Uncategorized

REVIEW The Alpha Girls

Alpha Female adalah perempuan-perempuan yang berada di puncak karena prestasi dan attitude-nya. Mereka dihormati dan disegani, baik oleh perempuan maupun laki-laki. Mereka percaya diri dan mengoptimalkan potensinya. Menjadi seorang Alpha Female dewasa bisa dimulai sejak dini dengan menjadi Alpha Girl.

Apakah Alpha Female itu dilahirkan (factor genetis) atau bisa dilatih dan dikembangkan? Kedua faktor tersebut sama-sama berpengaruh. Tidak bisa dipungkiri, banyak kualitas Alpha Female yang sangat mungkin dipengaruhi factor genetis, seperti kecantikan fisik atau kecerdasan. Di kehidupan nyata, para Alpha Female rata-rata bekerja keras untuk mendapatkan posisi Alpha mereka. Mereka belajar sungguh-sungguh saat mengerjakan tugas, baik di sekolah ataupun pekerjaan. Mereka akan mencerahkan perhatian dan kemampuan mereka sebaik-baiknya. Di dalam kegiatan hobi atau olahraga, mereka juga akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk meningkatkan keahlian mereka. Tidak ada Alpha Female yang malas-malasan atau kerja tidak niat. Karena itulah untuk mendapatkan status Alpha Female bukanlah semata faktor ‘bawaan lahir’ saja. Attitude yang baik dan kerja keras juga sangat menentukan.

Alpha Female adalah perempuan-perempuan yang berada di puncak karena prestasi dan attitude-nya. Mereka dihormati dan disegani, baik oleh perempuan maupun laki-laki. Mereka percaya diri dan mengoptimalkan potensinya. Menjadi seorang Alpha Female dewasa bisa dimulai sejak dini dengan Alpha Female.

Bagi Alpha Female, kehidupan asamara adalah bagian yang penting dalam hidup, tetapi bukan yang terpenting sampai mendominasi segala-galanya. Inilah yang membedakan Alpha Female dengan banyak perempuan lainnya, yaitu percintaan bukan satu-satunya yang terpenting di dalam hidup. Sang Alpha Female  punya banyak hal lain di dalam hidup yang lebih penting: seperti sekolah, kuliah, karier, teman-teman, aktivitas-aktivitas hobinya, keluarga, dan banyak lagi. Dan ini mungkin juga penyebab mengapa Alpha Female umumnya lebih cepat pulih dari patah hati karena hidupnya seru dengan begitu banyak hal dan tidak didominasi oleh soal relationship melulu. Semakin banyak hobi, passion, dan aktivitas yang ada dalam hidup seorang cewek, semakin mudah dia mengalihkan perhatian dari patah hatinya.

Bandingkan dengan cewek yang tidak mementingkan hal lain dalam hidupnya selain pacaran. Ketika hubungannya berakhir, tidak ada hal lain dalam hidupnya yang bisa membantu mengalihkan perhatian, dan akhirnya patah hati terasa lebih parah juga lama.

Princess mentality sangat bagus sebagai kisah dongeng tetapi sayangnya, tidak ada kemiripannya dengan dunia nyata. Tidak ada yang menjamin bahwa seorang perempuan akan menemukan si Pangeran Berkuda Putih dan si Pangeran tersebut akan membawa sang perempuan ke istananya yang berdapur putih juga. Di kehidupan nyata, tidak ada jaminan pernikahan bertahan abadi. Data Kementrian Agama tahun 2014 menunjukkan tingkat perceraian sudah mencapai lebih dari 10% artinya terjadi 1 kasus gugatan cerai untuk 10 pernikahan yang terjadi di tahun itu. Angka ini pun terus meningkat. Kandasnya adalah bagian dari kehidupan nyata. Kita tidak bisa memiliki kepastian apa pun dalam hidup ini, selain kematian dan kena pajak.

Salah satu argument melawan perempuan bersekolah tinggi-tinggi adalah karena (katanya) perempuan pintar akan kesulitan menemukan calon suami. Hal ini dikarenakan (konon) tidak ada cowok yang mau mempunyai pacar dan istri yang terlalu pintar. Jadi sebaiknya, perempuan tidak usahlah bersekolah tinggi-tinggi kalau ingin mendapatkan suami. Argument ini benar-benar argument yang sangat absurd dan menghina kecerdasan. Mengapa perempuan yang harus menurunkan kualitasnya untuk mengalah pada laki-laki?

Sudah wajar jika laki-laki yang biasa-biasa saja dan tidak berprestasi merasa segan dengan perempuan yang lebih cerdas denga pendidikan yang baik. Namun, tidak semua laki-laki seperti ini. Banyak laki-laki berkualitas yang percaya diri dan tidak terintimidasi mendapatkan pasangan perempuan dengan pendidikan tinggi. Dan tidakkah kalau kita perempuan yang smart, kita berhak mendapatkan laki-laki yang berkualitas juga?

Jadi, apakah cewek pintar dihindari cowok? Benar! Yaitu cowok-cowok bodoh, nggak bermutu, dan minderan. Dan Alpha Girl tidak akan mau juga sama cowok seperti itu. Jadi bagus deh, kalau mereka menghindar, supaya tidak membuang-buang waktu para perempuan berkualitas.

Argument lain kenapa justru perempuan harus ‘sengaja’ bersekolah tinggi walaupun banyak laki-laki yang mungkin segan dengan perempuan seperti ini, karena perempuan Indonesia bisa meningkatkan kualitas laki-laki Indonesia. Jika semua perempuan Indonesia takut tidak mendapatkan suami, kemudian mengalah sekolah sekadarnya untuk memuaskan ego laki-laki, bagaimana laki-laki Indonesia bisa mendapatkan motivasi untuk meningkatkan kualitas mereka sendiri?

Seorang Alpha Girl tidak mudah silau dan iri hati akan hal-hal yang tampak ‘di luar’. Alpha Girl akan bersikap kritis. Kalau melihat seorang laki-laki tampak kaya dan royal, senang memamerkan kekayaannya, seorang Alpha Girl justru akan berpikir “apakah semua ini hasil kerja keras yang jujur?” Dan sebaliknya, seorang Alpha Girl akan merasa malu dan hina jika dia harus mengambil jalan pintas yang tidak etis untuk sukses. Karena dengan curang artinya sama saja dia mengakui bahwa kemampuannya tidak cukup untuk menghadapi sebuah tantangan.

Alpha Girl akan melakukan riset, baik online, maupun berkonsultasi dengan banyak orang. Media sosial memungkinkan kita dengan mudah bertanya dengan orang lain. Alpha Girl tidak hanya melakukan riset tentang program studi, tetapi juga melakukan riset tentang diri sendiri. Alpha Girl akan mencoba berbagai cara untuk mengetahui passion-nya dan apa strengthnya. Hal ini bisa didapat dari berbagai tes psikologi online, berkonsultasi dengan ahli karir, ataupun sekedar berbicara dengan sahabat terdekat dan keluarga.

Terkadang motivasi orangtua bukan soal finansial, justru reputasi dan gengsi. Masih banyak orangtua yang memilihkan sebuah bidang studi dan karir untuk anaknya karena merasa bidang tersebut membawa gengsi dan bermartabat untuk keluarga. Ini adalah realitas yang masih sering ada di masyarakat. Bagaimana seorang Alpha Girl menyikapi hal ini? Ada satu argument yang bisa dipertimbangkan, yaitu hubungan antara kebahagiaan dan prestasi.

Jika kita mengerjakan sesuatu yang kita senangi, harusnya hasilnya lebih baik. Jika kita mengerjakan sesuatu yang tidak kita sukai, maka jadinya kita tidak memberikan upaya maksimal. Dan jika kita tidak mempunyai upaya maksimal, maka hasilnya pun tidak akan maksimal. Rasanya cukup masuk akal, kan?

Minder karena model hape yang ketinggalan? Seharusnya kita minder karena nilai yang jelek, tidak lulus ujian, IPK yang megap-megap, tidak pernah ada prestasi apa pun baik di kelas maupun di luar sekolah. Itulah minder yang tepat! X)

 Alpha Girl tidak peduli apakah handphone-nya ketinggalan zaman, murah, atau bentuknya sedikit lebih seksi dari batu bata. Seorang Alpha Girl akan minder ketika prestasinya tertinggal dari yang lain, dan bukan karena handphone, sepatu, atau tas yang ketinggalan zaman.

Alasan seorang Alpha Female menjalin relationship karena merasa bertemu orang yang tepat, bukan demi status. Ini adalah prinsip penting yang banyak dilewatkan oleh banyak perempuan, apalagi dipraktikkan. Ada banyak sekali orang di sekitar kita, mungkin termasuk kita sendiri, menjalani pacaran (bahkan menikah) hanya demi status ‘punya pasangan’ dan tidak disebut jomlo.

Menjalin relationship hanya demi status tidak hanya sebuah kesalahan fatal, tetapi bisa membawa tragedi yang menyedihkan. Yaitu, ketika sudah berada di tengah perjalanan hidup bersamanya, melihat pasangannya dan berpikir ‘sebenarnya ngapain saya bersama orang ini, ya?’ Kemudian, kita terlanjur terjebak di dalam sebuah hubungan. Kalau ini terjadi di taraf pacaran, mungkin masih bisa diperbaiki. Bayangkan skenario ini terjadi dalam pernikahan. Dan percayalah pernikahan yang dilakukan hanya demi status ‘menikah’ ini banyak sekali terjadi di masyarakat kita.

Jadi, jika memang merasa belum bertemu dengan orang yang tepat, seorang Alpha Girl tidak akan memaksakan diri memiliki hubungan hanya demi status. Bagaimana kalau diomongin orang-orang, dibilang nggak laku? Alpha Girl tidak akan memusingkan itu. Justru itulah sebabnya seorang Alpha Girl akan menjadi seorang Alpha Female dewasa. Karena dia tidak gegabah dalam mengambil keputusan-keputusan penting untuk hidupnya demi menuruti standard orang lain. Yang menjalani hidup adalah kita sendiri. Kalau ada apa-apa, memangnya mereka yang suka ngomongin hidup orang lain itu akan mau ikut tanggung jawab? X)

Pasti tidak gampang melakukan hal ini, apalagi di tengah-tengah pressure dari semua teman yang membanggakan diri mempunyai pacar. Namun, di sinilah ujian, apakah seorang Alpha Girl sejati atau tidak. Cewek biasa-biasa saja akan blingsatan, galau kalau diledek oleh tema-temannya karena tidak punya pacar. Alpha Girl sejati akan tetap tenang.

Pertanyaan terpenting bagi seorang Alpha Female adalah ‘mengapa saya menikah?’ Dan jawabannya harus jujur dari lubuk hati terdalam. Kenyataannya banyak sekali alasan menikah sebenarnya yang mungkin tidak diakui terang-terangan oleh perempuan atau lebih parah lagi, bahkan tidak disadari. Kalau dilihat, banyak alasan menikah yang bisa dikelompokkan menjadi dua: menikah karena takut akan sesuatu dan menikah sebagai solusi masalah pribadi. Kedua kelompok alasan ini memiliki kemiripan, yaitu memasuki institusi pernikahan bukan karena sungguh-sungguh siap dan ingin menikah, tetapi karena menghindari atau ingin menyelesaikan masalah lain.

Alpha Girl yang sedang jatuh cinta tetap berfungsi otaknya. Walaupun hati sedang berbunga-bunga, otaknya tetap berjalan bersamaan. Apalagi ketika merencanakan untuk lebih serius melanjutkan ke pernikahan, otak harus lebih lantang berbunyi daripada hati.

Kesuksesan bukan semata adalah hasil jerih payah kita. Di dalam hidup ini, banyak sekali peristiwa dan orang-orang yang tanpa kita sadari mungkin telah membantu keberhasilan kita. Demikian juga halnya dengan kegagalan. Alpha Girl tetap rendah hati saat sukses, dan tidak terpuruk terus-menerus dalam penyesalan saat mengalami kegagalan.

Abis baca buku ini tuh rasanya tercerahkan. Beberapa hal yang selama ini dilakukan dan kerap dianggap berbeda ternyata itu bukanlah yang aneh. Dan beberapa ciri-ciri Alpha Girl yang dijabarkan di atas adalah hal-hal yang memang aku alami. Jadi pas baca buku ini rasanya kayak ngaca gitu x))

Keterangan Buku:

Judul                                     : The Alpha Girls

Penulis                                 : Henry Manampiring

Editor                                    : Alaine Any

Penyelaras aksara            : Resita Wahyu Febriratri

Penata letak                       : Gita Ramayudha

Desainer sampul              : Gita Mariana

Penyelaras desain           : Agung Nurnugroho

Ilustrator isi                        : Muhamad Luthfiansyah

Desainer logo                    : Agatha Vania Karina

Penerbit                              : GagasMedia

Terbit                                    : 2020

Tebal                                     : 264 hlm.

ISBN                                      : 978-979-780-954-6

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s