buku, resensi

REVIEW Hidden Treasures

“Setiap orang muda sekarang ini adalah penuai benih di ladang kehidupan. Hari-hari yang cerah pada masa muda adalah waktu untuk menabur benih. Setiap pikiran kalian, setiap emosi kalian, setiap ucapan kalian, setiap prinsip yang kalian gunakan, setiap perbuatan yang kalian lakukan, adalah benih, yang buah kebaikan atau keburukan yang dihasilkannya akan membuktikan kebahagiaan atau kesengsaraan kehidupan kalian sesudahnya.” (hlm. xii)

Ada dua jalan yang terbuka di hadapan kita dalam hidup. Satu jalan menuju kesia-siaan dan kemiskinan, jalan yang lain menuju kemanfaatan dan kekayaan. Tidak ada seorang pun yang dihalangi untuk ikut bertanding: semua bisa sukses, asal menggunakan cara-cara yang benar. Hidup bukan lotre. Kemenangannya tidak dibagikan secara kebetulan.

Keberuntungan. Tidak ada yang namanya faktor keberuntungan dalam perlombaan menuju kesuksesan. Rufus Choate pernah berkata, “Hanya sedikit dalam teori keberuntungan yang akan membawa seseorang pada kesuksesan: tetapi kerja, yang dibimbing oleh pikiran, akan mampu menyingkirkan gunung atau bahkan melewatinya.

Dalam pertarungan, yang mempunyai tekadlah yang bertahan. Tekad menciptakan keadaan, bukan diatur oleh keadaan. Kekuatan tekad, yang diarahkan oleh pikiranlah yang lebih sering melengkapi, menyelesaikan hasil yang diinginkan.

Siapa pun bisa terhanyut. Dibutuhkan keberanian untuk membendung arus yang tidak menguntungkan. Seseorang gagal dan menyalahkan keadaan. Fakta yang terlalu sering terjadi adalah bahwa kita meneguk kemewahan melampaui upayanya. Bila bakat bukan kekuatan untuk melakukan kerja keras, bisa menjadi kemungkinan pengganti yang terbaik untuk bekerja keras.

Sesuatu tidak muncul di dunia ini sampai seseorang memunculkannya, satu pon keberanian lebih berarti daripada satu ton keberuntungan. Keberuntungan adalah cahaya semu; kita bisa mengikutinya untuk menuju kehancuran, tetapi tidak pernah pada kesuksesan. Jika seseorang memiliki kemampuan yang diperkuat oleh energi, faktanya jelas, dia tidak akan kehilangan kesempatan. Keberuntungan umat manusia sangat bergantung pada diri mereka sendiri, bahwa sah saja untuk menanyakan dengan cara apa setiap orang dapat menciptakan atau merusak kebahagiaannya sendiri: mencapai kesuksesan atau mendatangkan penderitaan terhadap dirinya sendiri akibat kegagalan.

Salah satu syarat penting untuk meraih kesuksesan adalah konsentrasi. Oleh sebab itu, setiap orang muda sejak awal sudah harus mengetahui bakat-bakatnya yang kuat, kemudian memahami, dan bila memungkinkan, kemampuan khususnya untuk setiap panggilan yang mungkin dia pilih. Seseorang bisa saja mempunyai bakat yang sangat mengagumkan, tetapi jika energi-energinya bertebaran, dia tidak akan meraih apa-apa.

Dari semua unsur kesuksesan, tidak ada yang lebih penting daripada kemandirian, ketetapan hati untuk menjadi penolong bagi dirinya sendiri, dan tidak mencari orang lain untuk mendapatkan bantuan. Tuhan tidak pernah menghendaki bahwa manusia-manusia yang kuat dan mandiri harus dibesarkan dengan cara bergantung dengan orang lain.

Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri. Setiap kaum muda harus merasa bahwa masa depan kebahagiaannya dalam hidup harus benar-benar bergantung kepada dirinya sendiri; pada pengerahan kekuatannya sendiri, bukan pada perlindungan orang lain. Seorang manusia, pada tingkatan yang tinggi adalah wasit bagi keberuntungannya sendiri. Kita dilahirkan dengan kekuatan dan kemampuan untuk melakukan hampir segala hal, tetapi pengerahan kekuatan dan kemampuan inilah yang memberi kita kemampuan dan ketrampilan dalam segala sesuatu. Kutukan terbesar yang bisa menimpa seorang pemuda adalah menyandarkan diri kepada orang lain untuk mendapatkan bantuan.

Hal paling mulia di dunia ini adalah bekerja. Pekerja yang bijak menghadirkan keteraturan dari kekacauan; dia membangun kota-kota; dia membedakan kekasaran dari kebudayaan; dia mendatangkan kesuksesan. Tidak seorang pun yang mempunyai hak atas keberuntungan; dia tidak mempunyai hak untuk mengharapkan kesuksesan, kecuali bila bersedia bekerja untuk mendapatkannya.

Tidak ada seorang pemuda pun yang akan sukses tanpa menanamkan pikiran yang positif. Bila dia tidak mempunyai sasaran maupun tujuan sendiri, dia tidak akan sukses. Ingatlah bahwa dunia hanya menganggap hebat seseorang yang mendapatkan kehebatan itu berkat usahanya sendiri.

Lebih mudah bagi seseorang yang terlalu banyak bekerja untuk melakukan sedikit lebih dari seorang malas untuk mendapatkan semangat. Sedikit sentuhan akan membuat lingkaran terus berputar, tetapi untuk memulainya dibutuhkan pukulan yang keras. Orang yang sibuk akan sukses, sementara yang lain menguap dan menggeliat, berusaha membuka mata, dia akan melihat kesempatan dan menyempurnakannya.

Kehidupan yang berlebih-lebihan juga merupakan alasan kebangkrutan yang lain. Seseorang membayangkan bahwa dengan menyewa sebuah mobil mewah kemudian mengendarainya dan menunjukkan pada orang-orang bahwa dia juga bisa seperti mereka. Sesungguhnya dia menipu dirinya sendiri dengan pemikiran bahwa kehidupan seperti ini akan membuatnya terlihat hebat di mata orang lain.

Penyebab kegagalan lain yang sering terjadi adalah pengabaian terhadap bisnis seseorang. Ada banyak alasan untuk hal ini. salah satunya yang pasti adalah seseorang yang menangani bisnisnya sesuai dengan besarnya kepentingan yang dia miliki di dalam bisnis tersebut.

Oleh sebab itu, janganlah kita melupakan hukum kesuksesan yang pokok. Dan sebagaimana kita kehendaki supaya orang berbuat kepada kita, akan kembali pada kita. Posisikanlah diri kita di tempat mereka. Apakah kesuksesan itu? Melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan-kemampuan kita. Bila kita tidak melakukan ini, kita berdosa, dan kehilangan tujuan untuk mengalami kebahagiaan duniawi.

Ada puluhan tokoh ternama yang diceritakan dalam buku ini, bagaimana jatuh bangun kehidupan yang mereka alami dan semuanya butuh proses. Salah satu cerita favoritku adalah tentang Abraham Lincoln: dari kabin kayu menjadi orang nomor satu. Ketika dia masih kecil, orangtuanya pindah ke Indiana, yang waktu itu masih berupa hutan belantara. Di sini, di sebuah kabin kayu, dia belajar membaca di bawah bimbingan ibunya, kemudian menerima pendidikan sekolah selama hampir satu tahun di kabin kayu lain yang berjarak satu mil jauhnya. Hanya pendidikan sekolah selama hampir satu tahun itulah yang pernah ia terima dari seorang pembimbing.

Akan tetapi, dia sangat menyukai buku dan haus akan ikmu pengetahuan sehingga dengan penuh semangat mempelajari sedikit buku yang dimilikinya. Dia menyimpan sebuah buku tempel tempat dia menyalin bagian-bagian yang menarik, dan itu memudahkannya untuk mendapatkan pendidikan. Dia tumbuh dewasa, menjadi terkenal karena kekuatan dan kecerdasannya yang luar biasa.

Abraham Lincoln mungkin salah satu tokoh yang luar biasa di halaman-halaman sejarah. Memperlihatkan berbagai kemungkinan yang dimiliki oleh Amerika. Dari kemiskinan tempat dia dilahirkan, melewati kegaduhan di sebuah kota perbatasan, kekasaran masyarakat perbatasan, keputusasaan yang disebabkan oleh kebangkrutan awal, dan perubahan yang terjadi dalam politik, dia tampil untuk kemenangan Union dan kebebasan manakala kedua hal itu sangat mustahil terjadi.

Keterangan Buku:

Judul                     : Hidden Treasures : Hal-hal yang Membuat Sebagian Orang Berhasil Sementara yang Lainnya Gagal

Penulis                 : Harry A. Lewis

Penerjemah       : Dewi Wulansari

Editor                    : Nunung Wiyati

Proofreader       : Caherul Arif

Desain sampul   : Siti Roykhanah

Tata letak            : Priyanto

Penerbit              : Gemilang (Kelompok Pustaka Alvabet)

Terbit                    : 2020

Tebal                     : 492 hlm.

ISBN                      : 978-623-7162-57-5

1 thought on “REVIEW Hidden Treasures”

Leave a comment