catatan kehidupan

Daftar Bacaan 2019

Kalo capek ya capek aja. Gak melulu harus semangat. Rasain capeknya, energi membal akan lebih besar. Kehidupan akan naik turun agar rodanya berputar. Jadilah manusia . –Kunto Aji-

Sama seperti tahun lalu, aku mengurangi banget kegiatan di blog buku. Bukan hanya off dari semacam blogtour ataupun giveaway saja, tapi jumlah bacaan pun anjlok. Pokoknya 2019 tuh selow aja hidup. Baca yang sekiranya disuka, dan kalo sempat aja x))

Kenapa? Entah kenapa, semenjak 2018 (yang berarti sudah jalan dua tahun ini) rasanya tuh lelah banget ama hidup. Lelah pekerjaan. Dan lelah-lelah lainnya. Makanya aku juga nggak mau menambah lelah di dunia maya. Kalo dulu meski pulang sore ataupun Magrib, sampe rumah malamnya masih kuat baca buku ataupun buka laptop buat ngereview buku yang dibaca. Sekarang mah boro-boro, nyampe rumah langsung tewas kalo malem. Udah nggak sanggup lagi buka-buka laptop kayak dulu. Tahun-tahun sebelumnya bisa tidur jam dua belasan malam, sekarang jam sepuluhan udah tarik selimut. Mungkin faktor u yang sudah tak lagi belia kali ya, hahaha… x))

Jadilah aku punya waktu baca atau nulis reviewnya pas weekend. Itupun kadang-kadang rasanya udah lelah juga, soalnya weekend tuh juga malah menguras tenaga. Melakukan semua pekerjaan rumah: nyapu plus ngepel ke segala penjuru rumah (apalagi banyak barang sablonan yang bercecer di mana-mana dan alhamdulillah sekarang udah pisah dengan rumah yang artinya rumah keliatan lebih lapang jadi gampang bersihinnya), bersihin kamar mandi, nyuci baju seminggu, plus nyetrika. Tapi sekarang nyetrika udah nggak seberapa, hanya baju kerja aku ama adik aja yang biasanya memang udah aku siapkan selama seminggu ke depan. Bapake udah pensiun, jadi nggak terlalu banyak baju yang perlu di setrika x)) Untuk kaos-kaos, sekarang udah di tempat setrikaan. Kenapa nggak dari dulu? Hidup di desa tuh malah susah kalo nyari jasa nyetrika. Bukan susah nyari orangnya, tapi susah nyari yang bisa nyetrika dengan benar. Selama setaun kemarin, sempat ganti dua kali jasa setrika rumahan. Kenapa nggak cocok? Soalnya baju yang disetrika tuh melonyoh semua, apalagi tiga adekku tuh baju-baju mereka di dominasi baju-baju sablonan. Alhasil baju mereka rusak semua, hahaha… udah diajarin tapi masih nggak mudeng juga. Yaudahlah daripada udah bayar tapi malah capek makan hati, lebih baik nyetrika sendiri x))

Malah ngomongin setrikaan x)) balik ngomonginin bacaan 2019. JANUARI, aku disibukkan dengan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) bagi abdi negara macam aku yang naik pangkatnya telat, hahaha… x)) Banyak sebab, langka profesi ini hingga mengakibatkan tidak adanya Tim Penilai, belum lagi proses yang lumayan panjang. Jadi, aku tuh bersama tiga teman lainnya yang beda sekolah sudah berjuang sejak 2017 buat nyusun DUPAK-nya. 2018 berjuang masukin DUPAK tapi ditolak terus karena khawatir berkas kita yang lumayan banyak (aku aja sekotak box kontainer yang paling besar, hahaha..) tercecer jika ditinggal di tempat. Barulah 2019 berkas kami diterima di awal tahun. April, berkas alhamdulillah sudah dinilai. Dan baru keluar PAK-nya bulan Agustus. Jadilah kami baru bisa naik pangkat paling cepat ikut periode yang 2020 besok. Pokoknya selama setahun kemarin, jangan tanya berapa kali kami berempat kudu bolak-balik Metro – Bandar Lampung untuk memperjuangkan nasib. Perjuangan panjang kan… x)) #NasibMahlukLangka

Di bulan Januari juga disibukkan dengan pengolahan buku baru yang bejibun. Buku kelas XII yang edisi revisi terbaru. Ribuan buku. Januari udah lelah. Oya, di awal tahun kemarin tuh ada berita di dunia blogger buku yang cukup menggemparkan. Berhubung aku kudet, jadi agak telat tahunya. Sebenarnya ada semacam sedih juga dengan apa yang menimpa dengan salah satu blogger buku sekaligus bookstagram kala itu. Aku nggak begitu kenal, hanya terlibat beberapa kali project bareng kalo blogtour. Tapi memang kalo dilihat sih ni orang nggak begitu punya banyak teman di kehidupan nyatanya. Orang yang terlalu aktif banget di dunia maya bukan berarti juga aktif di dunia nyata loh. Nah, ini yang aku tangkap dari perilakunya. Kenapa aku bilang sedih? Sedih karena tidak ada yang mendukungnya, termasuk teman-teman terdekatnya. Harusnya meskipun salah atau benar sikap seseorang, harus dirangkul tak perlu dihakimi secara massal. Minimal ditemani. Pasti depresi ngalamin kejadian kayak gitu. Kita mungkin juga nggak bakal sekuat itu kalo ngalaminnya. Dan sedihnya lagi, dari tanggapannya dia memang terlihat tidak sepenuhnya mengakui kesalahannya. Padahal sudah banyak korban. Ini sih yang salah darinya menurutku. Harusnya mending dia mundur dari dunia perbukuan tanpa melakukan pembenaran dengan menambah banyak alasan. Minta maaf dan selesai, itu saja harusnya. Dan terakhir, sedihnya tentunya kejadian ini mencoreng nama baik blogger buku dan bookstagram. Bahkan aku sempat diskusi di wa via japri dengan beberapa teman blogger buku lainnya bahas masalah ini. Menjadi pembelajaran bagi kita, tidak perlu ambisi berlebihan mendapatkan sesuatu di luar kemampuan kita. Itu aja sih menurutku. Misal gini, kita tahu bahwa jadwal hidup dunia nyata kita padat, ya jangan ngoyo mau ambil banyak blogtour dan jalan pintas copy paste tulisan orang. Kembali ke niatan awal kita punya blog buku: berbagi info tentang buku, bukan meraup buntelan sebanyak-banyaknya dari penulis maupun penerbit. Membaca untuk bahagia, bukan buat beban hidup.

FEBRUARI disibukkan dengan kegiatan sekolah: prepare acara ulang tahun sekolah selama seminggu acaranya yang artinya sibuknya bisa sebulan buat persiapan dekor, untungnya punya punya murid-murid unyu yang kreatif dan rela pulang petang, bahkan menginap di perpus x)) Di bulan Februari jugalah sibuk menggembleng murid untuk ikutan lomba mading tingkat provinsi dan berhasil membawa piala juara 2.

MARET dan APRIL tidak ada yang begitu istimewa. Ngurusin persiapan sekolah buat kelas XII. Dan hanya sibuk ngentri (kembali) ribuan buku paket edisi revisi terbaru. Kali ini khusus buat buku kelas X. Sebenarnya aku lebih suka jika bukunya datang lebih awal seperti sekarang ini, bukan pas masuk ajaran baru. Jadi berharap bisa ikut libur panjang seperti yang lainnya.

Tapi harapan libur panjang buyar. MEI, Buku udah beres sebelum kenaikan kelas. Justru yang bikin masalah adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tahun ini menggunakan sistem zonasi. Kenapa? Terjadi banyak drama (hampir di semua sekolah) yang mengakibatkan prosesnya diperpanjang sampai dua mingguan yang artinya bye bye libur… x)) Kebetulan dari tahun ke tahun, aku bagian cek berkas. Yang artinya mata harus jeli. Capek sudah pasti. Dari pagi sampai sore kudu stand by. Sebenarnya bukan tahun ini aja yang drama, tiap tahun juga ada drama tersendiri. Tapi belum bisa ngalahin drama PPDB tahun 2015, waktu itu sampai H-3 sebelum lebaran loh…. X))

Di bulan ini juga menjadi mentor perwakilan tiap sekolah untuk Kelas Menulis di DISPUSARDA selama enam bulan ke depan. Jika tahun 2018 ada Duta Baca untuk SMP, 2019 ada Kelas Menulis untuk SMA/SMK.

Oya, aku lupa antara JUNI – JULI, aku ada cerita tentang drama yang kualami di dunia blog buku. Seumur-umur, sejak 2008 nge-blog, baru ini loh dikomplain penulis karena hasil resensiku katanya terlalu pedas. Aku balik mikir, selama ini nulis postingan review buku lebih pedas dari ini nggak pernah komplain penulisnya. Bahkan para penulis yang udah punya nama besar, woles aja mereka. Lucunya, malah ada yang jadi akrab karena terlibat project bareng. Misal, Erisca Febriani yang dulu awal muncul dengan fenomen #DearNathan-nya. Aku nggak suka buku tipe ini. Menye-menye banget istilahnya. Tapi kan aku nggak suka bukunya, bukan orangnya. Akhirnya pernah ketemu langsung pas 2017. Waktu itu Bukune lagi ada semacam road show keliling ke beberapa kota gitu. Pas di Lampung, salah satunya milih di Metro. Dan kebagian rejeki, mereka nawarin project ini ke aku. Siapa yang nggak mau. Dapet ilmu workshop menulis gratis kayak gini. Apalagi murid-murid pada antusias. Kita ngobrol banyak sebelum acara dimulai. Anaknya humble banget. Nggak hanya ngomongin buku, tapi juga perpustakaan. Aku masih inget kata-kata dia pas bilang perpus sekolah dia dulu nggak kayak perpus tempat aku kerja yang menyenangkan ini. Hadudu..jadi GR x)) Seiring waktu, tulisan Erisca makin matang. Terlihat perbedaannya di novel-novelnya yang sekarang. Salah satunya adalah Serendipity yang menurutku jauh lebih baik dibandingkan Dear Nathan.

Begitu juga dengan Boy Chandra. Di awal kemunculannya, aku pernah nulis review pedas tentang novel perdanya, Origami Hati. Awal ahun 2016, tiba-tiba dia main ke perpustakaan sekolah. Waktu itu bareng Galih Aditya, alumni di sekolah tempat aku kerja yang memang akrab ama Boy dari sebelum terkenal. Mana si Galih pas ngenalin aku ke Boy bilang ini loh yang review buku lo yang ditunjukkinnya di blog. Ihhh…malu banget rasanya, hahaha… x)) Trus, pas 2019 kemarin, pas DISPUSARDA Kota Metro mau ngadain Talkshow Menulis, aku rekomendasiin buat ngundang Boy Chandra. Diantara banyak nama penulis yang diajukan (Nggak hanya dari aku aja, banyak para senior literasi di Metro) justru pendapatku yang di acc. Pak Kadis memang gitu. Apa-apa kalo aku yang usul, Pak Kadis mah yess aja. Padahal aku bukan pegawai di sana loh x)) Dan karena aku dianggap lebih paham dunia kepenulisan (padahal aku aja belum punya buku), aku yang dimandatkan oleh DISPUSARDA menjadi LO alias yang akan mendampingi Boy Chandra di manapun berada kelak selama di Metro. Sama seperti Erisca, Boy juga enak diajak ngobrol. Nggak hanya bahas buku, kaget juga aku pas dia bahas perpustakaan. Enak ngobrolnya, kayak ama teman sendiri x)) Lanjut ceritanya nanti yang September ya x))

Balik ke drama blog buku. Itu adalah dua contoh yang bukunya dulu aku nggak suka tapi malah berteman dengan mereka pada akhirnya. Tidak ada masalah. Nah, yang bikin masalah ini adalah baru kali ini ngalamin penulis yang agak aneh menurutku. Dari awal emang udah keliatan rewel. Salah aku juga sih dulu nggak teliti pas ambil job kali ini. Jadi, dia minta buat di promosiin bukunya nggak hanya di blog, tapi juga medos. Aku udah bilang di awal kalo aku nggak ada IG khusus buku, palingan nanti aku posting di IG perpus tempat aku kerja seperti buku-buku lainnya yang aku dapatkan selama ini. Pas di post, komennya lucu banget. Biasanya kalo penulis bukunya di posting, minimal ngasih love atau nulis komentar makasih dsb, ini malah komennya ‘kok bisa dapet buku ini’. Piye thooo… x))

Pas aku posting reviewnya, dia minta reviewnya diubah. Lha, seumur-umur baru kali ini ada yang request kayak gini. Aku nggak mau. Di juga kekeh nyuruh ubah. Ampe panjang banget percakapan kita di wa. Aku sebenarnya males ngeladenin. Ngabisin waktu dan tenaga. Aku ampe konsultasi via wa ke beberapa teman blogger buku lainnya. Aku nyuruh mereka baca postinganku apa ada yang kasar dengan postinganku. Mereka bilang tulisanku biasa aja. Ini nggak satu orang loh, ada beberapa biar objektif. Dan memang menurutku nggak ada yang kasar. Kritik yang aku lontarkan pun juga aku kasih solusinya untuk hal-hal yang ganjil di buku itu. Jadi nggak hanya sekedar kritik aja. Karena dia ngotot terus, dan menganggap kalo blogger buku itu kayak marketing yang kayak jualan buku artinya harus nilai baik sebuah buku (whaattt?? Dia bilang blogger buku = marketing buku, fix sakit nih orang, hahaha…) akhirnya solusi dari aku adalah reviewnya aku apus aja. Dia masih belum terima. Karena capek ngadepin dia, akan aku hapus postingan reviewnya dan aku kembalikan bukunya. Dia masih ngotot dengan kalimat makin lama bikin capek bacanya. Pokoknya dia melakukan pembenaran melulu. Aku cek instagramnya memang orang ini aneh. Seperti aku bilang, salah di aku juga dari awal nggak teliti. Waktu itu hanya cek penerbitnya yang ternyata penerbit ini tuh selain buku terbitannya (secara mayor) juga ada lini terbitan indie. Nah, ternyata penulis ini yang secara indie. Pantes aja buku kacrut kayak gitu kok lolos, hahaha… x)) ini bukan berarti buku indie tuh jelek ya. Aku juga sering baca buku terbitan indie, dan bagus-bagus kok. Ini pas apes aja kali yaaa… x))

Setelah lumayan memakan waktu ampe beberapa minggu gitu, akhirnya dia mau kalo aku hapus reviewnya dan kirim balik bukunya. Epiknya lagi, dia minta buku itu dikirim pake sampul plastik kayak buku baru. Untung aja buku itu belum aku stempel dan tempel barcode untuk koleksi perpus sekolah. Aku iyain aja deh meski kudu nyari plastik, hahaha… pas ngirim juga drama loh, aku sore-sore pulang sekolah, ujan deres pula, untung bukunya nggak kebasahan di dalam tas. Biarlah orangnya aja yang keujanan. Nasibbbb… x))

Aku sebenarnya nggak sakit hati ama ni orang. Hanya ngelus dada, kok ada ya orang kayak gini. Benar-benar jadi pengalaman berkesan selama menjadi blogger buku sejak sepuluh tahun ya baru ini ngalamin. Selama itu, dia sama sekali nggak ngucapin terima kasih, bahkan sampai bukunya aku balikin itu. Ehhhh… pas sekitar sebulan kemudian, nggak ada angin nggak ada hujan dia minta maaf. Terus mau ubah isi bukunya (yang tempo hari menurutku ada beberapa yang gak pas). Aku disuruh ngereview (lagi) bukunya, nggak pake waktu kapan aja aku bisa, dan tulis apa aja yang aku mau. Ogaaaaahhhh…. gemblung apa aku kalo masih ngeladenin dia yang kataku aneh itu… hahaha… X))

Semenjak kejadian itu, aku off dulu buat nerima tawaran kerjasama buku. Selain itu, bulan berikutnya sampai akhir tahun, aku sibuk berat di dunia nyata. AGUSTUS awal, aku ikut pelatihan perpustakaan. Lanjut minggu kedua, aku cuti buat nonton WESTLIFE. Ini beneran nggak ada planning, dadakan gitu. Nggakpapa deh abis itu nggembel, tapi nggak nyesel, kapan lagi ada kesempatan bisa ketemu babang-babang Westlife ini x))

Minggu ketiga, persiapan 17-an di sekolah, biasalah tim dekor udah kayak mau hajatan meriah banget persiapannya x)) minggu keempat, aku ambil bagian di acara SLIMS 2019. Kebetulan Lampung sebagai tuan rumahnya, dan aku tidak hanya sebagai sekretaris, tapi juga sebagai salah satu pembicaranya. Deg-degan?!? Sudah pasti, apalagi peserta yang berjumlah 181 orang itu berasal dar berbagai provinisi. Paling jauh dari Kalimantan. Alhamdulillah acara sukses dan berjalan lancar.

SEPTEMBER. Mengadakan Pelatihan Jurnalistik, kali ini dibantu oleh mahasiswa yang sedang PPL di sekolah. Pekan kedua, aku terpiih satu dari sembilan pustakawan mewakili Lampung untuk mengikuti bimtek Assesor Perpustakaan di Palembang selama sepekan. Capek? Sudah pasti. Sebenarnya seleksi lumayan panjang. Seleksi berkas beberapa kali, sejak April kayaknya. Agak lupa soalnya aku nggak mikir bakal lolos. Lainnya udah pada senior-senior x))

Masih di bulan yang sama, tepatnya akhir bulan adalah event besar yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya: Hari Kunjung Perpustakaan. Untuk tahun ini, selain bertanggung jawab akan Lapak Baca perpustakaan sekolah sendiri (Alhamdulillah juara 2 untuk kategori tematik inklusi), juga menjadi LO Boy Chandra dari datang sampai pulang. Ditambah lagi aku menjadi salah satu juri di event tersebut untuk Lomba Menulis Artikel bagi Guru se-Kota Metro.

Masih belum cukup, kok ya kebetulang banget di pekan yang sama, adek mau pindahan rumah. Untungnya orang-orang rumah ngerti ama kesibukanku ini. Jadi, di rumah sibuk masak-masak buat syukuran pindahan rumah adekku, aku malah nggak di rumah karena selain ngurusin lapak baca juga wara-wiri jadi LO-nya Boy Chandra. Untunglah aku nggak jatuh sakit, cuma tepar aja, hahaha… x))

OKTOBER, pembuatan POJOK BACA di delapan titik di lingkungan sekolah. Selain itu, di bulan ini adek menikah yang artinya sebagai anak pertama dan di rumah sudah nggak ada mama, yang artinya akan banyak waktu, tenaga, dan pikiran yang terkuras untuk menyiapkannya. Alhamdulillah sudah terlaksana. Sisanya tinggal beberes rumah yang udah kayak kapal pecah, hahaha… x))

NOVEMBER sibuk bolak-balik ngurusin nasib anjab pustakawan yang dari awal tahun nggak kunjung jelas. Dan sampai sekarang belum ada titik jelas. #nasib Bulan ini juga diklat Eskul Mading.

DESEMBER juga nggak kerasa. Dua pekan sungguh melelahkan ada penilaian sekolah untuk semua SMA di seluruh Lampung. Salah satu poin yang dinilai adalah literasi. Untung sudah membuat pojok baca di bulan Oktober, jadi nggak ngoyo-ngoyo banget. Lelahnya hanya harus cari-cari segala hal berkas dan dokumentasi semua kegiatan. Salah satu manfaat mengarsipkan segala kegiatan yang selama ini masih aku lakukan di facebook, kalo di instagram kan gak mungkin, nyampah banget kesannya kalo apa-apa di posting x))

Selama 2020 ini, sama halnya seperti tahun 2019, aku nggak ada target apa-apa. Karena nggak ada target apa-apa aja, hidupku udah terkuras x))

Berikut daftar bacaan sepanjang 2019 yang meluncur bebas 😂😂 

JANUARI

  1. Krakatoa https://luckty.wordpress.com/2019/01/05/review-krakatoa/
  2. Meyakini Menghargai https://luckty.wordpress.com/2019/01/09/review-meyakini-menghargai/
  3. Merayakan Keberagaman https://luckty.wordpress.com/2019/01/11/review-merayakan-keberagaman/
  4. Seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas https://luckty.wordpress.com/2019/01/13/review-seperti-dendam-rindu-harus-dibayar-tuntas/
  5. Corat-coret di Toilet https://luckty.wordpress.com/2019/01/17/review-corat-coret-di-toilet/
  6. Orang-orang Tanah https://luckty.wordpress.com/2019/01/20/review-orang-orang-tanah/
  7. Misteri Bukit Berkabut https://luckty.wordpress.com/2019/01/21/review-misteri-bukit-berkabut-giveaway/
  8. Kelly on the Move https://luckty.wordpress.com/2019/01/25/review-kelly-on-the-move/
  9. Do it With Passion https://luckty.wordpress.com/2019/01/28/review-do-it-with-passion/

FEBRUARI

  1. Ve https://luckty.wordpress.com/2019/02/01/blogtour-review-ve-giveaway/
  2. Ednastoria: Lontong Sayur dalam Lembaran Fashion https://luckty.wordpress.com/2019/02/05/review-ednastoria-lontong-sayur-dalam-lembaran-fashion/
  3. J’Adore: Jakarta Prancis via French Kiss https://luckty.wordpress.com/2019/02/07/review-j-adore-jakarta-paris-via-french-kiss/
  4. Bohemia Pengantin: Gypsy dan Penipu Cinta https://luckty.wordpress.com/2019/02/13/review-bohemia-pengantin-gypsy-dan-penipu-cinta/
  5. Monsoon: Apa Maksud Setuang Air Teh https://luckty.wordpress.com/2019/02/16/review-monsoon-apa-maksud-setuang-air-teh/
  6. Carmine https://luckty.wordpress.com/2019/02/17/blogtour-review-carmine-giveaway/
  7. Jurnal Jo https://luckty.wordpress.com/2019/02/19/review-jurnal-jo/
  8. Jurnal Jo 2: Online https://luckty.wordpress.com/2019/02/21/review-jurnal-jo-2-online/
  9. Jurnal Jo 3: Episode Cinta https://luckty.wordpress.com/2019/02/22/review-jurnal-jo-3-episode-cinta/
  10. A Librarian’s Diary https://luckty.wordpress.com/2019/02/26/review-a-librarians-diary/
  11. Bintang Jatuh https://luckty.wordpress.com/2019/02/28/review-bintang-jatuh/

MARET

  1. Kemarau https://luckty.wordpress.com/2019/03/13/review-kemarau/
  2. Goodbye, Things https://luckty.wordpress.com/2019/03/15/review-goodbye-things/
  3. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat https://luckty.wordpress.com/2019/03/18/review-sebuah-seni-untuk-bersikap-bodo-amat/
  4. Jodoh https://luckty.wordpress.com/2019/03/21/review-jodoh/
  5. Yang Bertahan dan Binasa Perlahan https://luckty.wordpress.com/2019/03/23/review-yang-bertahan-dan-binasa-perlahan/
  6. Mata di Tanah Melus https://luckty.wordpress.com/2019/03/25/review-mata-di-tanah-melus/

APRIL

  1. Bandar Bola Cuy! https://luckty.wordpress.com/2019/04/01/review-bandar-bola-cuy/
  2. Rumah Tumbuh https://luckty.wordpress.com/2019/04/03/review-rumah-tumbuh/
  3. 86 https://luckty.wordpress.com/2019/04/04/review-86/
  4. Kintaholic https://luckty.wordpress.com/2019/04/15/review-kintaholic/
  5. Kotak Mimpi https://luckty.wordpress.com/2019/04/15/review-kotak-mimpi/
  6. com https://luckty.wordpress.com/2019/04/15/review-soulmate-com/
  7. Katarsis https://luckty.wordpress.com/2019/04/16/review-katarsis/
  8. Serendipity https://luckty.wordpress.com/2019/04/23/review-serendipity/
  9. Camino Island https://luckty.wordpress.com/2019/04/23/review-camino-island/
  10. Represi https://luckty.wordpress.com/2019/04/23/review-represi/
  11. Cantik itu Luka https://luckty.wordpress.com/2019/04/23/review-cantik-itu-luka/
  12. Smurf Tales Bind Up https://luckty.wordpress.com/2019/04/25/review-smurf-tales-bind-up/
  13. Kocok! Uncut the Stories https://luckty.wordpress.com/2019/04/29/review-kocok-uncut-the-untold-stories-of-arisan-ladies-and-socialities/

MEI

  1. Coping with Depression https://luckty.wordpress.com/2019/05/12/review-coping-with-depression/
  2. The One Skill https://luckty.wordpress.com/2019/05/12/reviw-the-one-skill/
  3. Saring Sebelum Sharing https://luckty.wordpress.com/2019/05/14/review-saring-sebelum-sharing/
  4. Its Who You Know https://luckty.wordpress.com/2019/05/15/review-its-who-you-know/
  5. Lead the Innovation Game https://luckty.wordpress.com/2019/05/17/review-lead-the-innovation-game/
  6. Tentang Dia, Dini & Mereka https://luckty.wordpress.com/2019/05/23/review-tentang-dini-dia-mereka/
  7. Bangku itu Kosong Dua https://luckty.wordpress.com/2019/05/23/review-bangku-itu-kosong-dua/
  8. Konmari Mengubah Hidupku https://luckty.wordpress.com/2019/05/29/review-konmari-mengubah-hidupku/

JUNI

  1. Muda Berdaya Berkarya Raya https://luckty.wordpress.com/2019/06/19/review-muda-berdaya-berkarya-raya/

JULI

  1. Khadijah https://luckty.wordpress.com/2019/07/01/blogtour-review-khadijah-first-love-never-dies-giveaway/
  2. Besali https://luckty.wordpress.com/2019/07/08/blogtour-review-besali-giveaway/
  3. Satria November https://luckty.wordpress.com/2019/07/12/review-satria-november/
  4. Media Darling Jokowi https://luckty.wordpress.com/2019/07/12/review-satria-november/
  5. Bila Esok Ayah Tiada https://luckty.wordpress.com/2019/07/18/review-bila-esok-ayah-tiada/
  6. Dilarang Mengeluh https://luckty.wordpress.com/2019/07/22/review-dilarang-mengeluh/

AGUSTUS

  1. The Power of Action https://luckty.wordpress.com/2019/08/09/review-the-power-of-action/
  2. Seni Hidup Minimalis https://luckty.wordpress.com/2019/08/15/review-seni-hidup-minimalis/
  3. 13 Reasons Why https://luckty.wordpress.com/2019/08/28/13-reasons-why/

SEPTEMBER

  1. My Brave Action https://luckty.wordpress.com/2019/09/05/review-my-brave-action/
  2. Alcatraz vs the Evil Librarians https://luckty.wordpress.com/2019/09/18/review-alcatraz-vs-the-evil-librarians/
  3. Alcatraz vs the Evil Librarians: The Scrivener’s Bones https://luckty.wordpress.com/2019/09/29/review-alcatraz-vs-the-evil-librarians-the-scriveners-bones/

OKTOBER

  1. Alcatraz vs the Evil Librarians: The Knights of Crystallia https://luckty.wordpress.com/2019/10/01/review-alcatraz-vs-the-evil-librarians-the-knights-of-crystallia/
  2. Alcatraz vs the Evil Librarians: The Shattered Lens https://luckty.wordpress.com/2019/10/02/review-alcatraz-vs-the-evil-librarians-the-knights-of-crystallia-2/
  3. Alcatraz vs the Evil Librarians: The Dark Talenthttps://luckty.wordpress.com/2019/10/03/review-alcatraz-vs-the-evil-librarians-the-dark-talent/
  4. Jadilah yang Terbalik https://luckty.wordpress.com/2019/10/15/review-jadilah-yang-terbalik/
  5. Progresnya Berapa Persen https://luckty.wordpress.com/2019/10/17/review-progresnya-berapa-persen/
  6. Mencari Simetri https://luckty.wordpress.com/2019/10/23/review-mencari-simetri/
  7. Dua Jejak https://luckty.wordpress.com/2019/10/31/review-dua-jejak/

NOVEMBER

  1. Brand Genius https://luckty.wordpress.com/2019/11/09/review-brand-genius/
  2. 6 Things U Don’t Have Enough https://luckty.wordpress.com/2019/11/13/review-6-things-u-dont-have-enough/
  3. Walau Pensiunan, Tapi Tetap Gajian https://luckty.wordpress.com/2019/11/20/review-walaupun-pensiunan-tapi-tetap-gajian/
  4. Jatuh Bangun Pengusaha Sukses Dunia https://luckty.wordpress.com/2019/11/25/review-jatuh-bangun-pengusaha-sukses-dunia/
  5. Kerja Cerdas, Dong! 3 https://luckty.wordpress.com/2019/11/29/review-kerja-cerdas-dong-3/

DESEMBER

  1. 5 Yang Dilarang https://luckty.wordpress.com/2019/12/12/review-5-yang-dilarang/
  2. Eat Right in A Modern https://luckty.wordpress.com/2019/12/20/review-eat-right-in-a-modern/
  3. Love, Lust, Lost https://luckty.wordpress.com/2019/12/25/review-love-lust-lost/
  4. Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya https://luckty.wordpress.com/2019/12/25/review-cinta-tak-ada-mati-dan-cerita-cerita-lainnya/
  5. Mengembangkan Ruang Baca https://luckty.wordpress.com/2019/12/26/review-mengembangkan-ruang-baca/
  6. Amy & Roger Epic Detour https://luckty.wordpress.com/2019/12/27/review-amy-rogers-epic-detour/
  7. Kota Pelangi https://luckty.wordpress.com/2019/12/29/review-kotak-pelangi/
  8. Sejarah Perempuan Indonesia: Pergerakan & Pencapaian https://luckty.wordpress.com/2019/12/31/review-sejarah-perempuan-indonesia-gerakan-pencapaian/

6 thoughts on “Daftar Bacaan 2019”

  1. Penasaran itu penulisnya siapa? Hehehe.

    80 judul buku yang dibaca setahun masih kategori banyak Mbak Lucty. Saya aja hanya berhasil baca 10 judul buku saja.

Leave a comment