“A room without books is like a body without a soul.” ― Marcus Tullius Cicero
Awal taun langsung dapat kabar gembira, karya tulisku dimuat di majalah yang diasuh Perpusnas. Kenapa saya bahas di blog buku, padahal juga dibahas di postingan Label Pustakawan 2018 (part 1) via website perpus? Karena tulisan tersebut justru salah satu pengaruh besarnya dari blog ini. Salah satu cara promosi perpustakaan adalah mengikuti event-event giveaway/blogtour yang diadakan oleh penulis/penerbit yang selama ini diposting via blog. Ada sedikit penggalan tulisan di postingan berikut:
Sama seperti tahun 2017, saya sangat mengurangi kegiatan di blog buku. Bedanya, jika di tahun 2017 banyak dihabiskan mengikuti kegiatan di luar kota bahkan provinsi, tahun ini imbas masalah di tahun 2017 yang sebenarnya belum tuntas (bikin hidup seperti ada beban berat) dan berujung pada malas. Ya, selama saya bekerja di perpustakaan sekolah (tahun 2011-2018), tahun inilah harus saya akui tahun termalas saya; nggak ada semangat, nggak ada target. Salah satu imbasnya adalah saya mengurangi kegiatan blogtour/giveaway yang artinya buntelan pun berkurang drastis. Apalagi di tiga bulan pertama tahun 2018 (JANUARI – MARET) dihabiskan waktu oleh pendataan buku sebagai aset negara. Jadi, semua SMA kan sejak 2017 sudah menjadi milik provinsi, otomatis semua aset negara (termasuk buku-buku di perpustakaan) harus di data ulang. Kebayang kan kalo ternyata bukunya udah pada nggak ada. Bukan karena fiktif loh, tapi yang namanya perpustakaan sekolah itu pasti rentan buku hilang, rusak, atau tak berbekas. Jadi, jika dulu saya suka beranggapan biarlah buku-buku pelajaran rusak atau hilang, kan tandanya dibaca, ternyata pas ngurusin aset negara ini jadi cenut-cenut juga, wkwkwk… x))
Saat Maret itu ada dua momen berkesan. Pertama, terpilih sebagai pembimbing 30 Duta Baca SMP Se-Kota Metro yang nantinya akan memiliki tugas dan tanggung jawab selama setahun ke depan. Di sini, tugas saya salah satunya adalah membimbing bagaimana adek-adek ini memiliki akun sosial media yang positif dan bermanfaat yang berhubungan dengan membaca. Sepertinya sepele ya, ternyata tak sesederhana yang dibayangkan. Saya harus mengajari mereka dari nol banget; mulai dari tutorial membuat email, membuat instagram, mengajak mereka memposting ulasan buku ala-ala bookstagram, dan sebagainya. Namanya juga masih SMP, apalagi masih kelas VII, jadi masih lugu-lugu gemess gitu. Meski sudah ada grup wa-nya, tak jarang mereka wa via japri, suka banget dengan semangat-semangat mereka, apalagi ternyata beberapa bulan kemudian mulai terlihat bibit-bibit ada yang bisa nulis cerpen, buat puisi, dan sebagainya.
Kedua, momen berkesan di bulan Maret adalah di wawancara oleh Bang Indra, dari Tribun Lampung. Awalnya saya pikir hanya masuk di halaman bagian ‘Metro’, ternyata kaget banget begitu terbit nongol di halaman pertama meski di bagian kanan bawah.
Ketiga, mengudara kali pertama di Main Mata: Kata Mereka Soal Kisah-Kasih Kelas Menengah di Critical Eleven. Jadi, ceritanya Mbak Tita (salah satu penyiar di acara Podluck Podcast ini) menemukanku di google halaman pertama saat mencari kata kunci review Critical Eleven. Dia makin tertarik membaca ‘about me‘ yang saya tulis di blog ini dan juga postingan di instagram @lucktygs tentang skripsiku yang membahas film adapatsi dari buku. Maafin suara aku yang cemreng nan medok itu… x))
Makasih Kak SJ. Munkian dibuatkan poster untuk promo buku terbarunya, Arterio:
Bulan berikutnya makin parah jumlah bacaannya. APRIL, mengikuti seleksi akreditasi perpustakaan sekolah. Dari sepuluh sekolah, hanya sekolah kami yang terpilih dari Metro, lainnya dari Bandar Lampung. Sebenarnya saya khawatir (dan malu), karena perpustakaan tempat saya bekerjaa ini belum layak buat di akreditasi: belum bentuk bangunan gedung (masih bentuk lokal kelas), SDM-nya belum sesuai (idealnya empat, sedangkan kami hanya berdua, saya dibantu satu honorer), dan masalah paling krusial adalah buku (sekolah negeri memang rata-rata hanya berisi buku paket, termasuk perpustakaan sekolah tempat kerja. Itu tidak bisa dipungkiri karena bunyi di Juknis BOS, belanja buku memang buku-buku pelajaran yang sudah ditentukan alias buku paket. Kalau ada perpustakaan sekolah negeri bisa memiliki buku-buku non paket, biasanya dari anggaran Komite Sekolah. Dan kalau dibandingkan dengan buku paket yang ada, buku-buku fiksi yang saya kumpulkan selama ini dari buntelan tentu nggak sebanding. Selain dari buntelan penulis maupun penerbit, salah satu cara agar mendapatkan buku-buku fiksi adalah sumbangan dari para murid yang sudah lulus. Itupun nggak langsung mulus loh jalannya, alhamdulillah seiring waktu, dua tahun terakhir ini banyak sekali murid yang menyumbangkan buku-buku bermanfaat (gak harus fiksi) untuk dijadikan koleksi perpustakaan yang nantinya akan dibaca adek-adek kelasnya. Bukunya nggak harus baru, tapi yang penting fisiknya masih bagus dan masih bisa dibaca.
Masuk koran lagi. Ndilalahnya kok satu halaman dimuatnya ama artikel yang mengulas sablonan punya adik:
Lanjut ke persiapan Lomba Perpustakaan Sekolah tk. Provinsi. Yang namanya lomba, membutuhkan proses lumayan panjang yang harus dilewati. Dari bulan MEI sampai SEPTEMBER baru keluar pengumumannya. Alhamdulillah juara II tk Provinsi.
Masih di bulan SEPTEMBER, ada dua event besar lagi. Repotnya, sebelum dua event ini berlangsung, saya jatuh sakit yang lumayan parah (hampir dua minggu harus di rumah; kena herpes zoster alias cacar api yang bisa bikin menular). Diklat Gabungan semua Ekstrakurikuler di sekolah, selama sebulan mulai dari pembuatan proposal sampai hari H, perpus menjadi semacam basecamp hampir semua eskul. Dan kebetulan saya memegang amanah sebagai pembina eskul Mading – Jurnalistik. Salah satu acaranya adalah Workshop Menulis Buku bersama Galih Aditya, alumni Smanda yang kini udah menembus penerbit mayor dengan judul buku; Alletta. Ini aja musti berdarah-darah perjuangannya, nanti deh kapan-kapan saya buat postingan tentang Serba-serbi Manfaat Membaca Novel, memaparkan bahwa membaca novel itu sebenarnya juga banyak sekali manfaatnya x))
Kemudian, alhamdulillah meski persiapannya dadakan (karena kondisi yang masih tidak fit tadi), masih bisa mengantarkan Lapak Baca @perpussmanda meraih Juara 3 dalam Rangka Hari Kunjung Perpustakaan Dispusarda Kota Metro yang diikuti hampir 70-an Lapak Baca (perpustaakan SD-Perguruan Tinggi, perpustakaan komunitas maupun taman bacaan).
Sebenarnya pas persiapan malam sebelum hari H udah pesimis karena harus diakui bahwa lapak-lapak baca lainnya banyak yang super keren dan super niat (lebih keren-keren dari tahun lalu). Dan sudah bilang ke murid-murid unyu harus tetap semangat. Alhamdulillah, meski dari tampilan sebenarnya biasa, tapi lapak baca @perpussmanda tetap unik (kalo lainnya 90% rata-rata backgroundnya menggunakan banner, kami menggunakan ratusan bookmark unyu yang ditempel di papan. Dan lagi, roullate games bikin memancing rasa penasaran pengunjung buat mampir ke lapak baca kami. Kami bahkan sampai kewalahan menghadapi pengunjung, baru di hari pertama aja sampai menghabiskan 5 buku tamu, ngalah-ngalahin tamu kondangan x))
Padahal Lapak Baca @perpussmanda hanya Juara 3, tapi malah yang justru masuk koran Radar Metro x))
OKTOBER ada pemeriksaan BPK ke sekolah-sekolah, salah satunya adalah tempat saya bekerja (perpustakaan juga termasuk), alhamdulilah aset negara (buku-buku) aman. Dan masih di bulan yang sama kedatangan Tim dari PERPUSNAS untuk monitoring yang lagi-lagi koleksi yang menjadi sorotan. Bedanya, dari Pihak PERPUSNAS ini seperti memberikan angin sejuk, karena jika masuk seleksi akan diberikan sumbangan-sumbangan buku non fiksi untuk menjadi koleksi perpustakaan sekolah. NOVEMBER, saya hanya fokus mengerjakan DUPAK sebagai pustakawan yang ribetnya minta ampun, tapi ya tetap harus dikerjakan, karena udah kena batas limit naik pangkat 😆😆
DESEMBER. Alhamdulillah dikasih kesempatan buat sharing ilmu bertema Book Review – Rumbel Literasi bersama Komunitas @ibuprofesionallampung 😍😍 Awalnya sempat mikir, ya ampunn satu jam kuharus ngomong apa ya 😆😆 dan ternyata antusias sekali bunda-bunda di komunitas ini, yang awalnya hanya berdurasi satu jam, nggak kerasa tanya jawab menjadi satu setengah jam 😍😍 terima kasih buat Mbak @naqiyyahsyam dan bunda-bunda lainnya, bahkan dari Banda Aceh sampai Banjarnegara pun ada. Semangat literasi 💪💪💪
Awal mula dapet buntelan buku pas sekitar 2008-2009, itu pun sebenarnya nulis review buku via multiply (yang sekarang udah punah) nggak pernah ada ekspetasi bakal dapet buntelan buku. Dulu mikirnya ya suka aja nulis reviewnya, apalagi tahun segitu masih jarang blog lokal yang nulis review buku. Sebenarnya kala itu nggak cuma nulis review buku aja, tapi juga nulis review film (hingga berujung pada skripsi yang bahas buku yang diangkat ke film). Nah, mulai rutin dapet buntelan buku pas 2011-an sejak kerja di @perpussmanda. Pokoknya mah tahun segitu banci kuis banget demi bisa mengumpulan banyak novel buat ditaro di perpus 😂😂 Dan semenjak 2013 (baru mulai ngelist buku apa saja yang didapatkan) udah jarang ikut kuis, malah sering digandeng penulis maupun penerbit buat ngadain giveaway atau blogtour. Seiring waktu, makin ke sini jumlah bacaan berkurang yang artinya jumlah buntelan pun berpengaruh.. 😆😆 Sejak 2016, @perpussmanda lebih fokus ikut lomba-lomba seputaran perpustakaan. Meski begitu, masih sangat membutuhkan buku-buku unyu, karena perpustakaan sekolah negeri memang susah sekali mendapatkan buku di luar buku paket 😂😂
Sebenarnya udah mulai nulis review via blog sejak 2008, tapi baru mulai kepikiran nge-list judul buku yang dibaca plus link reviewnya sejak 2010. Sampe sekarang suka ada yang nggak percaya aku baca buku plus nulis reviewnya dengan jumlah segitu dalam setahun 😆😆 Padahal mah blogger buku lainnya banyak yang jauh lebih banyak loh jumlah bacaannya dari aku ini. Dan yang bikin takjub lagi adalah mereka ternyata memiliki profesi-profesi luar biasa di luar bidang literasi. Contohnya ada @peri_hutan kerja sebagai perawat, mas Ijul admin @fiksimetropop bekerja di salah satu kantor pajak, dan banyak juga yang sebagai dokter 👏👏👏Setauku, blogger buku yang juga pustakawan selain aku adalah Mbak @sylnamira yang juga jago motret 📷📷
Pencapaian di tahun ini, akhirnya blog buku tembus satu juga pengunjung 😍😍 Masih suka ada yang nanya, kenapa saya nggak beralih menjadi bookstagram seperti lainnya? Pertama, buku-buku yang saya baca biasanya jarang berakhir tergeletak manis rapi di rak buku, apalagi kalau udah dijadiin koleksi perpus, ya pasti bakal banyak tangan yang menjamah, dan tak jarang berubah wujud; kelipet, basah, dan kerusakan ringan lainnya, jadi nggak bisa buat difoto ala-ala gitu. Kedua, saya sudah memegang banyak akun instagram; perpus, sekolah, eksul, sablonan, dan akun pribadi. Rencana pengen buat akun lagi, tapi buat akun jualan, hehehe… x)) Ketiga, saya masih bertahan menulis postingan review buku via blog karena ini sebenarnya adalah salah satu tugas pustakawan yang diakui dalam juknis pustakawan loh. Makanya suka heran kalo ada pustakawan nggak doyan baca, tenggelamkan!! x))
Tahun ini kesampaian bisa ketemu Om Gola Gong dan Teh Tias Tatanka sekeluarga. Role model banget nih dari zaman kuliah. Pengen banget punya semacam Rumah Dunia yang dikelola mereka. Salah satu wish list yang belum kesampain: punya kafe buku biar bisa pensiun muda (lelah hayati qerja bagai quda, maunya leyeh-leyeh menikmati hidup sambil baca buku) x)) #KehaluanYangHaqiqi
Tiga tahun ini sibuk promo usaha sablonan, tahun depan bismillah semoga sudah punya tempat/toko sendiri:
Kalo yang nyimak instagram, di akun pribadi lebih banyak bahas seputar kulineran x)) Kalo buku, cek aja di IG @perpussmanda.
Sama seperti di tahun 2017 & 2018, 2019 sepertinya bukan lagi memikirkan timbunan apalagi buntelan. Tapi lebih fokus ke menghasilkan karya sebagai blogger buku maupun pustakawan sekolah.
Perjalanan sebagai pustakawan sekolah, bisa disimak lengkap di postingan LABEL PUSTAKAWAN, dari 2011-2018.
Seputaran kulineran dan film/drama, biasanya saya posting di blog yang INI.
Meski tahun ini jumlah bacaan terjun bebas, alhamdulillah masih bisa nembus angka 100. Tapi tetap aja turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya 😂😂
Berikut daftar bacaan sepanjang 2018:
JANUARI
- The Single Girls to do List https://luckty.wordpress.com/2018/01/02/review-the-single-girls-to-do-list/
- The Girl on the Train https://luckty.wordpress.com/2018/01/06/review-the-girl-on-the-train/
- Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi https://luckty.wordpress.com/2018/01/09/review-lelaki-terakhir-yang-menangis-di-bumi/
- The Grand Sophy https://luckty.wordpress.com/2018/01/12/review-the-grand-sophy/
- Jungkir Balik Dunia Bankir https://luckty.wordpress.com/2018/01/15/blogtour-review-jungkir-balik-dunia-bankir-giveaway/
- Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990 https://luckty.wordpress.com/2018/01/17/review-dilan-dia-adalah-dilanku-tahun-1990/
- Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1991 https://luckty.wordpress.com/2018/01/20/review-dilan-dia-adalah-dilanku-tahun-1991/
- Milea: Suara Hati Dilan https://luckty.wordpress.com/2018/01/28/review-milea-suara-dari-dilan/
- The Storied Life of A. J. Fikry https://luckty.wordpress.com/2018/01/31/review-the-storied-life-of-a-j-fikry/
FEBRUARI
- The Puppeteer https://luckty.wordpress.com/2018/02/04/review-the-puppeteer/
- Lady in Disguise https://luckty.wordpress.com/2018/02/08/review-a-lady-in-disguise/
- Under the Blue Moon https://luckty.wordpress.com/2018/02/12/review-under-the-blue-moon/
- Sepertiga Malam di Manhattan https://luckty.wordpress.com/2018/02/15/review-sepertiga-malam-di-manhattan/
- Happiness cafe https://luckty.wordpress.com/2018/02/20/review-happiness-cafe/
- Go Where Your Heart Takes You https://luckty.wordpress.com/2018/02/24/review-go-where-your-heart-takes-you/
MARET
- Second Chance Series: Reverse https://luckty.wordpress.com/2018/03/01/review-second-chance-series-reverse/
- Second Chance Series: Revenge https://luckty.wordpress.com/2018/03/05/review-second-chance-series-revenge/
- Second Chance Series: Replace https://luckty.wordpress.com/2018/03/08/review-second-chance-series-replace/
- Your Lies https://luckty.wordpress.com/2018/03/12/review-your-lies/
- Resign https://luckty.wordpress.com/2018/03/15/review-resign/
- Call Me Miss. J https://luckty.wordpress.com/2018/03/21/review-call-me-miss-j-cover-baru/
- Me and My Student https://luckty.wordpress.com/2018/03/26/review-me-and-my-student/
- Me and My Pet https://luckty.wordpress.com/2018/04/02/review-me-and-my-pet/
APRIL
- Gelang Hitam https://luckty.wordpress.com/2018/04/12/review-gelang-hitam/
- Rentang Kisah https://luckty.wordpress.com/2018/04/21/review-rentang-kisah/
- Some Kind of Wonderful https://luckty.wordpress.com/2018/04/25/review-some-kind-of-wonderful/
MEI
- Laka-laka Rasa https://luckty.wordpress.com/2018/05/02/blogtour-review-laka-laka-rasa-giveaway/
- Personal Branding: Sukses Karir di Era Milenial https://luckty.wordpress.com/2018/05/07/blogtour-review-personal-branding-sukses-karier-di-era-milenial-giveaway/
- Arterio https://luckty.wordpress.com/2018/05/13/blogtour-review-arterio-giveaway/
- Aroma Karsa https://luckty.wordpress.com/2018/05/22/review-aroma-karsa/
- Perjalanan Menuju Cahaya https://luckty.wordpress.com/2018/05/27/review-perjalanan-menuju-cahaya-giveaway/
JUNI
- Terbang: Menembus Langit https://luckty.wordpress.com/2018/05/31/review-terbang-menembus-langit/
- Bastian & Jamur Ajaib https://luckty.wordpress.com/2018/06/02/review-bastian-jamur-ajaib/
- Ubur-ubur Lembur https://luckty.wordpress.com/2018/06/07/review-ubur-ubur-lembur/
- Along for the Ride https://luckty.wordpress.com/2018/06/14/review-along-for-the-ride/
- Teater Boneka https://luckty.wordpress.com/2018/06/23/review-teater-boneka/
- Anak Arloji https://luckty.wordpress.com/2018/06/23/review-teater-boneka/
- Kilovegram https://luckty.wordpress.com/2018/06/30/review-kilovegram/
JULI
- Before 30 https://luckty.wordpress.com/2018/07/04/review-before-30/
- Nevermoor the Trials of Morrigan Crow https://luckty.wordpress.com/2018/07/08/review-nevermoor-the-trials-of-morrigan-crow/
- Remuk Redam https://luckty.wordpress.com/2018/07/09/review-remuk-redam/
- Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lagi Aku Harus Menunggu https://luckty.wordpress.com/2018/07/11/review-hanya-kamu-yang-tahu-berapa-lama-lagi-aku-harus-menunggu/
- Mimpi Kecil Tita https://luckty.wordpress.com/2018/07/13/review-mimpi-kecil-tita/
- Diajeng https://luckty.wordpress.com/2018/07/15/review-diajeng/
- Melbourne Wedding Marathon https://luckty.wordpress.com/2018/07/20/review-melbourne-wedding-marathon/
- The Architecture of Love https://luckty.wordpress.com/2018/07/24/review-the-architecture-of-love/
- Aku Bukan Dia https://luckty.wordpress.com/2018/07/27/review-aku-bukan-dia/
AGUSTUS
- Laut Bercerita https://luckty.wordpress.com/2018/08/01/review-laut-bercerita-giveaway/
- Wesel Pos https://luckty.wordpress.com/2018/08/06/review-wesel-pos/
- Kekasih Terjauh https://luckty.wordpress.com/2018/08/09/review-kekasih-terjauh/
- Aku dan Buku https://luckty.wordpress.com/2018/08/13/review-aku-dan-buku/
- Dunia Cecilia https://luckty.wordpress.com/2018/08/16/review-dunia-cecilia/
- Things About Him https://luckty.wordpress.com/2018/08/20/blogtour-review-things-about-him-giveaway/
- Burn Baby Burn https://luckty.wordpress.com/2018/08/23/review-burn-baby-burn/
- Thousand Dream https://luckty.wordpress.com/2018/08/26/review-thousand-dreams/
- Tanah Senyum https://luckty.wordpress.com/2018/08/29/review-tanah-senyum/
SEPTEMBER
- Me Time https://luckty.wordpress.com/2018/09/01/blogtour-review-me-time-giveaway/
- Inikah Rasanya? https://luckty.wordpress.com/2018/09/06/review-inikah-rasanya/
- Me Minus You https://luckty.wordpress.com/2018/09/08/review-me-minus-you/
- Love & Gelato https://luckty.wordpress.com/2018/09/10/review-love-gelato/
- Savanna & Samudra https://luckty.wordpress.com/2018/09/13/blogtour-review-savanna-samudra-giveaway/
- Charlie and The Chocolate Factory https://luckty.wordpress.com/2018/09/17/review-charlie-and-the-chocolate-factory/
- Charlie and the Great Glass Elevator https://luckty.wordpress.com/2018/09/20/review-charlie-and-the-great-glass-elevator/
- Alletta https://luckty.wordpress.com/2018/09/24/review-alletta/
- Pulang https://luckty.wordpress.com/2018/09/29/review-pulang-2/
OKTOBER
- Rooftop Buddies https://luckty.wordpress.com/2018/10/04/blogtour-review-rooftop-buddies-giveaway/
- Perfect Gift https://luckty.wordpress.com/2018/10/04/blogtour-review-rooftop-buddies-giveaway/
- Resolusi https://luckty.wordpress.com/2018/10/09/review-resolusi/
- Turtle all the Way Down https://luckty.wordpress.com/2018/10/12/review-turtles-all-the-way-down/
- Bukan Cinta Monyet https://luckty.wordpress.com/2018/10/18/blogtour-review-bukan-cinta-monyet-giveaway/
- Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam https://luckty.wordpress.com/2018/10/22/blogtour-review-semangkuk-rendang-di-negeri-paman-sam-giveaway/
- Song for Alice https://luckty.wordpress.com/2018/10/23/blogtour-review-song-for-alice/
- Tinderology https://luckty.wordpress.com/2018/10/26/review-tinderology/
NOVEMBER
- The Naked Traveler 1 https://luckty.wordpress.com/2018/11/01/review-the-naked-traveler-1/
- The Naked Traveler 2 https://luckty.wordpress.com/2018/11/02/review-the-naked-traveler-2/
- The Naked Traveler 3 https://luckty.wordpress.com/2018/11/03/review-the-naked-traveler-3/
- The Naked Traveler 4 https://luckty.wordpress.com/2018/11/04/review-the-naked-traveler-4/
- Mouth to Mouth https://luckty.wordpress.com/2018/11/06/review-mouth-to-mouth/
- If i Were You https://luckty.wordpress.com/2018/11/07/review-if-i-were-you/
- Yorick https://luckty.wordpress.com/2018/11/10/blogtour-review-yorick-giveaway/
- Winnie the Pooh https://luckty.wordpress.com/2018/11/14/review-winnie-the-pooh/
- The House at Pooh Corner https://luckty.wordpress.com/2018/11/15/review-the-house-at-pooh-corner/
- Kana di Negeri Kiwi https://luckty.wordpress.com/2018/11/16/review-kana-di-negeri-kiwi/
- Mayat dalam Perpustakaan https://luckty.wordpress.com/2018/11/19/review-mayat-dalam-perpustakaan/
- Musuh dalam Selimut https://luckty.wordpress.com/2018/11/19/review-musuh-dalam-selimut/
- Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu https://luckty.wordpress.com/2018/11/22/review-catatan-ayah-tentang-cintanya-kepada-ibu/
- The Truth About Forever https://luckty.wordpress.com/2018/11/28/review-the-truth-about-forever-2/
DESEMBER
- Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng https://luckty.wordpress.com/2018/12/03/review-putri-sirkus-dan-lelaki-penjual-dongeng/
- In a Blue Moon https://luckty.wordpress.com/2018/12/07/review-in-a-blue-moon/
- Pertanyaan Kepada Kenangan https://luckty.wordpress.com/2018/12/11/review-pertanyaan-kepada-kenangan/
- Perempuan-perempuan Tersayang https://luckty.wordpress.com/2018/12/13/review-perempuan-perempuan-tersayang/
- Kita & Rindu yang Tak Terjawab https://luckty.wordpress.com/2018/12/15/review-kita-rindu-yang-tak-terjawab/
- Rumah Sakit https://luckty.wordpress.com/2018/12/18/review-rumah-sakit/
- Little Stories https://luckty.wordpress.com/2018/12/20/review-little-stories/
- Till it’s Gone https://luckty.wordpress.com/2018/12/21/review-till-its-gone/
- Kania https://luckty.wordpress.com/2018/12/23/review-kania/
- The Castle in the Pyrenees https://luckty.wordpress.com/2018/12/24/review-the-castle-in-the-pyrenees/
- Self Disruption https://luckty.wordpress.com/2018/12/25/review-self-disruption/
- The Journeys 3 https://luckty.wordpress.com/2018/12/27/review-the-journeys-3/
- Perkara Bulu Mata https://luckty.wordpress.com/2018/12/29/review-perkara-bulu-mata/
Aku tuh dari dulu selalu kagum sama Kak Luckty yang tetap konsisten membaca dan mereview buku di blog. Membaca postingan ini membuatku makin kagum dan respek sama dirimu, Kak.
Secara tidak langsung, semangatku jadi terbakar kembali untuk lebih banyak membaca dan menulis review (yang terakhir ini yang terberat). Soalnya masih sering kebiasaan habis kelar 1 buku bukannya menulis review eh malah langsung tancap gas lagi baca buku lainnya. Akibatnya? Utang review makin menumpuk dan lama2 malah jadi malas biki. ^0^
Tetap semangat menyebarkan virus literasi!
Iya mbak, sama. Kadang semangat banget bacanya, pas giliran ngereview masih nanti-nanti dan berujung lupa. Akupun juga masih begitu x))
Sangat menginsprasi ya, Mbak. Dulu saya nggak pernah ngelist buku yang sudah dibaca kayak Mbak Luckty. Tapi semenjak tahu dan baca-baca artikel blog ini, saya jadi rajin mendaftar buku yang saya baca. Bahkan buat review-nya juga. Tapi kadang masih males-malesan gitu kalau bikin review 😀
Salut banget sama Mbak. Walaupun aktivitasnya padat merayap, tetep istiqomah baca dan review buku. Tetap menginspirasi ya, Mbak Luckty 🙂
Hayuk sama-sama semangat, Mbak. Mumpung 2019 masih awal taun banget ini 🙂
Harusnya dari dulu saya follow blog ini biar bisa tau banyak buku. Nice mba
Halo, salam kenal 😀
Ya Allah, Teeeeh~ Bangga banget sama Teteh. ❤ Semoga tahun 2019 banyak hal-hal baik lainnya yang terjadi dalam hidup Teteh, dan semoga Allah memberikan kesehatan juga supaya Teteh bergerak aktif menyebarkan 'kesukaan terhadap membaca' 😀 Sukses selalu, Teh!!
Haloo..udah lama nggak saling sapa ya kitaa…❤❤❤ sama-sama semangat membaca di tahun 2019 yaaa… ❤
aslina teh :”)))) rinduuuu hehehe;;
siaaap!! semangat baca, semangat nulis, semangat blogging! 😀
Sudah lama ngga blog walking. Ternyata Lucky ngga berubah ya? Tetap mamam buku dg lahap, demikian juga dengan menulis blog. Aku sih, cuma goodreads challenge yg dikejar, blog nya nanti dulu.
Yuk, semangat di tahun 2019 ini!
Ini tiap taun jumlah bacaan menurun drastis, hehehe…
Toss..otw cemumud kembali di tahun 2019 😀