resensi

REVIEW The Truth About Forever

“Lo tahu nggak jatuh cinta itu apa? Artinya lo jatuh ke dalam cinta tanpa disengaja. Jadi, walaupun lo nggak mau jatuh, lo bakalan tetep jatuh.” (hlm. 88)

Yogas. Merasa dirinya tak berguna. Hidupnya tidak lama lagi. Bukannya memanfaatkan sisa hidupnya dengan hal-hal yang baik, dia malah ingin membalas apa yang telah diperbuat seseorang yang mengakibatkannya berumur pendek. Yogas sudah tidak peduli apa pun. Dia melakukan segala cara, bahkan sampai nekat pergi ke Yogyakarta demi menuntaskan dendamnya itu.

Sedangkan Kana adalah mahasiswa di salah satu fakultas UGM. Selain itu, kesehariannya adalah menulis sebuah cerita yang kelak bakal terwujud menjadi sebuah novel. Kana yatim piatu. Dia tinggal bersama budenya yang memiliki kos-kosan yang hampir ‘tutup’.

Seberapa berharga sih satu detik itu?

Sebentar saja dia langsung berlalu.

Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.

Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis. Kau ingat selama ini jarang beramal. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu.

Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi.

Takdir yang digariskan oleh Tuhan tidak pernah ada yang tahu. Tidak pernah ada yang menduga. Begitupula dengan nasib Yogas maupun Kana. Yogas yang putus asa dan tidak tidak memiliki cita-cita dalam hidupnya bertemu dengan Kana, seorang cewek yang pantang menyerah meski terkadang keras kepala.

“Cowok misterius, tuh, justru lebih menarik.” (hlm. 20)

Kana bukanlah cewek baik seperti yang ada di sinetron-sinetron yang tegar menemani kekasihnya yang sakit sampai akhir hayatnya. Seperti kebanyakan orang, Kana juga merasakan ketakutan yang luar biasa saat mengetahui bahwa Yogas mengidap suatu penyakit. Kana tak yakin harus berbuat sesuatu dengan dirinya yang sekarang ini.

Tema yang diangkat sebenarnya sederhana. Tidak terlalu rumit, karena cerita hanya dominan ditujukan kepada sisi Kana dan sisi Yogas. Khas, Orizuka. Sederhana tapi memikat. Endingnya tak tertebak.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini adalah bahwa dalam hidup jangan pernah putus asa. Meski maut sudah di depan mata. Lakukan apa yang masih bisa kita lakukan.

“Punya penyakit bukan berarti kamu nggak bisa bahagia. Kalo nggak ada yang nemenin kau, aku yang bakal nemenin.” (hlm. 124)

Kamu memang sakit, tetapi bukan berarti kamu istimewa. (hlm. 144)

Lumayan lama nyidam ama buku ini. Masuk Whisful Wednesday edisi buku-buku Orizuka. Beruntungnya dapet buntelan ini dari penerbitnya langsung. Sampai sekarang masih takjub ama Orizuka. Produktif banget ya nulis novel. Setahun bisa menelurkan beberapa buku! (´⌣`ʃƪ)

“Kalau kamu pulang, ada seseorang yang nunggu kamu.” (hlm. 249)

Keterangan Buku:

Judul                : The Truth About Forever

Penulis              : Orizuka

Editor               : Gita Romadhona

Proofreader      : Valiant Budi Yogi dan Mita Supardi

Penata letak      : Wahyu Suwarni

Desainer sampul: Dwi Anissa Anindhika

Penerbit            : GagasMedia

Terbit               : 2013 (Cetakan Kedua)

Tebal                : 304 hlm.

ISBN               : 979-780-624-3

2013 Indonesian Romance Reading Challenge

https://luckty.wordpress.com/2013/01/04/2013-indonesian-romance-reading-challenge/#comment-959

http://lustandcoffee.wordpress.com/2013-indonesian-romance-reading-challenge/

51 thoughts on “REVIEW The Truth About Forever”

  1. Memang novel karya kak Orizuka itu punya feel sendiri ketika si pembaca membaca bukunya 🙂 dan denger dari temen” buku ini bagus banget apalagi kalo mau baca buku yang bisa bikin mata merah karena nangis, dan itu buat aku penasaran ._. lagi-lagi penasaran /.\

    Review yang disajikan mbak luckty ini ringan dan dapat mengurangi rasa penasaran ku walau hanya sedikit yah dicatat s.e.d.i.k.i.t u,u *memangharusbacabukunya* dan rasa penasaran itu masih ada sampai sekarang. Pertama kali liat buku ini tertarik sama judulnya dan cover bukunya yang manis 🙂

    Good job!! deh buat mbak luckty yang berhasil menyajikan point-point menarik dari buku yang berkisah manis dan bisa buat si pembaca menangis 😀

    Terus mereview dengan baik untuk mbak luckty (^^)9 semangat ’45 hehe ikutan #GiveawayPustakawin Hope me luck 🙂 ini review ke => *3

  2. tanya dong, pengen beli ni novvel cuman keunggulannya dari novel orizuka yang lain apa ya mbak? hehe

    1. Aslinya Yogas ini gak semangat hidup loh, tapi semenjak bertemu Kana, pandangannya berubah dalam memandang hidup… :’)

  3. Pesan yang dituangkan bukunya Amazing banget 🙂 🙂 🙂

    Pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini adalah bahwa dalam hidup jangan pernah putus asa. Meski maut sudah di depan mata. Lakukan apa yang masih bisa kita lakukan.

    Reviewnya Keren mbak 🙂 🙂

  4. Mau buku ini, biar bisa ikutan Orizuka’s Book RC nya Mbak Luckty. Sayangnya aku belum pernah baca buku Orizuka satu pun *pukpuk*.

    Dulu aku kan nggak pernah suka K-POP gitu ya, yaa… jenis boyband-girlband gitu lah, soalnya fanfiction nya suka berlebihan apalagi kalau dipasangin sama si penulisnya sendiri, tapi pas baca fanfic Orizuka di koreanupdates.com kok bisa ya? Orizuka bisa bikin jatuh cinta, jatuh ke dalam karyanya tanpa disengaja. Padahal nggak mau jatuh, tapi tetep aja cinta ❤❤❤

  5. Benar mbak. Aku juga takjub sama penulis satu ini. selain produktif, setiap karyanya terasa sederhana, nggak muluk-muluk tapi makna, cara bercerita, endingnya, bahkan karakternya nggak pernah mengecewakan. Dia salah satu penulis jempol. 😀

  6. Uaaa suka banget sama novel ini! Sama nih, kak, aku juga dulu ngidam banget baca buku ini, dan waktu itu lagi langka2nya pula (belum cetul). Aku sampe rela beli online sepaket sama novel2 lain yang nggak kukenal. Eh, rupanya dicetak ulang pula, terus aku menang GA jadi dapet versi cover barunya gratis. Akhirnya, yang cover lama aku kasih temen. Hahaha.

    Ini salah satu novel kak Ori yang kece abis! Bukan cuma romance menye-menye, tapi inspiratif juga (dan tearjerker, for me!). Dan review kakak bikin aku nostalgia dan pengen nangis lagi :””

    Nice review, kak! Keep posting, ya :3

  7. Aq belum baca bukunya Orizuka yang ini, huhuhu… 😥
    Baca review-nya Luckty sih kayaknya seperti biasa bukunya selalu menggalaukan jiwa yah. Aaaaah….jd pengen beli bukunya :p

  8. baca review, ditambah komentar2 di atas bikin saya jadi penasaran pake banget, serius!!

    reviewnya emang cuma sedikit sih (yaelah,namanya juga review), tapi cukup bikin mupeng pengen baca novelnya. udah sering lihat ni novel nampang dan jd wish list.

    mau banget bukunyaaa.. ada yg mau ngasih gratis g ya? haha *ditimpukin rame2*

  9. Kak Orizuka itu kalo bikin novel yg ringan2, cocok buat remaja ^^ temanya sederhana tapi nyentuh banget :’)
    review nya dikit ya mbak hehehe

  10. Novel kak Orizuka memang keren & hebat. novel ini salah satunya. Cerita yang umum tetapi menjadi luar biasa. mengharukan dan terdapat banyak pesan yang bisa kita ambil dari novel ini.

  11. Baca review-review kamu, bikin aku jadi mikir, seharusnya dari dulu blog ini jadi salah satu tujuanku ketika blogwalking…

    Terlepas dari hal itu, karya Orizuka emang T-O-P, kebetulan aku belum punya yang ini. Coba aja kalo deket, pasti aku udah sering banget main ketempatmu, Luckty…

  12. Wah aku suka sama novel-novel yang endingnya nggak ketebak mbak! Aku juga udah lama bgt ngincer buku ini, sejak pertama terbit wwkw. Tp blum kesampean buat beli, dan belum ada peri yang berbaik hati mengantarkan buntelan buku ini ke rumah hehe :p

  13. Udah lumayan lama juga baca novel ini. Setuju, ide ceritanya memang sederhana, endingnya juga ga terduga. Kalau kata temenku, belum ada novel yang lebih menyentuh, selain novel orizuka yag satu ini

  14. Penuh pesan banget novelnya…
    Baru baca review nya, udah kayak baca kisah sendiri.

    Merasa sakit terkadang memang membuat orang jadi sibuk menyalahkan. merendahkan diri sendiri. merasa tak pantas. merasa menjadi beban…
    Tapi keren banget kutipan kalimat di review ini.. 🙂
    Sakit bukan berarti kita harus diistimewakan.
    “Punya penyakit bukan berarti kamu nggak bisa bahagia. Kalo nggak ada yang nemenin kau, aku yang bakal nemenin.” (hlm. 124)

  15. LOVE bngt sama Mba Ori.Aku spendapat banget sama Mba Luc kalau tema novelnya sederhana tapi menarik.Aku juga suka kutipan dalam novel ini.Apalagi yang “Cowok misterius, tuh, justru lebih menarik.”Itu aku banget.Good job buat Nice reviewnyaaa.^^

Leave a reply to atayarani35 Cancel reply