Uncategorized

REVIEW Rest in Blues

Pernikahan itu: 30% cinta, 30% saling memaafkan, dan 40% saling menguatkan. (hlm. 146)

Buku ini adalah kumpulan cerpen yang memiliki benang merah tentang cinta, pengkhianatan dan kesetiaan. Daripada membahas cerpennya satu per satu nanti berujung spoiler, lebih baik akum au bahas tentang hal-hal berbau gender dalam kumpulan cerpen ini:

  1. Perempuan Asia masih dianggap rendah bagi masyarakat di Eropa. Terlihat di halaman 102 saat Dominique memandang rendah perempuan penghibur yang dicurgainya berselingkuh dengan suaminya.
  2. Hubungan dua insan yang sebenarnya tidak sehat. Yang satu kesepian, yang satu untuk membalas sakit hati. Apakah impas karena telah membalas sakit hati bisa dimasukkan dalam kategori saling memafkan? Di halaman 99 dan 102 membahas tentang perselingkuhan dan balas dendam. Dalam kasus dua poin ini, perempuan selalu disudutkan. Padahal perselingkuhan terjadi bisa saja tidak hanya dari sisi perempuan, tapi juga sisi laki-laki.
  3. Ketika perempuan memiliki beban ganda. Selain melakukan pekerjaan domestik, juga menjadi pencari nafkah menggantikan peran suaminya sebagai keluarga karena sang suami pasca kecelakaan tidak bisa bekerja lagi.
  4. Perjodohan masih kerap terjadi di zaman sekarang. Itulah yang dialami sang tokoh dalam Cerpen Gelas Kopi ke-124. Orangtua kerap mengganggap pilihan mereka yang terbaik bagi anaknya, padahal realitanya tidak selalu berjalan sesuai yang diharapkan.
  5. Perempuan malam masih menjadi sorotan menarik untuk dibahas. Banyak mereka mengambil jalan ini dengan alas an ekonomi. Terlihat dalam cerpen Musim yang Buruk untuk Bercinta dan cerpen CROT!
  6. Sedangkan dalam cerpen Pemain Biola, tentang masalah klise yang kerap dialami pasangan muda memutuskan pasangannya karena sang perempuan terlihat lebih sibuk dibandingkan sang laki-laki. Memang alasan klise, tapi di zaman sekarang ini kita masih menemukan hal-hal seperti yang sebenarnya menutupi alibi para laki-laki yang insecure dengan perempuan yang melebihi mereka.
  7. Di dalam cerpen SKARF, tanpa disadari sang tokoh utama yang merupakan laki-laki pekerja bernama Morris melakukan sexual harrasement kepada rekan kerja perempuannya dengan berkata kalimat yang tidak pantas meskipun itu diucapkan dengan nada bercanda di halaman 76.

Isu sosial juga banyak diangkat dalam kumpulan cerpen ini:

  1. Dalam cerpen LA VIE, merepresentasikan kehidupan bebas yang kerap identik dengan HIV dan aborsi illegal.
  2. Dalam cerpen HEUTE HERBST, sang tokoh utama ernama Katja menyimpan kegelisahan Indonesia; negara carut marut yang ternyata masih menyisakan satu sosok yang bisa-bisanya membuat hatinya merasa kehilangan.
  3. Dalam cerpen Musim yang Buruk untuk Bercinta, perempuan malam yang masih muda dan lugu menjadi korban penipuan lelaki hidung belang. Hal ini kerap terjadi dialami para perempuan malam yang masih muda; tertipu dengan pesona laki-laki berparas rupawan.
  4. Rasisme masalah kulit hitam masih menjadi isu yang hangat untuk diangkat. Tokoh Morris berkulit hitam dan keturunan Senegal merasa insecure saat mendekati Silvie yang keturunan asli Prancis.

Profesi penulis identik dengan kopi dan begadang dalam mencari inspirasi. Bisa dilihat di halaman 6, 47 dan 87. Banyak selipan trivia judul buku dalam buku ini, diantaranya adalah:

  1. Novel Lolita di halaman 51
  2. Majalah cosmopolitan di halaman 48
  3. Buku No Country for Old Men di halaman 54
  4. Buku biografi Albrect Durer di halaman 57
  5. Buku Moonlight in Sonata di halaman 149

Beberapa kalimat selipan sindiran halus dalam buku ini:

  1. Seperti hati dan cinta. Bila ada cinta, hati siap membuka untuk menyambutnya. Bila tidak, hati tertutup. (hlm. 5)
  2. Percuma memasang alarm kalau tetap tidak bangun. (hlm. 20)
  3. Cinta itu bisa dipelajari dan ditumbuhkan. (hlm. 86)
  4. Semua kisah cinta yang terjadi di muka bumi tidak ada yang tidak klise; semua telah terjadi sebelumnya. (hlm. 107)
  5. Jangan pernah percaya penuh bila pencerita dan subyek yang diceritakan sama. (hlm. 118)
  6. Susah pikiran bisa membikin badan menjadi sakit. Hati yang senang akan membuatmu terlihat jauh lebih cantik. (hlm. 126)
  7. Cinta kadang berlaku rumit seperti jalinan tambang yang sulit diurai, kadang juga sesimpel orang bersin. (hlm. 143)
  8. Hidup itu seperti roda, selalu berputar. Atas ke bawah, bawah ke atas. Keadaan buruk menjadi baik. Keadaan baik berputar menjadi buruk. (hlm. 145)
  9. Dimana-mana lelaki pasti lebih mengutamakan kecantikan fisik. (hlm. 150)

Keterangan Buku:

Judul                                                     : Rest in Blues

Penulis                                                 : Desi Puspitasari

Editor                                                    : Harum Sari

Ilustrasi & Perancang Sampul      : Fitriana Hadi

Penata letak                                       : MS Lubis

Penerbit                                              : Cerpen Pojok

Terbit                                                    : Juli 2021

Tebal                                                     : 176 hlm.

ISBN                                                      : 978-623-97149-2-5

3 thoughts on “REVIEW Rest in Blues”

  1. Membawa tema Perempuan untuk cerpen dan kenyataannya banyak kumcer yang begini, membuktikan kalau dinamika problematika perempuan itu banyak. Isu yang diangkat beragam: pelecehan, diskriminasi, dianggap objek, bahkan menjadi gender yang kayaknya salah terus.

    Ini yang bikin saya menyukai membaca kumcer yang bahas soal perempuan. Karena dari cerita-cerita itu saya mencoba memberikan nilai kepada perempuan dengan sepatutnya.

    Semoga saya punya kesempatan membaca buku ini juga ya, Kak Luckty!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s