buku, resensi

[BLOGTOUR] REVIEW Typo

img_20160910_214434

Ketika Tuhan tak merencanakan laki-laki dan perempuan untuk berjodoh, para orangtua akan turun tangan untuk menyatukan mereka. (hlm. 22)

Tema perjodohan bukan pertama yang ditulis Bang Ino dalam bukunya. Jika dalam Marry Now, Sorry Later menggambarkan kehidupan Jao dan Reina setelah menikah karena ‘terpaksa’, di buku ini kita akan menemukan kembali tema perjodohan. Bedanya, Mai dan Josh di buku terbaru Bang Ino ini gagal di perjodohan sebagai cerita pembuka. Biasanya perjodohan akan membawa dampak buruk bagi yang mengalaminya karena terpaksa, justru tokohnya merasa gagalnya perjodohan mereka di usia remaja akan berimbas pada kehidupan dewasa kedua tokohnya. Lain hati, lain di mulut. Bilangnya nggak mau dijodohin, pas perjodohan digagalkan oleh Oma-nya Josh, malah hati sang cucu rada kecewa meski hanya di simpan dalam hati x)) #PukPukMai

“Tugas kalian sebagai orangtua adalah mengasuh dan membimbing mereka untuk menjadi pribadi hebat yang anak-anak kalian impikan. Jangan sengaja jadi sumber kemarahan dan ketidakbahagiaan mereka.” (hlm. 46)

MAISE VARMA. Mai sangat menikmati kesendirian. Dia memagari hidupnya dari orang-orang yang berusaha mengenalnya. Mai mengenali modus operandi orang-orang itu; awalnya saja berlagak ramah dan menawarkan persahabatan, sebenarnya hanya ingin menemukan hal aneh dalam diri cewek itu dan menjadikannya sebagai bahan lelucon terbaru.

JOSH MALLICK. Sebagai anak laki satu-satunya dalam keluarganya untuk menggantikan ayahnya memimpin perusahaan ketika pensiun kelak. Pembaca bisa melihat bahwa dia sangat menyayangi kakak-kakaknya. Begitu juga dengan ponakan kembarnya yang unyu; Agnes dan Monica x))

Bahas Josh, ada hal yang mengganjal. Di halaman 218 disebutkan jika ibunya sudah meninggal, tapi kenapa di halaman 434 tetiba nongol? Apakah ini penampakan?!? X))

“Gimana kalau suatu saat salah satu dari kita ternyata jatuh cinta?”

“Artinya, salah satu dari kita baru saja ngelakuin kesalahan. Like a typo.”

“Typographical error. Kesalahan ejaan atau penulisan kata pada materi cetak.”

“But you’re right. It’s exactly like a typo. Harusnya ‘nafsu’, hati malah mengetik ‘cinta’.” (hlm. 276)

Meski perjodohan gagal di saat mereka remaja, mereka dipertemukan kembali karena perusahaan ayah mereka (yang keduanya bersahabat erat) berencana membangun bisnis bersama; Cocobolo Group yang artinya anak-anak mereka yang akan berembuk untuk menyatukan ide diantara kedua orangtua mereka. Kebayang kan instensnya hubungan keduanya baik di ruang kerja maupun di luar meski dengan alasan urusan pekerjaan.

“Tapi yang sedang hadapi ini player level tinggi. Lo yang lugu dan manis begini sih bakalan langsung di-hap dalam sekali telan. Dia bukan tipe yang lo butuhkan di dalam dalam hidup lo. Cowok kayak Josh akan membawa lo ke badai dan angin puting-beliung. Lo butuhnya cowok yang hanya menjanjikan lo angin sepoi-sepoi. Mending nyari cowok baik-baik deh. Yang mapan dan mendukung mimpi-mimpi lo, bukan tipe bad boy yang nggak ngasih apa-apa kecuali sakit hati dan air mata.” (hlm. 122)

Dari awal, Duches sudah memperingatkan Mai jika Josh bukan pilihan tepat baginya, karena Duches tidak mau sahabatnya ini berurai air mata hanya karena lelaki. Lewat tokoh Duches, sahabat Mai di setiap apa pun ini, penulis mendeskripsikan bahwa menjadi fashion blogger merupakan salah satu profesi yang menjanjikan. Tak terhitung sudah berapa kali Duches diminta menjadi endorse produk, baik yang berhubungan dengan fashion maupun tidak. Undangan mengalir terus setiap minggu, mulai dari bintang tamu di acara talkshow hingga tawaran duduk di front row acara fashion week. Dan kemudian merambah menjadi fashion designer yang artinya memiliki label sendiri untuk produk yang ditekuninya ini.

img_20160911_140358

“Gue kira lo hanya suka membaca buku-buku yang penting aja.”

“Novel romance juga penting kok. Hanya karena lo nggak suka, bukan berarti lo berhak menilai buruk genre itu.” (hlm. 158)

Awalnya, saat kecil, Papa Mai membelikan Little Prince untuk Mai, ternyata langsung dibaca habis dalam waktu kurang dari sehari. Buku-buku yang dibelikan lagi pun bernasih sama bebrapa hari kemudian. Mai seperti orang yang haus membaca dan buku setebal apa pun tak membuatnya tak terintimidasi sedikit pun. Tak heran, saat menginjak usia tujuh tahun, bahkan bacaan Mai terbilang luas dan bervariasi; mulai dari fiksi klasik sampai buku-buku bertema berat untuk anak seusianya.

Hobinya itu tidak menguap ketika Mai tumbuh dewasa dan sudah bertransformasi menjadi perempuan matang dengan karir cemerlang. Kesibukannya tak lantas membuatnya meninggalkan hobinya untuk membaca. Di mana pun, Mai selalu membawa buku bacaan. Bahkan di sela-sela pekerjaan sekalipun, Mai selalu menyempatkan membaca buku, terutama buku yang ditulis oleh pengarang favoritnya; Carina St. Tropez yang merupakan satu dari penulis historical romance terkenal yang namanya sudah mendunia. Semua karyanya masuk dalam daftar buku terlaris versi New York Times, sejumlah diantaranya pernah sampai menduduki posisi pertama.

Tokoh Mai ini sedikit menjawab tantangan saya buat Abang Ino di blogtour Tiger on My Bed. Waktu itu saya mengatakan jika Bang Ino selalu menyelipkan profesi unik di tiap blognya, apakah ada kemungkinan menyelipkan seorang tokoh yang gemar membaca. Dan Mai dalam buku ini sebagai bukti bahwa Bang Ino bisa mendeskripsikan tokoh perempuan meski dengan karir cemerlang tapi punya hobi membaca di mana pun berada. #TossAmaMai

Banyak bertebaran judul buku yang di baca Mai dalam buku ini:

  1. Seri House of Worth. (hlm. 117-118)
  2. Inglorious King’s Bastard. (hlm. 152)
  3. Rebel Gentlemen Preferes Blondes. (hlm. 158)
  4. Cat in the Hat. (hlm. 193)
  5. Rebel Gentleman Prefers Blondes. (hlm. 205)
  6. Dan masih banyak lagi.

Cowok di buku itu selalu jauh lebih baik ketimbang di dunia nyata. (hlm. 144)

Hobi membaca Mai semakin unik karena setiap buku yang dilahapnya akan bertebaran selipan page marger untuk menandai baris kalimat yang ada typo-nya. Dulu, dia pernah beberapa kali mengirimkan daftar typo yang berhasil ditemukan ke e-mail redaksi. Tapi nggak ditanggapi sama sekali, akhirnya Mai memutuskan misi berburu typo ini sebagai hobi pribadinya saja.

Ada tiga pokok utama yang dibahas dalam buku ini; perjodohan, relasi kerja dan masalah hati yang di sini disebut dengan istilah unik; typo hati x))

img_20160911_140331

Seperti biasa, selain menyuguhkan profesi unik di tiap bukunya dan menuliskan kata unik di pergantian BAB, ada juga selipan istilah unik yang diciptakan Bang Ino lewat buku ini;

  1. Boy shopping yang artinya nongkrong bareng di mall sambil cuci mata lihat barang-barang dan cowok yang lucu,
  2. Relationship material
  3. Manwich yang artinya dua cowong ganteng
  4. Hubungan ekstrakurikuler. You know.. x))
  5. Prince No Typo
  6. Jika di buku All You Cat Eat, kita akan menemukan istilah ginko biloba. Di Buku ini ada istilah sekotak macaron Laduree di halaman 116 yang levelnya ‘lebih tinggi’ dibandingkan ginko biloba. Istilah ini juga sebagai peringatan bahwa buku ini dibaca untuk kalangan dewasa x))

Kalimat favorit dalam buku ini:

  1. Karena rindu hanya mungkin terjadi pada hati yang sedang jatuh cinta. (hlm. 119)
  2. Kita adalah janji yang ditakdirkan untuk diingkari. (hlm. 207)
  3. Persahabatan bisa terpisahkan oleh ruang dan waktu, tetapi ketika bertemu lagi tetap bisa akrab dan bersenang-senang tanpa merasa janggal sama sekali. (hlm. 257)
  4. Perhatian seorang perempuan bisa diukur berdasarkan seberapa lama dia mau menunggu. (hlm. 281)
  5. Cinta adalah secangkir teh yang kau siapkan untuk orang yang belum tentu akan meminumnya. (hlm. 352)
  6. Orang bilang, cinta bisa tumbuh karena ada rasa saling membutuhkan. (hlm. 407)
  7. Tak ada yang lebih menyedihkan dari saat kakimu mulai melangkah, tak ada tangan yang berusaha menahanmu pergi. (hlm. 413)
  8. Seringnya keberhasilan seorang laki-laki diawali dengan menemukan yang tepat. (hlm. 454)

Banyak selipan sindiran halus dalam buku ini:

  1. Naksir cowok aja belum pernah, udah mau dijodoh-jodohkan aja! (hlm. 27)
  2. Tipikal attitude orang Indonesia banget. Semalang apa pun situasinya, selalu menemukan alasan untuk bersyukur. (hlm. 67)
  3. Anak mana sih yang senang mendengarkan omelan nonstop orangtuanya sendiri? (hlm. 75)
  4. Better late than never, but never late is better. (hlm. 86)
  5. Yang ditakdirkan untuk datang, akan datang. Yang ditakdirkan untuk pergi, akan pergi. Yang ditakdirkan membuatmu sakit hati, biasanya akan datang dan pergi sesuka hati. (hlm. 148)
  6. Tak apa-apa memang tak akan menyelesaikan masalah, tapi jauh lebih menenangkan batin ketimbang berdusta. (hlm. 149)
  7. Jadi, kalau udah nggak jomblo, lo bakal nganggurin gue? (hlm. 154)
  8. Laki-laki tak pernah keberatan menunggu perempuan cantik. (hlm. 175)
  9. Jadi, kalau berteman adalah sesuatu yang mustahil, pilihan apa lagi yang tersisa? (hlm. 178)
  10. Nguping itu ngak baik loh. (hlm. 217)
  11. Menunggu adalah aktivitas paling menyebalkan. (hlm. 223)
  12. Hanya cowok yang sedang jatuh cinta saja yang punya sikap seprotektif ini. (hlm. 274)
  13. Jangan main-main sama listrik kalau nggak mau kesetrum! (hlm. 288)
  14. Jangan kayak orang susah deh! (hlm. 296)
  15. Perilaku klasik pencuri. Nggak pernah ngaku. (hlm. 308)
  16. Sepatu nggak nyaman kok dipakai sih. nyari penyakit itu namanya! (hlm. 343)
  17. Kata orang; kalau berdua-duaan, orang ketiganya adalah setan. (hlm. 356)
  18. Perempuan adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling hebat. Mereka sanggup bertahan meskipun seumur hidup harus berurusan dengan sepatu tak nyaman, menstruasi, melahirkan, dan laki-laki yang membuat mereka kecewa. (hlm. 388)
  19. Dasar suka merendah! (hlm. 396)
  20. Memangnya nggak boleh jadi partner kerja sekaligus teman dekat? (hlm. 397)
  21. Berhenti mikirin hal yang sama terus-terusan. (hlm. 398)
  22. Semua yang jatuh cinta adalah orang-orang bodoh. Karena tak hanya membiarkan diri sendiri dalam keadaan teramat rawan, kita juga dengan cerobohnya membolehkan orang lain menjadi penjaga harta paling berharga; hati kita. Lebih bodohnya lagi, kita nggak bisa berbuat banyak bahkan ketika orang yang kita percaya menyia-nyiakan perasaan cinta itu. (hlm. 406)
  23. Sudah bukan zamannya lagi mencari pasangan karena alasan ekonomi, untuk membuat hidup terasa lengkap –atau lebih tepatnya lagi- karena sudah cukup umur untuk mulai memikirkan pernikahan. (hlm. 407)
  24. Tak seorang pun yang menjadi dirinya sendiri di internet. (hlm. 425)
  25. Cinta tak akan kunjung kau temukan kalau sejak awal memang tak pernah ada. (hlm. 438)

img_20160913_072317

Seperti biasa di tiap bukunya, Bang Ino selalu memberikan asupan pengetahuan baru untuk pembacanya. Di buku ini, kita akan diajak kedunia cokelat. Gara-gara baca ini, saya baru tahu Hershey’s Chocolate World yang dibuka untuk umum ini terdiri dari toko-toko, restoran, tur perjalanan bertema pabrik cokelat. Seperti ini penampakannya:

campaign-home2 chocolate-world

Hershey Co. chocolate is displayed for a photograph in New York, U.S., on Tuesday, Oct. 25, 2011. Hershey Co., the maker of chocolate Kisses and Reese's candies, is expected to release earnings this week. Photographer: Scott Eells/Bloomberg via Getty Images

store-interior

Begitu juga dengan Hotel Hershey yang tak hanya melayani tamunya dengan servis bintang lima, tapi juga memberikan pengalaman yang berbeda dengan hotel-hotel lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah hari pertama bagi yang menginap di sana akan mendapatkan Hershey’s Kisses di atas bantal x))

hersheykisses

The Hotel Hershey. 01/20/10 DAN GLEITER, The Patriot-News

Novel #jboyfriend kali ini berlatar belakang industri cokelat. Sebuah perusahaan cokelat merilis iklan dengan model balita untuk mempromosikan cokelat beralkoholnya. Photo challenge kali ini adalah host berfoto bersama novel TYPO sambil bergaya semirip mungkin dengan salah satu balita diiklan tersebut. Niatnya mau foto ala-ala bayi unyu, yang ada malah kayak kunyuk yang pengen ditimpuk x))

typo-bayi

img_20160916_080936

Keterangan Penulis:

Judul                                     : Typo

Penulis                                 : Christian Simamora

Editor                                    : Alit Tisna Palupi

Designer sampul              : Dwi Anissa Anindhika

Penata letak                       : Gita Mariana

Ilustrasi isi                           : Mailor

Penerbit                              : Twigora

Terbit                                    : 2016

Tebal                                     : 476 hlm.

ISBN                                      : 978-602-70362-7-7

typo

 

36 thoughts on “[BLOGTOUR] REVIEW Typo”

  1. Tema perjodohan memang sangat umum. Kuncinya adalah bagaimana yang umum tadi menjadi istimewa. Salah satunya dengan menambahkan detail baru seperti Hershey’s Chocolate World itu. Saya juga penasaran apakah di novel ini juga masih ditemukan kalimat dalam bahasa inggris yang jumlahnya bejibun 😦 saya kurang memahami bahasa inggris.

  2. Kok aku masihh bingung yaa dgn judulnya.
    Apa akunya aja yg lambat atau gimana. kaitan judul dgn ceritanya ada di beri gambarannya nggak sihh di review ini??
    Selain istilah unik nya Typo yg dimaksud disini adalah Typo Hati.
    hmm, bener2 dibuat penasaran berta kali ini dgn isi buku Typo ini.
    Semoga beruntung di giveaway-nya (AMIN)

  3. Udah sering sih baca novel tema perjodohan yang awalnya berasa terpaksa tapi lama-lama jadi cinta. Tapi baru kali ini ada novel yang tokohnya malah kecewa batal dijodohin padahal di mulut bilang nggak suka.

  4. Ini reviewnya beneran bikin ngiler, Ya Allah.

    Ngiler pengen baca keseluruhan kisah Mai, karena aku tahu banget Bang Ino selalu menyajikan kisah yang mengena buat pembacanya. Apalagi ini perjodohan yang gagal, jarang-jarang ada penulis yang menyajikan kisah kegagalan perjodohan kan? Apalagi ini yang dijodohin malah kecewa karena kegagalan perjodohannya. Makin yakin kisah Mai sama Josh bakalan seru banget 😀
    Ngiler juga pengen baca buku-buku yang dibaca Mai.
    Ngiler banget pengen comot dan nikmatin coklat-coklat yang bertebaran itu….huummmmm
    Ngiler pengen cubitin pipi baby-baby teler itu. Tapi kok bisa sih coklat beralkohol malah pake baby yang jadi bintangnya. #kasihan #gakhabispikir

    1. – Bahas Josh, ada hal yang mengganjal. Di halaman 218 disebutkan jika ibunya sudah meninggal, tapi kenapa di halaman 434 tetiba nongol? Apakah ini penampakan?!? X)) –

      Ini mungkin termasuk typo alur atau tokoh, Mbak 😀

  5. Judulnya bikin penasaran, TYPO.

    Kayaknya harus baca buku ini, soalnya ada 2 hal yang dibahas yang aku sukai, fashion dan cokelat. Aku suka cokelat, warna, susu, cemilan dan semua berbau cokelat, hehehe 😀

    Perjodohan rasa lain ada di novel ini :p

    Quote-quote nya nendang ya ka Luckty, aku suka, apalagi beberapa ini :

    Tak ada yang lebih menyedihkan dari saat kakimu mulai melangkah, tak ada tangan yang berusaha menahanmu pergi. (hlm. 413)

    Better late than never, but never late is better. (hlm. 86)

    Yang ditakdirkan untuk datang, akan datang. Yang ditakdirkan untuk pergi, akan pergi. Yang ditakdirkan membuatmu sakit hati, biasanya akan datang dan pergi sesuka hati. (hlm. 148)

    Perempuan adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling hebat. Mereka sanggup bertahan meskipun seumur hidup harus berurusan dengan sepatu tak nyaman, menstruasi, melahirkan, dan laki-laki yang membuat mereka kecewa. (hlm. 388)

    Semua yang jatuh cinta adalah orang-orang bodoh. Karena tak hanya membiarkan diri sendiri dalam keadaan teramat rawan, kita juga dengan cerobohnya membolehkan orang lain menjadi penjaga harta paling berharga; hati kita. Lebih bodohnya lagi, kita nggak bisa berbuat banyak bahkan ketika orang yang kita percaya menyia-nyiakan perasaan cinta itu. (hlm. 406)

    Ini mah banyak kenyataannya 😀

  6. dari reviewnya aku lebih fokus ke Mai yang hobbynya baca itu 😀 ntahlah slalu tertarik klo yg berhubungan dengan buku.. kisah prjodohannya ketertarikan nomer 2 buatku,, hehehe pdhal ini novel kyaknya fokus ke kisah perjodohan tp aku mlah trtarik hobbynya Mai 😀

  7. Pertama kali baca tulisan Christian Simamora tuh waktu ketemu sama Si Guilty Pleasure. Renyah abis bahasanya! Bikin susah berenti baca.
    Kali ini saya penasaran sama TYPO >< Apakah renyahnya sama seperti yang dulu? Atau lebih renyah? Duh…*penasaran

  8. aku adalah orang yang suka Typo ngetik sesuatu… Typo terparah bikin malu pun pernah.. pas baca resensi buku di blog ini ternyata Mai hobinya ngumpulin Typo ya dan salah ngetik “nafsu” jadi “cinta” hahahah menarik-menarik… kayaknya novel ini banyak ilmunya seperti manufaktur coklat, dan buku-buku koleksi Mai, ya seperti buku abang ino lainnya sih, pasti ada yang bisa dipetik dari setiap novelnya (selain ginko biloba nya hahahhaa)… pengusaha perkebunan / buah sudah, pengusaha kedai kopi rusia sudah, pengusaha kelas kakap yang ditinggal kabur istri nya sudah, atau cowok yang suka sama temen kakaknya sudah,,,,, sekarang Josh dan Mei beretemu karena perjodohan,,, hem seru kayaknya…

  9. Aku mau komentarin fotonya dulu niy… fotnya sih lumayan mirip sama baby-baby unyu itu, tapi komen mba Luckty itu loh yg bikin ngakak abis “Niatnya mau foto ala-ala bayi unyu, yang ada malah kayak kunyuk yang pengen ditimpuk x))” waakakaakwkwkwaak 😀

  10. Dari judulnya aku berpikir apa ini tentang typo-typo dalam tulisan itu ya? Apa menariknya? Eh ternyata memang berkaitan dan menarik. Hobi Mai yg suka hunting typo, sama banget sama aku. Kadang suka gereget kalo baca ada banyak typonya, gael pengin ngedit hehee… Dan yg menarik dari kisah ini adalah kisah perjodohan yg gagal. Jadi penasaran dengan kisah Mai dan Josh ini 😉

  11. Kisah perjodohan memang sering dibahas di cerita novel,tapi biasanya langsung hingga pernikahan. Tapi disini malah batal disaat hati sudah menerima,duhhh lumayan tragis juga sih. Tapi memang jodoh ngga lari kemana,akhirnya Mai dan Josh ketemu lagi pas udah dewasa. Tapi saya penasaran dengan pemikiran bang ino disini kenapa jatuh cinta dikatakan “typo”?? Bukankah tidak ada yg salah dengan jatuh cinta,dan kita tak bisa merencanakan akan jatuh dimana memang terjadi tanpa rencana,hati kita sendirilah yg memilih ingin berlabuh pada siapa.

  12. Persahabatan bisa terpisahkan oleh ruang dan waktu, tetapi ketika bertemu lagi tetap bisa akrab dan bersenang-senang tanpa merasa janggal sama sekali. —->>>>> kutipan ini aku bangeeet.

    meski ada sih teman dekat yang akhirnya malah berjarak seiring berjalannya waktu.

    cinta itu jalannya macem-macem.

    orang jawa bilang “witing trisna jalaran saka kulina” (cinta karena terbiasa), mungkin novel ini cocok dengan “witing trisna jalaran saka dijodohno” (cinta karena dijodohkan) 😀

  13. Persahabatan bisa terpisahkan oleh ruang dan waktu, tetapi ketika bertemu lagi tetap bisa akrab dan bersenang-senang tanpa merasa janggal sama sekali —->>>> quote ini aku banget.

    meski memang ada sih sahabat yg kemudian jadi asing karena waktu…

    Cowok di buku itu selalu jauh lebih baik ketimbang di dunia nyata —->>> yang ini tentu saja beneeeer, karena cowok di novel seringkali bentuk idealisasi dari cowok di dunia nyata 😀 😀

  14. Cowok di buku itu selalu jauh lebih baik ketimbang di dunia nyata —->> quote ini beneeeeer, ya di novel kan sosok cowok seringkali adalah bentuk idealisasi dari kenyataan 😀 😀

  15. Seketika mengalami kedekatan emosional dengan Mai, karena saya juga punya hobi typo-hunting tiap baca buku, dan menandainya. Bukan cuma typo, sih, termasuk hal-hal tidak logis dan lainnya. Seneng juga, Bang Ino menghadirkan yg tokoh seorang book worm kayak Mai 😁

  16. Cerita dgn setting pernikahan karena perjodohan itu sudah biasa, yg mnjadikannya unik dan beda adalah bgaimana penulis memecahkan masalah trsebut dgn kejadian tak trduga yg bkin pembaca berseru “Gillaaaa!!”
    Penasaran bagaimana kak Ino mengembangkan cerita perjodohan ini dgn keunikannya 😊

  17. “Lain hati,
    lain di mulut. Bilangnya nggak mau
    dijodohin, pas perjodohan
    digagalkan oleh Oma-nya Josh,
    malah hati sang cucu rada kecewa
    meski hanya di simpan dalam hati x))”

    #Langsung nonjok ke ulu hati kak komentarnya, dan kenapa cewek dibagi gengsinya kegedeaan banget sihh.. Kalau bilang iya rasanya rendah banget, tapi pas gak bareng kecewa. XD btw lengkap bgt reviewnya 🙂

  18. Selalu suka dengan tema dan judul bukunya Bang Ino. Tema perjodohan udah biasa, tapi kalau dikemas dengan baik, apalagi dihubungkan dengan hal unik seperti ‘typo’, jelas buku ini mengundang banget buat dibaca x))

  19. Saya sangat suka dengan hobi Mai untuk mencari typo di bacaan. Hobi yang unik dan segar sampai saya jadi tertarik untuk mencobanya. 😀

  20. Selalu ada hal yang menarik dari setiap novelnya Bang Ino, kali ini cokelat dan mencari typo. aah senang banget deh kalo kembali bertemu dengan si mantan tunangan, semoga yang sekarang nggak mengecewakan ya Mai 🙂

  21. Nama : Shinta Kusuma Wardhani
    Akun twitter : @ShiintaKusuma_
    Kota tinggal : Klaten

    Jawaban :
    Yang pertama, karena akhir-akhir ini aku mulai menyukai menulis cerita walaupun belum sempuna. Dari yang fiksi maupun non fiksi. Mulai membiasakan diri menjadi orang yang mempunyai kemampuan untuk menguntai kata-kata menjadi kalimat yang sempurna. Banyak temen yang mengatakan sekarang aku berubah menjadi seseorang yang puitis.
    Jadi sekarang aku suka membaca buku-buku untuk menjadi referensi belajar menulis cerita. Nantinya setelah aku membaca buku, banyak harapan yang sangat aku dapatkan. Yaitu dengan membaca banyak buku aku lebih banyak dapat mengambil cara penulis menuliskan cerita, gaya bahasa yang digunakan, bagaimana membuat orientasi yang baik, membuat judul yang menarik dan tentunya menjadi penulis yang baik.
    Yang kedua, dari dimulainya hobiku membaca dan menulis sedikit artikel di blog. Ak lebih suka dengan tema cinta. Tetapi bukanlah cinta dengan seorang lelaki hingga akhirnya pacaran. Yang aku maksud adalah hukum pacaran dalam islam. Jujur dari sejak lahir alhamdulillah aku belum pernah terjebak dalam dalam ujung percintaan yaitu pacaran. Namun aku sering terjerumus dalam genangan cinta layaknya semua orang.
    Kakakku sering membullyku tidak laku karena belum punya pacar. Tapi apakah setiap orang harus memiliki seorang lelaki yang benar-benar mencintainya. Bukankah setiap orang pastinya memiliki pendekar lelaki yaitu seorang ayah yang rela mempertaruhkan hidup dan mati hanya untuk ayahnya. Pastinya fikiran setiap orang tentang cinta pacaran dan juga jodoh berbeda-beda. Ada yang ingin mencari pasangannya sendiri ada yang percaya dengan pilihan orang tua yaitu dengan dijodohkan.
    Setelah meihat dan yang pasti membaca review TYPO. Aku sedikit tidak percaya apakah aku pantas membaca buku itu. Melihat covernya yang ada dua orang lelaki dan perempuan. Dan tema dari novel tsb adalah perjodohan. Sedangkan umurku yang belum melewati sweet seventeen. Apakah boleh? Tetapi apa salahnya jika novel tsb menjadi referensi bacaan.
    Ketika Tuhan tak merencanakan laki-laki dan perempuan untuk berjodoh, para orangtua akan turun tangan untuk menyatukan mereka. Lika liku hidup terkadang butuh orang untuk menemani. Menerjang ombak besar dengan kasih sayang seorang lelaki. Reviewnya aja membuatku heran bagaimana dengan lengkapnya. Apalagi novel tentang cinta.
    Kalimat favorit dan sindiran halus yang ada dalam buku membuat hatiku tersentuh. Mau banget baca novel hingga selesai. Sepertinya asikk. Dan dengan novel tsb menjadikanku bagaimana memilih jodoh yang terbaik. Supaya tidak salah memilih lelaki dengan tipe bad boy yang nggak ngasih apa-apa kecuali sakit hati dan air mata.
    -Thanks-

Leave a comment