buku, resensi

REVIEW 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder vs Orang Biasa

WP_20151031_006

“Para miliarder tidak pernah menghayutkan diri dalam mimpi-mimpi keberuntungan.” (hlm. 23)

Para miliarder memahami bahwa berpikir kreatif akan menghasilkan bayaran besar. Cara berpikir independen dan kreatif adalah harta seseorang yang tidak ternilai harganya.

Contohlah Mark Zuckerberg. Ia tidak bekerja pada orang lain. Ia berpikir kreatif dan menjadi kaya karena pemikirannya. Atau Do Won Chan, ia bekerja siang malam di tiga tempat. Lalu, ia berani memulai membuka toko hingga akhirnya sukses seperti sekarang. Pengusaha asal China, Li Ka Shin, juga demikian. Dari pekerja di pabrik tekstil, ia berani membeli saham-saham perusahaan tekstil dengan cara menyisihkan gajinya yang kecil. sekarang, ia sudah kaya raya.

Saat masa kanak-kanak, kita sering mendapatkan nasihat bahwa dengan sekolah yang baik kita akan sukses. Para miliarder mempunyai cara berpikir yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa dengan berpikir kreatif maka mereka akan jadi sukses. Tak peduli mereka memulainya dari bekerja pada orang lain, lalu menyisihkan sebagian besar penghasilan untuk mulai membangun kerajaan bisnis; atau dengan cara lain. Yang pasti, dengan berpikir kreatif maka kesuksesan akan diraih.

Dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa kesempatan kita untuk menjadi kaya sebenarnya sama dengan kesempatan yang dimiliki para miliarder tersebut. Masalah utamanya, apakah kita mau melatih cara berpikir kita agar menjadi kreatif?

Buku ini menjelaskan poin 99 perbedaan cara berpikir miliarder vs orang biasa. Berikut beberapa poin pilihan yang menjadi favorit dan bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

#12 Orang Biasa Percaya Jalan Menuju Kekayaan Adalah Pendidikan Formal vs Miliarder Percaya Bahwa Jalan Menuju Kekayaan Adalah Memilih Pengetahuan yang Spesifik

Pendidikan formal mengajarkan orang untuk berpikir sistematis dan linear dalam dunia bisnis, namun pada praktiknya pemikiran ideal tidak selalu terjadi. Itulah sebabnya, para miliarder menolak berpikir linear supaya mereka semakin kreatif. Di benak mereka, 1 + 1 tidak harus selalu 2, melainkan bisa saja 4, 5, dan seterusnya. Mereka menggunakan kemampuan berpikir yang mereka miliki demi menemukan solusi lain yang dapat semakin mengembangkan diri mereka agar bisa bersaing dengan para pesaing. Bisa disimpulkan, para miliarder berpendapat bahwa kekayaan didapat dengan cara berpikir yang tanpa batas.

#20 Orang Biasa Mendapatkan Uang dengan Melakukan Pekerjaan yang Tidak Mereka Sukai vs Miliarder Melakukan Apa yang Mereka Cintai

Sudah ada upaya menularkan pola berpikir ini kepada masyarakat luas, seperti “Lakukan saja yang kau mau, uang akan mengalir dengan sendirinya”. Bahkan banyak buku sudah ditulis dengan judul yang hampir mirip. Sayangnya, hanya sedikit orang yang mau mengadopsi pola pikir demikian.

Bertahun-tahun kita hidup dalam lingkunganyang membatasi pemikiran kita sehingga hal tersebut menjadi keyakinan bagi sebagian besar manusia. Tetapi satu hal yang perlu kita yakini bersama, pola pikir itu bisa berubah. Kita bisa merombak cara berpikir kita menjadi tidak terbatas. Para miliarder meyakin bahwa dengan melakukan apa yang mereka sukai, mereka menjadi kaya raya. Bila keyakinan seperti ini bisa diterapkan, apa pun menjadi mungkin.

#37 Orang Biasa Memilih Menunggu Perahu Datang vs Miliarder Membuat Perahu Mereka Sendiri

Kebanyakan orang sangat bergantung pada pertolongan di luar diri mereka dan berharapada sebuah kekuatan selain diri sendiri yang dapat menolong mereka untuk menjadi kaya dan sejahtera. Mereka diyakinkan dongeng pangeran penolong yang akan mengulurkan tangan dan menolong mereka keluar dari kesulitan hidup.

Orang kaya tidak percaya cerita begitu. Mereka menyadari, tidak satu pun manusia akan membantu mereka keluar dari kesulitan hidup, atau menyelamatkan hidup mereka. Mereka percaya, satu-satunya jalan keluar adalah mengerahkan seluruh kemampuan mereka. Mereka tidak suka menggantungkan diri dan harapan pada sesama, baik itu pemerintah ataupun pihak-pihak lain. Para milarder ini tidak akan menunggu kapal penyelamat, mereka membuat kapal sendiri. Mereka tidak menanti keajaiban, tetapi mereka berusaha membuat keajaiban itu.

Semakin banyak yang mereka tuangkan untuk berinvestasi, semakin banyak orang yang akan bersama dengan mereka dalam upaya tersebut. Orang yang meraih kekayaan dengan perjuangan sangat menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan emosional dan ambisi untuk membebaskan diri. (hlm. 121)

#40 Orang Biasa Hidup di Luar Kemampuannya vs Miliarder Hidup di Bawah Kemampuannya

Orang biasa sering kali membelanjakan uang lebih besar dari penghasilannya. Entah bagaimana cara mereka bertahan dalam situasi yang mengimpit, tetapi masih menjalankan pola hidup yang seperti ini. daripada menjadi kreatif, kebanyakan orang justru mencoba berbuat banyak dalam ketidakmampuannya. Baru setelah itu menderita kekhawatiran akan hari ke depan. Herannya, kebanyakan orang biasa tetap melakukan hal ini. Mereka hidup seolah-olah mereka kaya.

Memang mudah hidup di dalam batas kemampuan kita bila penghasilan kita sehari sama dengan penghasilan orang dalam setahun. Jadi, bila kita ingin hidup dalam batas kemampuan kita,jawabannya mudah saja; ‘Jadilah sekaya apa pun yang kita mampu.”

#58 Orang Biasa Menetapkan Target dengan Tenggat Waktu yang Fleksibel vs Miliarder Menetapkan Target dengan Tenggat Waktu yang Pasti dan Harus Dipenuhi Apa Pun Taruhannya

Jika orang biasa bersikap setengah hati dalam mencapai impian, maka orang kaya berpikir sebaliknya. Orang kaya akan sepenuh hati memperjuangkan apa yang mereka inginkan dan fokus mencapai keinginan itu. Hal ini berarti, orang kaya tidak pernah sembarangan menetapkan tujuan. Mereka selalu fokus pada satu tujuan dan menetapkan batas waktu untuk mencapai tujuan tersebut.

#59 Orang Biasa Bekerja Sedikit Mungkin vs Miliarder Bekerja Secermat Mungkin

Kebanyakan orang biasa pergi bekerja setiap hari, mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja, sembari menyesali keadaannya yang harus berjuang mati-matian karena kesulitan keuangan. Dalam kondisi ini yang biasa mereka lakukan hanyalah meledek atasan atau pemilik perusahaan sebagai orang yang rakus. Mereka hanya bisa mengeluh tentang hidup mereka yang biasa-biasa saja tanpa melakukan usaha apa pun untuk mengubahnya.

Sementara itu, miliarder lebih senang menggandakan uang mereka dengan kemampuan diri sendiri. Mereka berani mempertaruhkan apa yang mereka miliki berbekal kemampuan berpikir mereka yang luar biasa. Orang kaya berani melakukan upaya-upaya yang luar biasa setiap hari dan meyakini bahwa mereka sedang berjalan mendekati tujuan yang sudah mereka tetapkan.

#62 Orang Biasa Selalu Mengingat Masa Lalu yang Indah vs Miliarder Selalu Berpikir Tentang Masa Depan

Orang biasa beranggapan bahwa era keemasan mereka ada di masa lalu dan meyakini bahwa kejayaan itu tidak akan terulang di masa depan. Keyakinan ini cukup membuat orang biasa merasa nyaman, padahal secara tidak sadar mereka sedang digiring oleh keyakinan sendiri untuk tidak bergerak maju dan mencapai kesuksesan.

Para miliarder berbeda. Mereka bertambah kaya karena mereka mau mempertaruhkan diri dan seluruh kemampuan mereka untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Orang kaya ini sadar benar bahwa uang tidak dapat mengendalikan mereka dan sadar pula bahwa uang mampu melakukan banyak hal.

#63 Orang Biasa Bermain Aman vs Miliarder Berani Menerobos Batas

Bagi orang biasa, prioritas mereka adalah kenyamanan dan keamanan. Hal ini memiliki konsekuensi, sebisa mungkin mereka akan menghindari resiko. Sementara itu, para miliarder selalu memahami bahwa ada risiko di setiap tindakan.

Dengan kesadaran penuh, para miliarder merencanakan segala sesuatunya, lalu mengambil tindakan untuk menjalankan rencana-rencana tersebut. Para miliarder tidak takut kalah karena sudah mengalami banyak kekalahan dan kemenangan dalam kehidupan mereka. Frekuensi kekalahan dan kemenangan mereka jauh melebihi rata-rata orang biasa. Kekalahan mereka besar, tetapi kemenangan mereka lebih besar lagi.

Setelah membaca buku ini, saya sadar bahwa tingkat berpikir saya masih kebanyakan seperti orang biasa; melakukan rutinitas yang selalu sama setiap hari, bermain aman dan belum berani melakukan sesuatu yang berisiko. Semoga setelah membaca ini, pemikirannya meloncat seperti miliarder yang menyukai tantangan dan hambatan! 😉

Keterangan Buku:

Judul                                     : 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder vs Orang Biasa

Penulis                                 : Parsaoran Sirait

Editor                                    : Monica Anggen

Penata isi                             : Garis Bawah Studio

Desain kover                      : GarisBawah Studio

Penerbit                              : Grasindo

Terbit                                    : Juli 2015 (Cetakan Kedua)

Tebal                                     : 308 hlm.

ISBN                                      : 978-602-251-919-5

12 thoughts on “REVIEW 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder vs Orang Biasa”

  1. sya suka baca buku kak, tapi blm bisa nghsilin uang sndiri untuk bli buku, jadi baca2 review dari kakak aja dah. hehehe..

  2. Dari baca reviewnya, kesimpulan yg aku dapet bahwa untuk menjadi sukses selain harus kreatif, tapi harus berani. Berani mengambil keputusan, berani membuka usaha sendiri, berani mengambil resiko. Mungkin buku ini bisa ngebantu aku menjadi sukses nantinya

  3. Buku yang sangat memotivasi.
    Untuk mencapai kesuksesan, kita memang harus berani keluar dari zona nyaman. Ketika kita sudah merasa bahagia dengan dunia kita yang biasa, sebenarnya kita sudah terlena hingga kita tidak punya greget untuk menjadi lebih sukses.

  4. Bukunya bagus, jadi pengen beliin buat kaka.

    Buku ini sama aja dengan “orang yang suka berimajinasi vs orang yang realistis” 😀

Leave a comment