resensi

REVIEW Endless Dilemma

“Bodohkah aku saat ini? Ketika semua orang yang menyayangiku berusaha keras untuk membuatku bahagia, tapi aku malah terus-menerus memikirkan hal yang tak pasti? (hlm. 206)

Cannava Bintang Pricessa. Usianya baru saja enam belas tahun. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Teman-teman sekolah memanggilnya Bintang. Menurut mereka nama itu cocok untuknya. Karena dia selalu membuat teman-temannya tersenyum dan bahagia, benar-benar seperti bintang di angkasa. Seperti jutaan bintang di langit yang senantiasa menerangi gelapnya bumi di malam hari.

Bintang mempunyai beberapa teman yang bisa dikategorikan sebagai sahabat. Pertama, ada Raya yang juga menjadi teman sekelasnya. Bernama lengkap Ayunda Raya Khannazawa. Orangnya mungil, kulitnya kuning langsat. Cewek ini tidak terlalu tinggi, hanya 155 senti. Anaknya asyik, meski kadang-kadang suka nyuekin. Raya memiliki rambut berwarna coklat gelap yang panjangnya sepunggung, hampir sama dengan Bintang.

Kedua, ada Vianne yang berbadan kurus ceking. Tubuhnya lebih banyak tulang ketimbang daging. Kulitnya black sweet seperti Mikha Tambayong. Ia memiliki hidung bangir dan tinggi badan 163 senti. Rambutnya yang sebahu terlihat lebat dan bercahaya. Vianne memang manis.

Beda lagi lagi Devie Damayantie. Tingginya hampir 170 senti. Kulitnya eksotis. Bentuk tubuhnya proporsional. Rambutnya yang sebahu di cat pirang. Kalau kita lihat wajah Devie ini, kita pasti akan mengira cewek ini berdarah blasteran dari warna rambutnya. Dengan tinggi badan menjulang, siapa sih yang tidak bakal melirik dia?!?

Terakhir, ada Effy Ayu Anggraini. Si Effy ini anaknya gokil, gokis, jayus gila. Tingginya tidak jauh beda dengan Vianne, 162 senti. Cewek ini berkulit putih, ada lesung pipit di ujung bibirnya, rambutnya yang sepunggung bergelombang indah, dan pipinya chubby.

“Banyak yang bilang gue cantik, tapi nyatanya sampai sekarang gue masih jomblo mulu.” (hlm. 66)

 

“Mana bisa cewek kayak elu dapet cowok kalau elunya udah jutek dari awal gini? Belum ketemu aja udah elu cuekin.” (hlm. 68)

Seperti ababil pada umunya, Canna dan kawan-kawan bertekad merayakan tahun baru tanpa menyandang status jomblo. Berbagai cara mereka tempuh. Poin lebih dari buku ini adalah mengambil setting Palembang. Penulisnya yang memang asli sana menyelipkan beberapa khas Palembang, seperti makanannya, tempat gaul di sana,dan juga tempat wisata yang belum pernah saya ketahui sebelumnya, seperti Danau Banyu Biru.

Beberapa kalimat favorit:

  1. Dia begitu teduh, menenangkan jiwaku yang selama ini dirundung lara. (hlm. 185)
  2. “Nggak selamanya kehidupan itu akan bahagia. Kadang kala, kita harus mampu melewati sebuah rintangan yang sangat panjang, supaya kita lebih tegar dan dewasa.” (hlm. 190)
  3. “Elu harus kuat. Dunia nggak akan kiamat cuma karena lu putus sama dia.” (hlm. 203)

Penulisnya, Atika Puspita. Lahir dan besar di Palembang. Menyanyi dan hangout adalah kegemarannya di samping menulis. Ia sudah menggeluti dunia jurnalistik sejak masih duduk di bangku SMP. Namun, ia baru memulai debut novel pertamanya ketika lulus SMA. Saat ini, ia masih menggali ilmu di English Department Universitas PGRI Palembang.

Keterangan Buku:

Judul                : Endless Dilemma

Penulis              : Atika Puspita

Editor               : @rinalubis_stone

Desainer cover  : @ruri_hefni

Layouter           : Atika

Pracetak           : Endang

Penerbit            : deTEENS

Terbit               : 2013

Tebal                : 298 hlm.

ISBN               : 978-602-7663-88-6

 

2013 Indonesian Romance Reading Challenge

https://luckty.wordpress.com/2013/01/04/2013-indonesian-romance-reading-challenge/#comment-959

http://lustandcoffee.wordpress.com/2013-indonesian-romance-reading-challenge/

New Authors Reading Challenge 2013

http://renslittlecorner.blogspot.com/2013/01/new-authors-reading-challenge-2013.html

https://luckty.wordpress.com/2013/02/12/new-authors/

13 thoughts on “REVIEW Endless Dilemma”

  1. “Banyak yang bilang gue cantik, tapi nyatanya sampai sekarang gue masih jomblo mulu.” (hlm. 66)

    sama banget kayak saya XD

  2. Cerita cintanya pas banget deh buat ABG dan para remaja labil kayak aku :3 haha, baca sinopsisnya tertarik banget buat terus baca dan tahu kelanjutan cerita Canna dan teman-teman yang pastinya bakal menginspirasi seperti review-review unyu nya mbak luckty buat orang lain 😉

    Hm,genre yang aku suka yah yang kayak gini nih 😀 school life,romance,remaja pas deh kalo yang baca remaja unyu kayak aku 🙂 hehe

    Terus mereview dengan baik untuk mbak luckty (^^)9 semangat ’45 hehe ikutan #GiveawayPustakawin Hope me luck 🙂 ini review ke => *24

  3. Love this review, well sebenarnya saya juga orang yang cuek sama seperti tokoh dalam novel ini hahaha.
    “Nggak selamanya kehidupan itu akan bahagia. Kadang kala, kita harus mampu melewati sebuah rintangan yang sangat panjang, supaya kita lebih tegar dan dewasa.” Ya terkadang ujian dan tantangan hiduplan yang bisa mendewasakan kita 🙂

  4. Novel ini cocok banget buat saya, remaja labil.
    Meskipun saya remaja labil, saya belum minat pacaran… Hahahaha 😉

Leave a comment