buku, kuis, resensi

[BLOGTOUR] REVIEW Pagi Gerimis + GIVEAWAY

cvamuwgvmaiqb1g

Bagaimana orang bisa tahu kita ini melarat atau kaya? (hlm. 30)

BAWON bisa berjam-jam memandangi air sumur. Kalau saja emaknya, bapaknya, dan kedua kakaknya tidak pulang seharian, Bawon mungkin akan terus bertengger di tepi sumur. Keluarganya selalu marah-marah. Bawon tidak tahu bagaimana bisa mereka tahu kalau dia ingin mencebur ke sumur. Dia memang ingin melakukannya karena dia tahu di dalam sana ada seorang gadis yang juga menatapnya kalau dia sedang menatap air sumur.

Ya, Bawon paling sendirian ketika sendirian di rumah. Dia senang kalau tidak ada siapa-siapa. Biasanya digesernya kursi dari ruang makan sampai menabrak dinding sumur. Kalau sudah begitu, dia berdiri di atas kursi dan bertopang dagu. Dia suka memandangi air sumur, suplir, dan lumut di dinding dalam sumur. Kadang-kadang ada belalang bertengger di daun suplir, yang sesekali juga diajaknya bicara. Dia sana dia juga bisa mendongak melihat langit. Ada awannya. Dan juga burung kalau kebetulan ada yang lewat.

“Baru tahu huruf dan angka saja sudah berani sama Emak?! Diskeolahkan saja sudah untung kamu!” (hlm. 57)

SRI yang ayu dan berani. Sangat berbeda sekali dengan adiknya yang amat pendiam. Saking beraninya, demi bisa makan enak, dia sering numpang makan di rumah temannya. Tapi suatu hari Sri kena batunya gegara kebiasaannya ini. Ketika Sri ngiler lihat Ningsih dan saudara-saudaranya senang menikmati sayur cucut, Sri sumringah begitu Mbaknya Ningsih menawarinya untuk ikut makan. Tapi malang, emaknya Ningsih melabrak emaknya Sri dan mengatakan bapak Sri nggak bisa kasih makan anak sampai-sampai menyuruh anaknya numpang makan.

Sri tetaplah anak-anak. Dia yang sehari-harinya hanya makan paling mentok lauknya tempe dan kangkung, tentu ingin makan enak seperti teman-temannya. Dan dia menganggap yang dilakukannya hanya demi untuk menuntaskan rasa penasarannya untuk makan enak.

Bukan hanya masalah makan, Sri juga ingin terlihat lebih ayu karena dia minum berbagai jamu-jamuan yang dia buat sendiri, karena baginya ketika perempuan terlihat ayu bisa menarik lawan jenis yang nantinya akan membawanya keluar dari kungkungan kemiskinan. Nyatanya, bukan pemuda yang meliriknya, justru Untung si pemuda desa yang nggak seberapa itu yang kepincut setengah mati akan kemolekan Sri. Nggak hanya itu, karena kecantikannya ini justru menjadi petaka bagi dirinya. Dia dianggap murahan, bapaknya sendiri pun amat membencinya karena Sri seolah-olah seperti menjual pesonanya, padahal di masih duduk di bangku sekolah dasar.

“Duh Gusti…berikan kesabaran. Aku ini sudah melarat. Kenapa masih saja ada orang yang menjahati. Duh…” (hlm. 61)

Kisah Bawon dan Sri ini seperti representasi kemiskinan yang melanda orang kampung; kelaparan, harga diri dan juga politik. Jujur, waktu baca sinopsisnya saya kira seperti buku-buku romans terbitan Elex Media pada umumnya. Tapi begitu membaca kata persembahan penulisnya yang diperuntukkan bagi pembaca yang merindukan suasana kehidupan kampung, memang terasa sekali sejak BAB pertama. Membaca buku ini seperti gaya penulisan Ahmad Tohari yang kental akan unsur lokal, contohnya saja seperti dalam buku Ronggeng Dukuh Paruk. Sudah amat jarang saya temukan penulis lokal yang menulis unsur lokal dengan aroma pedesaan yang cukup kental seperti ini.

Buku ini nggak hanya berpusat pada kehidupan Bawon maupun Sri, tapi juga orang-orang disekitar mereka; emak, bapak, Nyai Riben, dan masih banyak tokoh lainnya yang masih berhubungan dengan kisah mereka.

“Kamu perawan yang belum tahu apa-apa, berani-beraninya menasehati Emak soal menerima kemiskinan. Kamu larang Emak pergi ke makam-makam. Kamu pikir Emak cuma mau cari gampang. Kamu tidak tahu apa-apa soal hidup, terutama hidup Emak. Emak sudah tidak punya harga diri sejak bayi. Emak tidak pernah tahu apa itu malu. Emak anggap semua orang itu batu. Itu sebabnya Emak bisa hidup sampai sekarang. Sekarang Emak sedang berusaha memiliki harga diri biar orang Cemplong dan Karang Jambu tahu kalau Emak bisa seperti mereka.” (hlm. 235)

Beberapa kalimat sindiran halus dalam buku ini:

  1. Anak-anak nakal kok digubris. Kalau kamu nangis, bocah-bocah lanang itu mlaha senang. (hlm. 30)
  2. Bagaimana caranya jadi pintar? (hlm. 40)
  3. Kalau sudah besar, pasti berani. Tapi jangan berani sama orangtua. (hlm. 50)
  4. Iri ya iri, tapi tidak usah ngomong di belakang. (hlm. 63)
  5. Kamu itu bandel. Kalau ada orangtua ngomong, dengar coba! (hlm. 89)
  6. Jangan bikin orang tambah mumet! (hlm. 106)
  7. Ada orang tua ngomong jangan ditinggal pergi! (hlm. 127)
  8. Jakarta itu semrawutnya minta ampun. Orang-orangnya juga bikin susah. (hlm. 179)
  9. Jangan judes begitu sama orang. Tidak baik. (hlm. 194)
  10. Pantas selamanya jadi orang melarat? (hlm. 234)

Keterangan Buku:

Judul                                     : Pagi Gerimis

Penulis                                 : Nur Hasanah

Editor                                    : Fidyastria Saspida

Penerbit                              : PT Elex Media Komputindo

Terbit                                    : 2016

Tebal                                     : 289 hlm.

ISBN                                      : 978-602-02-9363-9

cvlukprvuaar4_o

MAU BUKU INI?!?

Simak syaratnya:

1. Peserta tinggal di Indonesia

2. Follow akun twitter @lucktygs dan @elexmedia. Jangan lupa share dengan hestek #PagiGerimis dan mention via twitter.

3. Follow blog ini, bisa via wordpress atau email.

4. Jawab pertanyaan di kolom komentar di bawah, plus nama, akun twitter, dan kota tinggal. Pertanyaannya adalah berikan alasan kenapa menginginkan buku ini. Mudah kan?

5. Giveaway ini juga boleh di share via blog, facebook, dan sosmed lainnya. Jangan lupa sertakan hestek #PagiGerimis yaaa…

Event ini gak pake helikopter, eh Rafflecofter yang ribet itu. Jadi pemenang ditentukan dari segi jawabannya yaaa… ( ‘⌣’)人(‘⌣’ )

#PagiGerimis ini berlangsung seminggu saja:  7-13 November 2016. Pemenang akan diumumkan tanggal 14 November 2016.

Akan ada SATU PEMENANG yang akan mendapatkan buku ini. Hadiah akan langsung dikirimkan oleh saya! ;)

Silahkan tebar garam keberuntungan dan merapal jampi-jampi buntelan yaaa… ‎(ʃƪ´▽`) (´▽`ʃƪ)!

Pengumuman Pemenang Giveaway Pagi Gerimis

Terima kasih dengan keantusiasan teman-teman untuk mengikuti Giveaway Pagi Gerimis. Sekali lagi, makasih banyak ya buat semua!😉 #PeyukSatuSatu

Pemenang giveaway kali ini adalah:

Nama: Haula Taqya
Akun twitter: @Taqya1999
Kota tinggal: Metro, Lampung

Selamat buat pemenang. Sila kirim email ke  emangkenapa_pustakawin[at]yahoo[dot]com dengan judul: konfirmasi pemenang Giveaway Pagi Gerimis. Kemudian di badan email cantumkan; nama, alamat lengkap, dan no hape biar hadiahnya segera dikirim langsung oleh saya ya.

Terima kasih buat Nur Hasanah & Elex Media atas kerjasamanya, sekali lagi terima kasih banyak atas kepercayaannya. Semoga lain waktu bisa bekerjasama kembali… 😉

Buat yang belum menang, jangan sedih. Masih banyaaaakkkk giveaway lainnya yang menanti!! :*

-@lucktygs-

44 thoughts on “[BLOGTOUR] REVIEW Pagi Gerimis + GIVEAWAY”

  1. Nama: Nurwahidah
    Akun twitter: @wawha_cuza
    Kota tempat tinggal: Medan

    Jawaban:
    Aku selalu suka pertanyaan seperti ini. Jujur, aku udah ikutin GA #PagiGerimis ini dari blog tour pertama tapi belum berkesempatan menang. Awalnya cuma untuk hunting novel gratis aja, tapi baca review kakak buat aku tiba-tiba sangat tertarik. Sebelumnya, aku belum ngerti ceritanya (belum mudeng) dari review yang lain, tapi lewat review ini lugas sekali. Aku jadi penasaran kenapa Bawon seperti itu. Gimana gregetnya kehidupan Sri.. pola pikir masyarakat desa.. dan jujur aku penasaran dengan ucapan2 tokoh emak, kok ngenak kali.. apalagi kakak bilang suasana desa, aku sejujurnya punya ketertarikan besar pada tulisan2 zaman dulu seperti Balai Pustaka. Aku suka karya Ahmad Tohari, Pramoedya dsb.. jadi.. sebenarnya alasan aku bener-bener pengen novel ini karena review kakak bikin baper akut.

  2. Bismillah
    Nama : Khaerunnisa
    twitter : NhisaMinoz75
    kota tmpat tinggal : Kolaka, Sulawesi Tenggara
    pengen buku ini karena bukunya dikasih secara gratis terus aku juga belum punya novel ini, kemarin udah ngikutin GA yg pertama tpi belum rejeki. Mungkin dikasih kesempatan rejekinya ada disini. Amin.

  3. Nama: Ahmad Azwar Avisin Alhaidar
    Alamat : Sidoarjo Jawa Timur
    Twitter: @azwaravisin
    Link Share: https://twitter.com/azwaravisin/status/795451166817558528

    Kenapa kamu mau buku ini?

    Jawab jujur saya suka dengan judul novel #PagiGerimis dan jujur suka banget sama cover depannya, menarik sekali. entah kenapa saya ingin sekali mendapatkan novel ini, setelah di giveaway pertama saya gagal, saya ingin ikut lagi dan ingin mendapatkan novel ini, dan setelah membaca review dari Mbak Luckty saya merasa sangat berharap mendapatkan novel karya Nurkhasanah ini, saya suka banget sama jalinan kisah Bawon dan Sri, amat membuat penasaran, sepertinya unsur lokalitas dan memotret kemiskinan hidup dengan baik dan terpuji.

    kisah Sri yang cantik juga membuat saya tertarik, wanita Jawa yang benar – benar cantik bisa jadi campuran kecantikan ragawi dan kecantikan batiniah, saya membayangkan kecantikan Sri yang aduhai itu makin membuat saya ingin baca novel ini, kok bisa saking cantiknya sampai Bapaknya Sri mengira bahwa Sri mempesona banyak pria dengan kecantikannya, berarti bukan cantik biasa saja, namun Sri ini cantik banget. kisahnya pasti bakalan menarik, apalagi drama keluarga gini akan menguras air mata nantinya, saya tidak jamin saya tidak terharu nantinya.

    saya ingin tahu kelengkapan ceritanya, jadi semoga saja saya yang mendapatkan novel #PagiGerimis ini, Pagi gerimis saat orang pada kehidupan nyata akan bermalas – malasan untuk memulai aktivitas, saat itu pula mungkin kisah ini dimulai dan dikerjakan dengan manis, namun tanpa meninggalkan kesan sendu sedan.

    sudahlah, saya benar – benar jatuh cinta pada kehidupan Sri, Bawon, Nyai Riben, dan lain sebagainya. saya mau dapat novel ini, ingin lebih mengetahui kehidupan pedesaan yang dijalani Sri dan Bawon, kalau ber-setting waktu zaman sekarang pasti akan menarik, di saat semua sudah pada modernisasi, mereka hidup dalam lingkungan pedesaan dan dilingkupi kemiskinan, menatap sumur, menatap air jernih, kecantikan dianggap sebagai penggoda lelaki, semuanya amat membuat saya tertarik dan sampai berpanjang lebar begini mengisahkan ketertarikan saya pada novel ini.

    saya berjanji jika saya yang menang Giveaway ini, akan saya buatkan review/ resensinya dengan secepatnya, dan sejujur – jujurnya. dengan menjelaskan secara adil plus dan minusnya, pokoknya saya menaruh harapan banyak pada giveaway ini, semoga menang #PagiGerimis semoga saya yang dapat novelnya. semoga saja hadiah itu dikirim ke rumah saya, ke Sidoarjo.

  4. Bismillah
    Nama : Khaerunnisa
    twitter : NhisaMinoz75
    kota tmpat tinggal : Kolaka, Sulawesi Tenggara
    pengen buku ini karena bukunya dikasih secara gratis terus aku juga belum punya novel ini, kemarin udah ngikutin GA yg pertama tpi belum rejeki. Mungkin dikasih kesempatan rejekinya ada disini. Amin.

  5. nama: insan gumelar ciptaning gusti
    akun twitter: @san_fairydevil
    kota tinggal: surakarta
    Pertanyaannya adalah berikan alasan kenapa menginginkan buku ini. Mudah kan?

    Karena aku seorang giveaway hunter.. Hahahahahaha 😀
    Wistlist banyak, duit sedikit, anak kuliahan lagi T_T Tapi pingin yaudah deh cari-cari giveaway. Lalu ketemu dengan giveaway ini, judulnya Pagi Gerimis, ikut di blog-blog lain enggak menang. Padahal pingin banget ngerasain ke baperannya. Ups, baper. Aku ingin ikut heboh sendiri dengan tingkah Sri yang yah… warbyazah. Aku kira dia udah gede, eh taunya masih SD. Jangan-jangan ini karena fenomena alam yang terjadi di Indonesia, dimana anak SD sudah lebih dewasa daripada anak SMA. Ketika dulu anak SD masih main kelereng, sekarang sudah main ponsel. He 😀

  6. Nama: Rohaenah
    Twitter: @rohaenah1
    Kota: Jakarta
    Jawaban: saya menginginkan buku ini yg paling utama karena saya suka membaca plus bukunya gratis😍. I love giveaway book. Saya lihat temanya unik,settingnya terkesan jadul tapi disajikan dengan cara yg asyik oleh penulisnya. Penasaran dengan kisah Bawon dan Sri ini,mudah2an buku ini bisa milih saya sebagai jodoh yg bisa memilikinya.

  7. Nama: Haula Taqya
    Akun twitter: @Taqya1999
    Kota tinggal: Metro, Lampung

    Alasan kenapa menginginkan buku ini:
    1. Lagi kehabisan buku bacaan
    2. Lagi gak ada anggaran :v
    3. Kayaknya buku ini menarik, menceritakan tentang kehidupan.
    “Bagaimana orang bisa tahu kita ini melarat atau kaya? (hlm. 30)”
    Pasti bakal menarik, soalnya aku suka tema seperti itu. Tantang yang ‘di atas’ dan ‘di bawah’ memang selalu menarik untuk dibaca, karena bisa memberi kita pelajaran, gak hanya bacaan kosong atau romance menye2.

  8. Nama: Elsita F. Mokodompit
    Twitter: @sitasiska95
    Domisili: Gorontalo

    Aku tertarik dengan buku ini karena tema yang diangkat merupakan isu kehidupan sosial yang sudah banyak kita lupakan dan nggak kita tengok. Hampir segala hal berporos pada kehidupan perkotaan yang serba glamour dan gemilang, padahal arus hidup sosial nggak hanya berputar disitu saja. Kehidupan kelas menengah ke bawah bahkan hampir menyentuh titik terbawah garis kemiskinan seperti sudah nggak terjamah. Dan baca dari rewiew-nya, buku ini menawarkan itu. Bagaimana kehidupan yang begitu sederhana dan segala konflik yang ada di dalamnya dapat menyentuh hati pembaca adalah apa yang ditawarkan buku ini. Nggak hanya itu, buku ini akan memberika banyak pelajaran dari kisah Sri yang menganggap makan di rumah orang kaya hanya sebuah upaya menuntaskan rasa penasaran akan makanan enak – pemikiran yang sangat polos menurutku, dari kisah Bawon dan Emak beserta bapak, akan banyak pencerahan dan membuat kita lebih bisa berpandangan luas dalam menilai sesuatu terutama jurang yang membentang antara kehidupan di miskin dan si kaya.

  9. Nama: Haidaroh Sholeh
    Twitter: @haidarohsholeh
    Alamat domisili: Sidoarjo

    Apa yang membuatmu tertarik pada buku ini?

    Karena dari awal kemunculannya buku #Pagigerimis ini sudah mencuri perhatian. Saya penasaran sekali dengan apa yang dimaksud dari judul pagi gerimis sedangkan berisi tentang masyarakat pedesaan dan hidup di lingkungan yang miskin. Penasaran juga dengan kisah sri dan bawon. Saya mengira ini novel berkisah di zaman berpuluh puluh tahun lampau, dugaan saya sih, entah bagaimana sebenarnya. Jadi beneran saya ingin baca novel ini. Kisah cewek polos dan pendiam ini bakal menyita perhatian saya, saya sudah siap menerima paketan berisi novel ini. Saya optimis saya yang mendapatkan hadiahnya.

    Terima kasih.

  10. nama: Aulia
    twitter: @nunaalia
    kota tinggal: Serang

    Berikan alasan kenapa menginginkan buku ini.

    Judulnya menarik, dan pengin tahu apa makna/maksud yg tersirat di dalamnya. Tentu saja untuk tahu itu harus baca bukunya. Dan karena sudah ikutan beberapa rangkaian blogtour & GA-nya, berharap bisa menang dan mendapatkan buku ini 🙂

  11. Nama: Rosi Ambar Sari
    Twitter: @RosyAmb
    Domisili: Yogyakarta

    #Alasanku
    Jujur banget waktu baca sekilas tentang Bawon yang aneh, karena suka memandangi sumur, aku sudah merasa tertarik dan penasaran dengan tokoh Bawon. Dan yang kedua Sri, hha, sering numpang makan dirumah temen lalu bapaknya kena labrak, ingin tampil ayu malah salah dimata bapaknya. Penulis menulis sosok Bawon dan Sri dengan penggambaran yang menarik, pengen rasanya memiliki novel ini setelah banyak GA yang aku ikuti tapi tak berujung keberuntungan. Aku juga penasaran mengapa judulnya, Pagi Gerimis???

  12. Nama: Rosi Ambar Sari
    Twitter: @RosyAmb
    Domisili: Yogyakarta

    #Alasanku
    Jujur banget waktu baca sekilas tentang Bawon yang aneh, karena suka memandangi sumur, aku sudah merasa tertarik dan penasaran dengan tokoh Bawon. Dan yang kedua Sri, hha, sering numpang makan dirumah temen lalu bapaknya kena labrak, ingin tampil ayu malah salah dimata bapaknya. Penulis menulis sosok Bawon dan Sri dengan penggambaran yang menarik, pengen rasanya memiliki novel ini setelah banyak GA yang aku ikuti tapi tak berujung keberuntungan. Aku juga penasaran mengapa judulnya, Pagi Gerimis???

  13. Nama: Ulva Novitasari
    Akun twitter: @ulvanov
    Kota tinggal: Blitar – Jawa Timur

    Kenapa aku ingin buku ini?
    1. Aku udah ikut GA dari 2 blog sebelumnya, dan belum beruntung 😣
    2. Aku penasaran dengan kisah Sri dan Bawon serta keluarganya yg hidup didesa dengan hidup yg kekurangan. Apalagi background cerita tentang desa dan orang yg tak mampu jarang bgt diangkat sebagai tema novel sekarang
    3. Aku suka liat covernya. Dan bikin aku mikir ada apa dgn si cewek ini? Eh kira” itu bawon atau Sri y?
    4. Karena buku ini gratis 😁 untuk yg suka buku/novel siapa sih yg gak mau dapet buku gratis. Ini jawaban paling jujur lho mbak 😳

  14. Nama: Ayu Calista
    Akun twitter: @ayucalista
    kota tinggal: Jakarta

    Aku ingin buku ini karena aku sudah telalu lama di Jakarta dan aku jenuh. Gedung-gedung tinggi yang bikin sakit mata dan macet. Dua hal yang menjadi makanan sehari-hari. Mungkin orang yang di luar Jakarta (perantuan) akan mengadu nasib ke ibukota ini karena prospeknya besar. Tapi, kalau enggak punya skill atau kemampuan bakal jadi rantai makanan terbawah. Dari buku ini aku belajar, bahwa bukan orang Jakarta aja yang bisa hidup susah tapi orang kampung juga. Dan aku juga kangen suasana kampung (sekarang rata dengan tanah) yang tidak bisa lagi aku jumpai. Jadi, aku harap bisa baca buku ini untuk mengobati rindu kampung halaman dan mengulang kembali masa-masa keemasan. keramahan dan sopan santun di kampung.

  15. Nama: Ratna Komalasari
    Akun twitter: @dreravios
    domisili: Tangerang.

    Kenapa pengen buku ini?

    Buku ini sangat menarik untuk dibaca, cerita yang mengangkat tema yang sangat unik dan Anti-mainstream, kan sekarang lagi menjamur buku teenfic atau romance.
    Dari Blurb yang kak Luckty berikan juga bikin aku kangen kampung, kangen sama keberagaman yang gak bisa di berikan di kota.
    Aku juga baru pertama kali pengen banget baca buku seperti ini, biasanya aku hanya ingin membaca sebuah buku yang cerita hampir mirip dari segi alur, maupun plot. Jadi aku sangat ingin tau apa yang terjadi pada Bawon dan Sri.

  16. Nabhila Yasmien
    @NabhilaYasmien
    Magelang

    mengapa saya pili;h buku ini?
    alasan saya ikut give away buku ini, adalah karena sebenarnya ini pertama kalinya berburu buntelan dan biasanya kalau pertama itu belum pasti dapet (ya semoga enggak) hehe. Jujur, saya baru suka buka-buka blog tentang review buku dan tiba-tiba tertarik dengan penjelasan ini. Saya terrtarik karena seperti yang kakak jelaskan di atas, buku ini mirip buku karya ahmad tohari, bukan mirip yang seperti ‘itu’ tapi dalam penggambaran kan? sa;ya suka karya-karya beli;au yang di kaki bukit cibalak dan ronggeng dukuh paruh. saya sangat ingiiiinnn belajar dari cara penggambaran mereka tentang budaya di masa; yang menurut saya ‘masak sih, ada yg kayak gitu?’. dan lagi, saya lagi tertarik dengan karya-karya penulis baru, bosan dengan yang sedang booming dll. sa;ya ingin buku yang fresh tapi tidak meninggalkan ke khas an Indonesia.
    semoga saya bisa; belajar banyak dari buku ini (kalau dapat) hahahhaha

  17. Nama: Afiyatul Futhona
    Twitter: @afi_iput
    Domisili: Yogyakarta

    Aku mau buku Pagi Gerimis karena dari reviewnya aku merasa topiknya berbeda dari buku-buku yang sekarang sedang booming. Ketika yang lain menggunakan plot di kota-kota besar dengan segala fasilitas mewah, ini malah sebaliknya. Aku semakin rindu pada kampung halaman.
    Aku juha penasaran dengan karakter Sri dan Bawon serta cara mereka menjalani hidup yang serba susah.
    Membaca reviewnya saja mengingatkanku pada sinetron lama Keluarga Cemara juga film Joshua oh Joshua.
    Pasti banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari novel ini.

  18. Nama: Bety Kusumawardhani
    akun twitter: @bety_19930114
    domisili: Surakarta

    Aku menginginkan buku ini karena 4 alasan berikut:
    1. Judulnya pagi gerimis yg terkesan adem dan segar.
    2. Gambar cover artistik, menarik dan ekspresi wajahnya terkesan misterius.
    3. Temanya seputar keluarga dan kemiskinan yg jarang dijadikan tema dalam novel.
    4. Novelnya sudah direview oleh mbak Luckty, jadi menurutku novel ini benar-benar recommended. Novel-novel yg direview di blog ini kebanyakan ceritanya bagus dan berbobot.

    Alasan tambahan: Sifat Bawon seperti diriku. Aku bisa belajar hal-hal positif dari seorang introvert bernama Bawon dengan membaca novel ini.

  19. Bintang Maharani
    @btgmr
    Palembang, SumSel

    Saat kebanyakan novel sekarang ini mengangkat kehidupan orang-orang urban, novel ini justru membawa suasana kampung dan kepelikan kalangan rakyat miskin sebagai tema utama. Saya suka tema yang seperti ini yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu saya ingin membacanya. Terima kasih 🙂

  20. nama : Siti Faridah
    akun twitter : @sitifaridah96
    kota tinggal : Kendal-Jawa Tengah
    pertanyaan : berikan alasan kenapa menginginkan buku ini !
    jawaban : karena gratis…dan ceritanya mengenai kehidupan di desa yang sekarang sudah jarang ditemui novel yang menceritakan kehidupan di desa.

  21. Nama : Heni Susanti
    Akun twitter : @hensus91
    Kota tinggal : Pati – Jawa Tengah

    Alasan menginginkan buku ini : Pas baca review-nya langsung tertarik dengan nama-nama tokoh yang Jawa sekali – Sri, Bawon, Ningsih, Nyai Riben, Untung (btw, nama muridku ada yang Untung lho :D). Apalagi sekarang ini jarang sekali penulis yang mengangkat kehidupan desa dengan kebiasaan masyarakatnya yang serba sederhana. Novel ini juga bisa mengingatkan orang-orang desa untuk tidak melupakan kesederhanaan mereka. Sebagai orang yang hidup di desa aku sudah kehilangan beberapa kebiasaan lama. Banyak orang desa yang sikap dan sifatnya melebihi orang kota, atau merasa ‘gaul’ sehingga melupakan ‘kedesaan’-nya. Kangen masa kecilku 😦

    Selain itu sepertinya akan banyak tips trik ala Sri yang bisa diikuti untuk menjadi wanita sesungguhnya, iya gak sih? 😀

    Semoga dengan buku ini bisa mengobati kangenku pada kehidupan desaku yang dulu.

    Demikian dan terima kasih 🙂

  22. mariyam
    @mariyam_elf
    surabaya

    alasannya karena di review kak luckty bilang ini novel kental dengan suasana pedesaan. bagi aku yg setiap hari hidup di kota, sangat merindukan suasana pedesaan yg bkin adem mata dan juga pikiran. selain itu, nama tokohnya benar” seperti orang desa, apalgi gaya bahasanya. wah cocok bget utk aku baca yg merindukan suasana pedesaan di tengah kota yg sumpek ini 😀

  23. Nama : Abe
    Twitter : @abe125_
    Kota Tempat Tinggal : Tangerang – Banten

    Q : berikan alasan kenapa menginginkan buku ini
    A : Saya punya beberapa alasan (dari yang serius sampai yg konyol bgt-tapi berdasarkan fakta-) diantaranya :
    1. Saya suka sekali baca buku-buku yang mengangkat kearifan lokal suatu daerah. Contohnya Sri dan Bawon yang tinggal di pedesaan ini.
    2. Saya suka baca tulisan yg nggak prestisius ato borju. Soalnya sekarang banyak novel yg latar belakangnya kehidupan borjuis, high class. Kesannya kaya’ tulisan itu bisa banget ngajak orang mimpi ke langit, tapi lupa sama bumi yang dipijaknya
    3. Saya tertarik ingin tahu seperti apa Bawon yang -katanya- suka memperhatikan sungai. Bawon ini punya kelainan atau gimana? Cukup bikin kaget dan pernasaran.
    4. Saya suka tulisan-tulisannya Ahmad Tohari. Jadi saya pernasaran, gimana sih novel ini? Apakah gaya tulisannya benar-benar mirip dengan beliau?
    5. (Ini alasan konyol tapi fakta) Saya anak kos. Rantau 😥 pengen tetep baca buku dan novel tapi nggak bikin kantong tiris. Karena faktanya harga buku bisa sebanding sama uang jajan dan makan di kos selama 2-3 hari :’)))

  24. Nama: julia dwi
    Twitter: @juliakartika326
    Domisili: nganjuk

    Kenapa aku pengen novel ini? Karena aku ingin bernostalgia dengan masa kecilku. Dulu waktu masih sekolah dasar, aku saling berlomba mempercantik diri saat fashion show sekolah, hidup dengan dititipkan ke orang yang bukan nenek dan kakek kandungku, harus jalan kaki kalau pulang sekolah karena tidak punya sepeda dan memang tidak ada yang menjemput. Aku ingin bernostalgia dengan masa kecilku, ketika aku hanya memiliki beberapa teman, karena sikap pendiamku yang dianggap kesombongan dan perilakuku yang banyak orang bilang sangat nakal.

    Rasanya, mungkin aku akan bernostalgia dengan masa kecilku ketika aku membaca novel ini. Karena suasana yang diambil hampir sama dengan masa kecilku. Keadaan Lingkungan yang kurang mendukung dan kebutuhan kasih sayang dari orang tua secara langsung yang belum didapatkan. Ketidaktahuan seorang anak kecil mengenai dunia yang mereka anggap kecil dan sederhana, tanpa tahu apa yang orang dewasa pikirkan mengenai hal yang sama.

    Terima kasih,

  25. Nama: Fatma
    Twitter: @fatma9526
    Domisili: Makassar

    Kenapa saya pengen novel ini?
    Saya adalah tipe orang yang selalu penasaran dengan hal yang berhubungan dengan gerimis. Banyak orang yang merasa kenangannya tersingkap kembali dengan gerimis. Namun saya tidak tahu menahu dengan hal itu. Kalau kakak menangin saya mungkin lebih mudah lagi memahami tentang makna dalam mengenai gerimis melalui buku ini hehe.

  26. Nama : Zahrah Nida’ Rosyida
    Twitter : @kamumauapa
    Domisili : Malang

    Saya tertarik dengan novel ini karena gaya bahasa dan temanya seperti Ahmad Tohari yang menyentuh, namun tentunya tema yang dibawakan lebih baru menggambarkan keadaan sosial yang terjadi di zaman ini. Dari cuplikan-cuplikan cerita yang ditampilkan, bisa terlihat kesederhanaan pengungkapan ide namun begitu manis sampai dihati. Sudahlah banyak cerita yang beyond imagination, yang membawa remaja-remaja sekarang mengejar impiannya karena terinspirasi apa yang di ‘luar jendela’. Padahal ada kalanya kita harus kembali menengok ke ‘dalam jendela’, yaitu apa-apa kehidupan sosial masyarakat kelas bawah. Hingga kita pandai untuk bersyukur.

  27. Nama: afifah khoiriyah
    Twitter: @Afifah_1412
    Domisili: Yogyakarta

    Aku suka gerimis dan cerita berbau musim lainnya. Gerimis mmbuat orng tnang akan gemrcik suaranya. Aku juga pnsaran kisah hidup bawon dan Sri. Pastinya mengenang masa kecil ku di desa ku. Apa makna pagi gerimis itu?? Sngt membuat pnsaran

  28. Sofhy Haisyah
    @Sofhy_Haisyah
    Makassar

    Tema yang diangkat sangat menarik. Sekilas saja, sudah terlihat akan banyak pesan moral yang akan bisa dipetik dari buku Pagi Gerimis ini. Saya sendiri dan keluarga juga pernah rasain berada di “bawah”, tapi gak pernah berpikiran untuk numpang-numpang makan di rumah orang. Cukup tergelitik jika memikirkan serta mengaitkan bagian Sri yang seperti itu dan saya. Apakah salah didikan orangtuanya, ataukah karena Sri-nya yang belum bisa mengerti penderitaan hidup susah orang tuanya ?. Tapi yang jelas, buku ini tentu sangat menarik untuk dibaca.

  29. Nama: Kitty
    Akun twitter: @womomfey
    Link share: https://twitter.com/WoMomFey/status/797573538450259968
    Kota tinggal: Jakarta

    Dari 3x blogtour Pagi Gerimis yang kuikuti, baru disinilah aku menemukan review yang menurutku cukup komplit. Hal yang paling menarik tentu saja latar yang dipakai dalam buku ini. Kenapa harus di perkampungan? Kenapa penulis begitu inginnya menyoroti kehidupan kaum papa? Pesan moral macam apa yang ingin disampaikan penulis kepada para pembacanya? Pertanyaan2 tersebut bercokol di kepala saat membaca reviewnya.

    Hal menarik lainnya adalah pemilihan judul. Kayanya dari 3 review blogtour yg kubaca gak ada kasih clue deh kenapa buku ini kok memakai judul PAGI GERIMIS. Dan jika dilihat dari covernya, kesan yang ditimbulkan oleh buku ini adalah romance story, bukan hal2 “berisi” seperti yang tercantum dalam berbagai review. Apa sebenarnya yang menjadi tujuan penulis dengan pemilihan judul dan cover yang sepertinya bertolak belakang dengan kisahnya?

    PENASARAN….

  30. nama: Ella
    akun twitter: @ellaverina_
    kota tinggal: Bangkalan

    Saya menginginkan buku ini karena saya tertarik dengan premis yang diangkat oleh buku ini. Apalagi yang diangkat adalah suasana ‘jaman dahulu’-nya. Jelas antimainstream bagi saya yang lebih sering baca fiksi modern yang fokus latar waktunya saat ini atau masa depan (khususnya sci fi :D). Setelah membaca ulasan dari Mbak Luckty saya jadi tertarik dengan buku ini. Semoga saya beruntung! 🙏

  31. Nama : Farida ENdah
    Akun twitter : @farida271
    kota domisili ; Pacitan Jawa Timur

    mengapa saya ingin buku ini : pertama saya tertarik dengan cover noveLnya kemudian ditambah seteLah membaca resensi dari buku ini semakin membuat saya penasaran.

  32. Alasanku pengen dapat buku “Pagi Gerimis” adalah …karena setelah aku baca review buku di atas, hatiku tiba-tiba langsung tertarik sama isi bukunya. Tema yang diambil penulis bener-bener beda banget. Dari situ aku langsung bisa menyimpulkan kalau buku ini akan banyak sekali pesan moral yang dapat diambil.
    Buku ini menceritakan tentang zaman dulu yang belum ada teknologi yang canggih seperti sekarang ini. Aku pengen bangett bacanya soalnya aku hidup di zaman dimana teknologi sudah canggih dan segalanya serba cepat dan maju. Dari situlah, aku ingin mengenal secara tidak langsung tentang garis besar kehidupan masyarakat sebelum aku lahir dulu. Maklum Kak Luckty, aku masih SMP kelas 3, masa remajaku sekarang banyak diisi dengan teknologi. Belajar pun dengan teknologi. Makannya aku ingin baca buku ini supaya aku jadi lebih prihatin sedikit gitu, biar nggak ngabisin kuota terus buat internetan, biar lebih terbuka hatinya untuk masyarakat #auwaahhhh… 😀

  33. Nama: Meika Hapsari
    Akun twitter: @meikahapsari59
    Link share: https://twitter.com/meikahapsari59/status/797707068803190784
    Kota tinggal: Sukoharjo, Jawa Tengah

    Alasanku pengen dapat buku “Pagi Gerimis” adalah …karena setelah aku baca review buku di atas, hatiku tiba-tiba langsung tertarik sama isi bukunya. Tema yang diambil penulis bener-bener beda banget. Dari situ aku langsung bisa menyimpulkan kalau buku ini akan banyak sekali pesan moral yang dapat diambil.
    Buku ini menceritakan tentang zaman dulu yang belum ada teknologi yang canggih seperti sekarang ini. Aku pengen bangett bacanya soalnya aku hidup di zaman dimana teknologi sudah canggih dan segalanya serba cepat dan maju. Dari situlah, aku ingin mengenal secara tidak langsung tentang garis besar kehidupan masyarakat sebelum aku lahir dulu. Maklum Kak Luckty, aku masih SMP kelas 3, masa remajaku sekarang banyak diisi dengan teknologi. Belajar pun dengan teknologi. Makannya aku ingin baca buku ini supaya aku jadi lebih prihatin sedikit gitu, biar nggak ngabisin kuota terus buat internetan, biar lebih terbuka hatinya untuk masyarakat #auwaahhhh… 😀

  34. Nama: Meika Hapsari
    Akun twitter: @meikahapsari59
    Link share: https://twitter.com/meikahapsari59/status/797707068803190784
    Kota tinggal: Sukoharjo, Jawa Tengah

    Alasanku pengen dapat buku “Pagi Gerimis” adalah …karena setelah aku baca review buku di atas, hatiku tiba-tiba langsung tertarik sama isi bukunya. Tema yang diambil penulis bener-bener beda banget. Dari situ aku langsung bisa menyimpulkan kalau buku ini akan banyak sekali pesan moral yang dapat diambil.
    Buku ini menceritakan tentang zaman dulu yang belum ada teknologi yang canggih seperti sekarang ini. Aku pengen bangett bacanya soalnya aku hidup di zaman dimana teknologi sudah canggih dan segalanya serba cepat dan maju. Dari situlah, aku ingin mengenal secara tidak langsung tentang garis besar kehidupan masyarakat sebelum aku lahir dulu. Maklum Kak Luckty, aku masih SMP kelas 3, masa remajaku sekarang banyak diisi dengan teknologi. Belajar pun dengan teknologi. Makannya aku ingin baca buku ini supaya aku jadi lebih prihatin sedikit gitu, biar nggak ngabisin kuota terus buat internetan, biar lebih terbuka hatinya untuk masyarakat #auwaahhhh… 😀

  35. Nama: Rizki Fitriani
    twitter: @Kikii_Rye
    tempat tinggal: Sidoarjo, Surabaya
    jawaban:
    Alasan kenapa pengen buku ini yg pasti setelah baca review di bbrp blog yg gak pernah ngikutin ga-nya karena telat, jadi semangat pengen baca buku ini, penasaran sama review yg kak luckty buat, penasaran sama hidup Bawon yg cenderung mendung dan terkesan agak misterius. gatau kenapa judul Pagi Gerimis seprti magic yg cukup mistis, dg kisah yg sederhana dan perlu tanda tanya.

  36. Nama : Dewa Ayu Riska
    Akun twitter : @flymingo_
    Kota tinggal : Denpasar
    Jawaban : Pengen buku ini karena saya berhasil dibuat speechless sama reviewnya. Jadi penasaran cerita selengkapnya. Ternyata Bawon dan Sri masih anak-anak ya, saya kira tokohnya sudah remaja atau dewasa gitu. Covernya bikin saya tertipu T.T Judulnya juga bikin penasaran, ada apa dengan pagi gerimis (gerimis di pagi hari?)? Adakah hal yang terjadi pada saat itu? Ceritanya juga sepertinya menarik, apakah adegannya ada dari pengalaman sang author, kesannya juga kisah nyata banget.
    Itu kebiasaan Bawon aneh banget, ngeri dah kalau bener dia sampe kecebur ke sumur. Btw, siapa sih gadis yang ada ‘di dalam’ sumur? Atau cuma perasaan Bawon aja? Kelakuan Sri berhasil bikin saya geleng-geleng kepala. Nggak nyangka baru SD sudah mikirin cara menarik lawan jenis. Saya aja masih mikirin cara ningkatin ranking di kelas karena tiap semester selalu turun 😦 (curcol) Setuju deh sama pemikiran bapaknya Sri karena, kesannya dia kayak menjual tubuh atau pesona untuk keluar dari kemiskinan, lebih baik kan usaha dan bantu orang tua dulu daripada mikirin hal kayak gitu.
    Walaupun cuplikan dialog si Emak menohok hati tapi itu ada benarnya juga. Apalagi untuk orang-orang yang tinggal di desa, bisa sekolah aja rasanya udah kayak naik derajat & seneng. Kadang ada juga mirisnya, bahkan saat mereka sudah tamat SD mereka disuruh nikah 😦 Ngomong-ngomong Sri sama Bawon temenan kah?

  37. Nama : Eni Lestari
    Akun twitter : @dust_pain
    Kota tinggal : Malang

    aku pengin buku ini karena aku tertarik dengan tokoh Bawon. nama yang dipilih juga gak umum. setelah aku cek namanya berarti: pembagian upah menuai padi yang berdasarkan banyak sedikitnya padi yang dipotong. hmm sounds interesting. aku juga penasaran kenapa novel ini menyoroti kehidupan di desa, juga seting yang diambil pun beda dengan yang lain. intinya, reviewnya menarik lah. aku jadi pengin ikut ‘mencicipi’ buku ini 🙂

  38. nama: Ainhy Edelweiss
    twitter: @PrinceesAinhy
    Kota: Makassar

    jawaban:

    Aku mengnginkan buku ini karena menemukan buku yang berbau khas loka/kampung sudah sangat jarang. Ada banyak buku yang menceritakan kisah yg luar biasa dnegan latar tempat yg sdh terkenal dan kekinian, mengingat hal itu, buku pagi gerimis sangat pas mengobati rasa haus akan buku2 novel dengan khas lokal. Katanya, nggak perlu jauh2 kan ke t4 lain ntuk menjelajah, toh di daerah sndri ada banyak keunikan. Termasuk novel pagi gerimis. Bahasa yg digunakan khas kampung banget, tokoh2nya hidup banget (berasa gitu pas baca review kak luckty) so, i hope i can get this book to enrich my knowledge about local area by this novel.

    thanks 🙂

  39. Nama: Kiki Suarni
    Twitter: @Kimol12
    Kota: Batubara-Sumut

    Kenapa ingin buku ini?

    Judulnya itu, Pagi Gerimis…suasana favorit para galauwers. Sampe-sampe meme pun bertebaran:

    Hujan: 1% Air
    99% Kenangan
    Kalo udah gitu, yang diingat mantan, bukannya jemuran.

    Kebetulan juga di sini musim hujan, jadi serasa klop aja baca novel ini. Jadi sangat membantu sekali untuk mengusir kegalauan dan kenangan saat hujan datang.

    Terima kasih.

  40. Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    Karangasem, Bali

    Aku tertarik membaca novel ini karena kesederhanaannya. Sri dan Bawon berasa di sekitar kita. Kadang sesuatu yang menginspirasi datangnya dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan kita. Membaca review mbak Luckty membuatku ingin menikmati novel ini ditemani dengan suasana gerimis yang mengundang rindu. Aku pernah bertemu dengan orang seperti Bawon, seperti Sri dan aku sedang ingin pulang :’)

  41. Nama : Gilang Maulani
    Twitter : @gemaulani
    Domisili : Bandung
    Jawaban :

    Kenapa aku menginginkan buku ini? Awalnya karena judul dan covernya yang menarik, penuh tanda tanya, mengundang rasa ingin tahu ada apa dibalik judul #PagiGerimis, dan gadis cantik yang terkesan judes di covernya.

    Alasan kedua karena tokoh utamanya adik, kakak. Jarang-jarang nemu novel yang tokohnya adik-kakak. Karakternya bertolak belakang (real di dunia nyata). Dan ternyata masih SD. Tapi pemikirannya dewasa ya, sudah memikirkan untuk menarik perhatian pemuda kayak untuk memperbaiki kehidupan.

    Alasan ketiga, Salah satu tokoh utamanya (Bawon) punya sifat kayak aku. Senang menyendiri, senang suasana sepi dan terkadang bicara dengan binatang. Kalau Bawon dengan belalang. aku dengan kucing dan ayam. By the way, jangan-jangan yang Bawon rasa ada gadis menatap dia di sumur.itu, bayangan dirinya sendiri heheu.

    Alasan keempat karena settingnya pedesaan/perkampungan. Penasaran sih, Sri dan Bawon kan dari tanah Jawa. Kehidupan ala perkampungan di sana apakah mirip dengan tanah Sunda atau tidak?

    Alasan kelima

Leave a reply to Sofhy Haisyah Cancel reply