Uncategorized

REVIEW Dark Goddess

Billi SanGreal adalah seorang ksatria templar muda, kini beranjak dewasa. Saya sudah mengupas ksatria templar di buku yang pertama. Klik reviewnya di sini yang pernah diposting tepat setahun yang lalu:

http://www.facebook.com/note.php?note_id=453266482692

Ehm, ngetwit review Devil’s Kiss, di mention donk ama @sarwatchadda *pamer

Dan…OMG…beliau follow @lucktygs!! *pamer lagi *ditimpuk massa :p

“Semakin banyak kau berdarah di dalam latihan, semakin sedikit kau berdarah di medan pertempuran.” (hlm. 321)

Sudah menjadi tugas bagi mereka untuk bertarung, tidak peduli seberapa besar kemungkinan mereka untuk menang, tidak peduli siapa musuhnya. Bertarung dan kalaupun perlu, sampai mati. Itulah konskuensi menjadi ksatria templar, begitu juga dengan yang dialami Billi.

“Yang sudah meninggal tidak boleh tetap tinggal. Berpalinglah pada yang masih hidup sekarang. “(hlm. 68)

Di buku pertama Billi harus menjaga Kay sang oracle dari Malaikat Agung, Michael. Vasilisa akan menjadi oracle templar berikutnya. Di buku kedua, Billi bertugas melindungi Vasilisa dari pengaruh Baba Yaga. Vasilisa punya benda kesayangan yang selalu di bawa kemana-mana, yaitu Matryoshka. Apa itu?

Menurut WIKPEDIA, Matryoshka (bahasa Rusia: матрёшка), adalah boneka khas Rusia yang dapat diisi dengan bentuk boneka-boneka yang lebih kecil. Nama “matryoshka” diambil dari nama “Matryona”, yang merupakan nama dari seorang wanita yang bertubuh gemuk. Model-model boneka matryoshka dapat bervariasi sebagai contoh bentuk gadis petani dengan pakaian tradisional, karakter dongeng sampai para pemimpin Soviet.

Beberapa matryoshka yang saya dapatkan hasil dari googling:



Ada enam tingkat jenis oracle; Mentalis, mampu membaca pikiran dan melakukan berbagai tindakan telekinetis. Medium, orang yang bisa berbicara dengan roh. Penyembuh. Elementalis. Pembuat api, dan para nabi.

Seorang cenayang yang kuat akan mampu merenggut nyawa cenayang lain. Oleh karena itu, Baba Yaga cuma menelan anak-anak berbakat, seperti Vasilisa. Apa yang terjadi padanya memengaruhi alam semesta. Apa yang terjadi pada alam memengaruhi dirinya.

Dia ingin Bumi kembali seperti keadaan semula, sebelum manusia ada. Dia bisa merasakan Bumi; dia merasakannya seolah-olah planet ini adalah dirinya. Setiap kali kita menggali tambang, kita melukai kulitnya. Ketika kita membuang sampah ke laut, kita meracuni mulutnya. Kita membuatnya sakit. (hlm. 116)

Setiap orang memiliki naluri Binatang Buas di dalam dirinya masing-masing. Ini merupakan bagian liar dari jiwa mereka yang gandrung akan pembantaian dan kekerasan. Sikap haus akan darah. Seperti tagline yang tertera di cover ini; “Apa yang akan kau lakukan saat naluri binatang di dalam dirimu mulai menguasai?”

Perjuangannya sebagai ksatria templar, Billi harus berhadapan dengan Polenitsy yang merupakan kelompok manusia serigala yang seluruhnya adalah wanita. Apa yang terjadi? Mampukah Billi menghadapi Baba Yaga dan melindungi Vasilisa? Endingnya bikin kaget, tak terduga loh! 😉

Dan…saya paling senang bila ada kata-kata berbau BUKU dan PERPUSTAKAAN (>,^):

“Buku-buku dari perpustakaan Bogatyr menuutupi seluruh lantai. Buku-buku dan gulungan-gulungan perkamen tua tersebar di atas meja makan… dia melirik ke lemari-lemari tak berujung serta berbaris-baris rak yang penuh berisi buku.” (hlm. 270)

Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:

1. Bergumul di masa lalu tidak akan menyelesaikan apa-apa. (hlm. 5)
2. Dunia tidak melulu hitam dan putih. Orang-orang jahat bisa saja tampil cemerlang dan indah, dan orang-orang baik terlihat seperti monster. (hlm. 142)

Ada kalimat dari Baba Yaga yang perlu kita renungkan:

‘Manusia itu mirip sebuah wabah. Kalian menyedot Bumi hingga kering dan membunuh sesama kalian. Kekayaan planet ini seharusnya dinikmati oleh semua, bukan cuma dilahap oleh satu spesies yang mengaku bahwa mereka telah diberi hak oleh Yang Maha Kuasa. Menguasai daratan dan lautan. Kalian selalu memperbudak alam. Kalian telah meracuni udara yang kalian hirup sendiri.” (hlm. 364)

Keterangan Buku:

Judul : Dark Goddess

Penulis : Sarwat Chadda

Penerjemah : Ferry Halim

Penyunting : Fenty Nadia

Penyerasi : Jia Effendie

Penerbit : Atria

Terbit : September 2011

Tebal : 480 hlm.

ISBN : 978-979-1411-98-1

2 thoughts on “REVIEW Dark Goddess”

Leave a comment