Uncategorized

Adriana: Labirin Cinta di Kilometer Nol

Aku melihat gadis itu di Perpustakaan Nasional kemarin. Itulah awal kalimat dalam novel ini. Perpustakaan, ya perpustakaan. Cinta pada pandangan pertama memang sudah biasa. Tapi cinta tumbuh ketika bertemu di perpustakaan? Itu baru tidak biasa.

Kisah cinta ini lebih tidak biasa lagi karena dibalut teka-teki dengan menelusuri berbagai patung seperti Patung Hermes, Patung Pancoran, Patung Pemuda, Patung Arjuna Wijaya, Patung Selamat Datang, Patung Thamrin, dan Patung Kartini. Tak lupa kita diajak menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Jakarta.

Mengisahkan perjuangan Mamen. Pemuda yang malas belajar sejarah ini akhirnya harus membedah sejarah, karena dengan begitu dia bisa bertemu dan mendapatkan Adriana, si gadis cantik dan misterius. Dalam memecahkan teka-teki yang diberikan Adriana, Mamen sering dibantu Sobar yang sangat pintar urusan sejarah. Nah, siapa yang tak suka sejarah? Mulai dari sekarang coba baca buku-buku sejarah, siapa tahu incaranmu memberikan teka-teki lewat sejarah.

Seperti Bung Karno Bilang, “JAS MERAH!!” Teka-teki yang diberikan Adriana ke Mamen:

-Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan. Harinya adalah tiga setelah Fatahillah mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

-Masanya sampai pada perang di Ponegoro. Namun orang-orang merana itu tahu, saat mati, jasad mereka akan merana terkubur jauh dari tanah tumpah darah mereka sendiri.

-Aku yang menunggumu adalah Adriana, pada mimpinya yang tak pernah mati. Dia menjual mobilnya untuk membangunku, temui aku di tempat aku menunjuk.

-Pada waktu wafatku, Adriana. Besok saat tiga dalam satu berakhir . Sang penari harus menemui tuan tanahnya di kepala naga saat gelap. Tempat di mana anak panah Arjuna Berada. Cari dan bawalah padaku panah itu. Pada saat tiga menjadi satu dimulai. Aku adalah negeriku yang kuhadiahkan pada kota ini.

-Naiklah ke punggungku dan lihatlah bintang di langit, apa yang kau temukan? Terbanglah ke sana dengan jubah yang dijaga dua malaikat. Temui aku dikubangan lumpur tempat kerbau memadu kasih, pada saat mereka meresmikan aku. Bawalah bingkisan hatiku untuk hatiku. Temui aku pada apa yang dikatakan polisi tentang politikus Betawi itu.

Kata-kata bijak:

-Jodohmu yang dikirim Tuhan adalah siapa dirimu. Ada laki-laki yang menyimpan cintanya di hati begitu saja, tapi ada laki-laki yang berada dalam waktu yang tepat dan mengutarakan isi hatinya.

-Cinta terbentuk dari gelombang pikiranmu akan kenyamanan, dan biarkan dia melukis bagiannya di kanvas hatimu yang putih. Setelah itu tutup matamu dan biarkan mata hatimu melihat bentuknya.

-Jika laki-laki memiliki nama tengah terlambat, perempuan mempunyai nama tengah gengsi.

Ada saya loh…tebak di halaman mana? Hehehe… :p Bagaimana kisah petualangan Mamen, akankah dia berhasil menaklukkan Adriana si gadis yang tak hanya cantik tapi juga pintar ini? Sering-seringlah ke perpustakaan, siapa tahu jodohmu menunggu di sana (>,^)

2 thoughts on “Adriana: Labirin Cinta di Kilometer Nol”

Leave a comment