam hal jam buka. Untuk mengawali semester genap di tahun ini, perpustakaan memberlakukan dua layanan baru; memberlakukan kembali jam operasional sampai pukul 23.00 WIB dan penambahan jam buka saat akhir pekan, dan ada juga pengajian bersama yang dibuka untuk semua kalangan khusus bagi kaum hawa. Dua pelayanan baru ini berdasarkan permintaan atau aspirasi dari mahasiswa.

1 2

Selain itu, perpustakaan dalam pelayanan Literature Search Service (LSS) memiliki hubungan ke berbagai repository atau aplikasi baik dalam maupun luar negeri yang bisa di akses melalui http://uilis.unsyiah.ac.id

Untuk masyarakat umum, bisa menikmati layanan LSS ini berupa:

  1. Electronik Thesis and Disertation; http://etd.unsyiah.ac.id,
  2. Artikel Jurnal; http://jurnal.unsyiah.ac.id,
  3. Laporan Penelitian; http://uilis.unsyiah.ac.id/opac
  4. Artikel Jurnal Perpustakaan Unsyiah; http://uilis.unsyiah.ac.id/serial dan
  5. Resource of Excellence: http://uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana.

Bagi pemustaka yang berada di luar Banda Aceh pun bisa menikmati LLS ini. Caranya? Pustakawan akan mengirimkan koleksi dengan biaya pengiriman, fotocopy bahan dan biaya penelusuran yang nantinya ditanggung pihak pemustaka yang membutuhkan. Mudah bukan?

11 9

Untuk pemustaka yang menginginkan pelayanan cepat, tepat dan efisien, perpustakaan Universitas Syiah Kuala menyajikan mesin peminjaman mandiri. Caranya pun cukup mudah, pemustaka hanya mendaftarkan diri kepada petugas sirkulasi dengan menuntukkan kartu identitas. Mesin peminjaman sendiri ini tidak hanya memudahkan pemustaka, tapi juga petugas sirkulasi karena akan mengurangi antrian panjang dalam hal peminjaman buku.

12

Selain adanya peminjaman mandiri, ada juga anjungan pengembalian mandiri. Caranya juga mudah, buku diletakkan di atas RFID Pad. Nantinya buku akan terotomatis berstatus dikembalikan. Seperti kita mengambil uang di ATM, setelah mengembalikan buku menggunakan mesin, pemustaka akan mendapat bukti pengembalian. Wow, kece yaa… 😉

14

Keenam, sarana dan prasana pendukung. Di perpustakaan Universitas Syiah Kuala ini, pemustaka boleh membawa makanan dan minuman, asalkan bisa menjaga kebersihan perpustakaan. Salah satu sarana yang mendukung adanya kantin di dekat lokasi perpustakaan.

Selain itu, ada Library Gift Shop yang menyediakan segala pernak-pernik Universitas Syiah Kuala berupa baju, mug, topi, bahkan kopi khas Aceh. Ini menjadi salah satu sarana menunjang perekonomian perpustakaan.

4

Ada satu lagi hal menarik yang menjadi bagian dari perpustakaan Universitas Unsyiah Kuala, adanya Korea Corner. Ruangan ini merupakan hasil kerjasama antara Kementrian Kebudayaan Korea dan perpustakaan Universitas Syiah Kuala. Salah satu tujuan mendirikan ruang ini adalah untuk memperkenalkan budaya ke Korea kepada masyarakat Aceh. Di ruangan ini, kita bisa melihat segala pernak-pernik budaya Korea Selatan yang terdiri dari poster, buku-buku berbahasa Korea, alat musik, bahkan Hanbok yang merupakan baju tradisional. Wow, menarik sekali yaa.. 😉

5

Lebih menarik lagi, perpustakaan Universitas Syiah Kuala ini juga menyediakan layanan peminjaman ruangan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan acara tanpa dipungut biaya. Persyaratannya pun mudah, asalkan mahasiswa yang meminjam ruangan harus menjaga kebersihan ruangan.

Butuh proses yang panjang untuk melakukan proses perubahan ke arah yang lebih baik. Butuh kerjasama dan solidaritas dari tim untuk mau melakukan inovasi dan kreativitas. Dan yang lebih penting lagi adalah adanya dukungan dari pihak atas berupa pimpinan dan lembaga yang mendukung penuh perubahan.

Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Pustaka Unsyiah ini semoga diikuti oleh perpustakaan-perpustakaan lainnya. Bahwa berubah tidak hanya sekedar niat, tapi juga bergerak melakukan perubahan tersebut.

Ditulis oleh:

Luckty Giyan Sukarno/ Pustakawan Sekolah SMA Negeri 2 Metro

FB: https://www.facebook.com/luckty

Twitter: https://twitter.com/lucktygs

Blog https://luckty.wordpress.com/

Sumber referensi:

http://library.unsyiah.ac.id/awali-semester-genap-perpustakaan-unsyiah-berlakukan-dua-layanan-baru/

http://library.unsyiah.ac.id/tim-pelayanan-prima-tetapkan-tiga-pustakawan-terbaik/

http://library.unsyiah.ac.id/produk-khas-unsyiah-tersedia-di-library-gift-shop/

http://library.unsyiah.ac.id/menikmati-suasana-negeri-ginseng-di-korea-corner/

http://library.unsyiah.ac.id/perpustakaan-unsyiah-beri-penghargaan-untuk-mahasiswa-dan-dosen/

http://library.unsyiah.ac.id/dosen-unsyiah-turut-ramaikan-relax-and-easy/

http://library.unsyiah.ac.id/perpustakaan-unsyiah-miliki-repository-dalam-dan-luar-negeri/

http://library.unsyiah.ac.id/category/galeri-photo/

http://library.unsyiah.ac.id/mengenal-layanan-literature-search-service-lss/

http://library.unsyiah.ac.id/mudahnya-meminjam-buku-dengan-mesin-peminjaman-mandiri/

http://library.unsyiah.ac.id/family-day-satukan-semangat-perpustakaan-unsyiah/

http://library.unsyiah.ac.id/kantin-perpustakaan-salah-satu-tempat-favorit-para-pengunjung/

http://library.unsyiah.ac.id/perpustakaan-unsyiah-simpanlah-tanda-terima-pengembalian-buku-anda/

http://library.unsyiah.ac.id/program-perpustakaan-unsyiah-jadi-inspirasi/

http://library.unsyiah.ac.id/siaran-pers-kepala-perpustakaan-unsyiah-jadi-narasumber-di-slims-commeet-2015/

http://library.unsyiah.ac.id/perpustakan-unsyiah-layani-peminjaman-ruangan/

http://library.unsyiah.ac.id/sasaran-mutu-kinerja-perpustakaan-unsyiah-tahun-2015-melampaui-target/

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blogger Unsyiah Library Fiesta 2016

poster

18 thoughts on “[LOMBA BLOGGER ULF 2016] PERPUSTAKAAN UNSYIAH YANG MENGINSPIRASI”

  1. memang inovasi lah yang utama..
    tapi klo di tempat saya mungkin perpustakaan masih belum berkembang. selain dari menejemen yang buruk minat baca juga masih rendah.

    di sekolah saya dulu saja perpustakaan tempatnya kecil dan kumuh jadi males untuk datang.
    penjaganya pun jarang ada.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s