resensi

REVIEW Crying Winter

“Orang yang tidak mampu harus bisa menggunakan tenaga dan otak yang dilandasi keimanan untuk bekerja semaksimal, jika tidak, kalian akan dikalahkanoleh orang-oranng kaya dengan uang mereka. Zaman kalian dewasa nanti, uang akan mengalahkan segalanya, semua bisa dibeli dengan uang, termasuk negara, bahkan harga diri, moral.” (hlm. 12)

Dimas dan Damar yang merupakan saudara kembar terlahir dari keluarga petani miskin di perbukitan batu kapur Gunung Kidul untuk mencapai harapan orangtuanya. Demi kelanjutan pendidikan kedua anaknya, ibu mereka yang sudah menjadi seingle parent sejak suaminya meninggal karena kecelakaan saat menjadi buruh bangunan terpaksa merantau ke Malaysia lalu Arab Saudi. Seperti kebanyakan tetangga pada umumnya di daerah Gunung Kidul. Keduanya masih berusia enam tahun kala itu.

Bertahun-tahun sampai Dimas dan Damar berhasil menempuh pendidikan tingkat atas. Dimas yang sebagai anak sulung harus rela mengalah, karena tidak mungkin ibunya membiayai keduanya secara bersamaan. Hingga pada tahun kedua Damar kuliah, ibunya pulang. Damar berhasil menjadi mahasiswa teladan jurusan Jurnalistik. Dengan IQ yang cukup tinggi, ia menghasilkan prestasi yang sangat memungkinkan untuk memajukan karirnya.

Sedang Dimas harus menghentikan kuliahnya karena biaya, walau sebenarnya ia mempunyai IQ lebih tinggi dibanding adiknya. Ia harus berusaha meraih cita-cita dengan cara lain di luar pendidikan formal. Bekerja serabutan yang membuahkan hasil sementara, karena ibunya telah kembali. Tidak mungkin lagi ia menambah beban ibunya yang sudah berusia setengah baya.

Damar juga adalah mahasiswa yang cerdas meskipun sebenarnya tidak sejenius kakaknya, ia mengambil fakultas sastra dan jurnalistik. Bagi Damar, salah satu jalan menyebarkan dakwah dan belajar kehidupan adalah dengan menulis. Karya-karya Damar berhasil menembus media surat kabar dan majalah sehingga dengan mudah Damar mendapatkan pekerjaan di salah satu redaksi di Yogyakarta. Ia terpaksa menyeret kakaknya untuk memaksakan diri menjadi jurnalis daripada menganggur atau bekerja di sawah. Sayang sekali, Dimas dengan IQ yang tinggi harus puas dengan pekerjaannya bertani atau buruh di rumah dan menjadi wartawan lepas.

Sesuatu yang tak pernah dibayangkan, menjadi seorang wartawan sempat membuat Dimas ragu akan kemampuannya. Namun, modal kegigihan dan belajar yang terus menerus akhirnya bisa merubah nasibnya. Dimas bahkan sering mendapat tugas liputan ke luar negeri. Hingga tercetus ide untukmendapatkan hasil lebih baik dengan tetap menjadi jurnalis. Dimas nekat masuk ke sebuah perusahaan jasa penyalur tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dengan tujuan Korea. Pun dengan bantuan biaya Damar. Hal itu pun disetujui pemimpin redaksinya demi mendapatkan peluang berita terbaik dan aktual dari luar negeri.

Di mana pun, otak Dimas ternyata menjadi penolong baginya. Dia tetap menulis untuk redaksi korannya di Indonesia, justru setelah terbang ke Korea, kesempatan mendapatkan berita semakin memperbaiki nama Indonesia. Meskipun ada beberapa kasus TKI yang memang terkadang bernasib kurang baik dan memprihatinkan.

Setelah dua tahun bekerja di Korea, Dimas akhirnya dilirik salah satu bos perusahaannya. Dan kehidupannya pun mulai berubah, tak pernah dia bayangkan sebelumnya….

“Berjanjilah untuk bekerja denganku dengan loyalitas dan dedikasimu, jangan ragu lagi untuk melangkah. Aku ingin sekali kamu menjadi orang yang bisa kupercaya. Sangat bisa dipercaya.” (hlm. 81)

Keterangan Buku:

Judul                : Crying Winter

Penulis              : Mell Shaliha

Editor               : Arini Hidajati

Tata sampul      : Ferdika

Tata isi             : S. Lestari

Pracetak           : Antini, Dwi, Yanto

Penerbit            : Diva Press

Terbit               : Oktober 2012

Tebal                : 334 hlm.

ISBN               : 978-602-7640-49-8

2013 Indonesian Romance Reading Challenge

https://luckty.wordpress.com/2013/01/04/2013-indonesian-romance-reading-challenge/#comment-959

http://lustandcoffee.wordpress.com/2013-indonesian-romance-reading-challenge/

New Authors Reading Challenge 2013

http://renslittlecorner.blogspot.com/2013/01/new-authors-reading-challenge-2013.html

https://luckty.wordpress.com/2013/02/12/new-authors/

24 thoughts on “REVIEW Crying Winter”

  1. “Orang yang tidak mampu harus bisa menggunakan tenaga dan otak yang dilandasi keimanan untuk bekerja semaksimal, jika tidak, kalian akan dikalahkanoleh orang-oranng kaya dengan uang mereka. Zaman kalian dewasa nanti, uang akan mengalahkan segalanya, semua bisa dibeli dengan uang, termasuk negara, bahkan harga diri, moral.” (hlm. 12)

    nauzubilah sanget sama kalimat terakhir quotes diatas,menurut saya kita harus bisa ‘membeli’ uang bukannya ‘dibeli’ uang.sebenernya kinerja otak kita lebih berharga dari pada uang, saya kurang paham dengan pendapat orang orang yang mengatakan bahwa ‘uang’ adalah segala galanya,dengan mereka berfikir seperti itu,otak mereka akan me-mainset cara berfikirnya akan seperti itu selamanya.

  2. Luar biasa Dimas yang biasa saja, menjadi Luar biasa karena kegigihan, dan tekatnya..

    sangat suka sosok dimas 🙂 Kerja di Korea dianya. Keren. 🙂

    “Berjanjilah untuk bekerja denganku dengan loyalitas dan dedikasimu, jangan ragu lagi untuk melangkah. Aku ingin sekali kamu menjadi orang yang bisa kupercaya. Sangat bisa dipercaya.” (hlm. 81)

    Reviewnya Ciamik 🙂

  3. duh penasaran sama cerita dan kisah dimas selanjutnyaa,walau nggak ada quotes nya nggak ngebuat buku ini jadi flat aja karena setelah membaca review ini aku jadi penasaran sama kelanjutan ceritanyaa 🙂 covernya *uhuk* banget 😀

    Comment aku yang ke 22 error juga tuh mbak,jadi dimaklumi kalo munculnya cuma sepotong gitu /.\

    Terus mereview dengan baik untuk mbak luckty (^^)9 semangat ’45 hehe ikutan #GiveawayPustakawin Hope me luck 🙂 ini review ke => *23

  4. Wah ini mungkin akan jadi novel favorit saya seandainya sudah membacanya hehehe. Kadang membaca cerita-cerita inspiratif dari orang lain seperti menyulut semangat dalam diri ini. Dan.. oh iya kutipan yang paling awal sepertinya benar sekali. Saat ini dengan uang, orang bisa dengan mudah mengakses apapun ya.

  5. Novelnya menarik.
    karakter yang juga menginspirasi.
    Quotes pertama memang benar di zaman sekarang ini.
    dengan begitu kita harus berusaha agar menjadi yang terbaik tidak peduli kaya ataupun miskin.

  6. Wah kisah perjuangan sekali!
    Seorang kk yang rela berkorban demi adiknya. Keluarga kecil yang penuh kehangatan dan pengertian. Hmm contoh relasi kakak beradik yang patut dijadikan tauladan. Sukses itu memang banyak jalannya 😀 seperti yang dilalui Dimas dan Damar.

  7. Keren…
    Tokoh-tokohnya menginspirasi saya…
    Walaupun lahir dari keluarga yang tidak mampu, kita harus bisa mengubah hidup. Hari esok lebih baik, dari hari ini… 😉
    Ayo taklukkan dunia…!!!

Leave a comment